part 46(Sudah direvisi)

27K 934 8
                                    

Happy reading

"Jadi selama ini Lo sama nathan itu sepupuan"kaget Bastian. "Dan yang di kata selingkuhan nathan itu adik Lo?"

"Hmm"jawab Raka.

"Wah gila sih, kebenaran yang sangat mengejutkan"heboh Bastian.

"Kok Lo gak bilang sih kalau nathan dan Lo itu sepupuan selama ini"ucap Bastian.

"Lo gak nanya"jawab Raka singkat.

"CK, mana gue tau"

"Diem Bae raf dari tadi"ucap Bastian yang meliat Rafael hanya diam dari tadi. "Lagi sariawan ya Lo?"

"Engga kaya Lo yang ngoceh terus kaya toa"sembur Rafael.

"Pedes banget tuh mulut sekali bicara,udah mau jadi pengikut Raka ya Lo"

Rafael hanya mengidikkan bahunya acuh sebagai jawaban.

"Capek gue ngomong sama kalian yang satu kaya kulkas berjalan yang satunya juga lagi menjelma jadi es batu"ucap Bastian. "Coba aja ada marchel pasti seru"lanjutnya.

"Gak usah ngomong kalau capek"sahut Raka.

Membuat Bastian langsung berdecak kesal. "Mending Lo gak usah ngomong sama sekali deh rak kalau gitu"

Brum brum...

Suara deruman motor menghampiri ketiga pria itu,ya memang mereka dari tadi sedang ada di parkiran.

Marchel memarkirkan motornya di samping motor Raka karena lelaki itu sedang menggunakan motor hari ini.

"Akhirnya besti gue Dateng juga"ucap Bastian.

Raka dari tadi menatap marchel karena meliat pria itu tidak datang sendiri melainkan membonceng seorang gadis.

"Mar, makasih udah ngasih tumpangan gue"ucap Amanda.

"No problem"Jawab marchel.

"Kenapa Lo ngeliatin gue segitunya banget?"tanya marchel pada Raka yang menatap nya sedikit berbeda,sudah seperti ingin memakan orang saja.

"Gak"jawab Raka memalingkan wajahnya. Membuat marchel langsung tersenyum misterius ketika meliat tingkah sahabat dinginnya itu.

"Amanda kok tumben bareng marchel berangkatnya?"tanya Bastian yang sangat mewakilkan pertanyaan Raka dari tadi.

"Tadi gu___"ucapan Amanda terpotong oleh marchel.

"Mobil Amanda tadi mogok di tengah jalan terus gak sengaja ketemu gue jadi gue ngasih tumpangan sama dia buat berangkat bareng"jelas marchel tapi matanya menatap Raka sekana dia menjelaskan itu semua hanya pada Raka.

"Itu akan yang mau Lo denger dari gue"bisik marchel pada Raka.

"Gak"jawab Raka singkat.

"Halah gak usah bohong keliatan kali dari muka Lo"

"Gak jelas"ujar Raka.

"Susah kalau ngomong sama orang spek gengisan"cibir marchel pelan.

"Harusnya tadi Lo telpon gue Manda jadi gue bisa jemput Lo"ujar Bastian.

"Mending gue naik taksi dari pada nelpon Lo"jawab Amanda sarkas.

"Gak boleh gitu atuh ngomong sama calon pacar"ucap Bastian.

Amanda langsung melotot pada Bastian. "Sekali lagi Lo bilang gue calon pacar Lo gue cabutin tuh gigi satu-satu"ancemnya.

"Serem amat ancemannya"ucap Bastian bergidik ngeri.

"Bodo amat"

Sudah mau jadi rutinitas setiap hari ketika mobil sport putih yang mengkilat itu memasuki kawasan parkiran pasti semua sisi menjerit histeris apa lagi semenjak tau siapa pemilik mobil itu.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang