part 11 (Sudah direvisi)

42.6K 2.1K 20
                                    

Happy reading

Di ruang bawah tanah yang sangat gelap,berdebu bahkan bau amis dan bau anyir tercium di ruangan itu dan di dalam sana tedapat dua manusia yang di ikat di kursi.

"KELUARIN KAMI BANGSAT!"

"LEPASIN TALI SIALAN INI DI TUBUH GUE!"

"KALIAN MAU APA SAMA KAMI" Orang itu menggoyangkan tubuhnya berusaha melepaskan tali yang mengikat tubuh mereka namun usahanya itu sia-sia.

Tab

Tab

Tab

Terdengar suara ketukan sepatu yang berlahan berjalan menuju kedua orang yang di ikat di kursi itu.

"Siapa itu?"ucap orang itu. Ia tak bisa meliat dengan jelas karena tidak ada pencahayaan di sana.

Kemudian, lampu langsung menyala meski remang-remang tapi itu lebih baik dari pada tadi yang tak ada cahaya sama sekali.

"L-lo siapa?"tanya gugup orang satunya yang sudah meliat sepenuhnya orang di hadapannya.

Pria yang berdiri itu menatap tajam dua orang yang terikat di kursi. "Kalian tak perlu tau siapa gue, di sini gue hanya mau balas perbuatan kalian" ucap dingin pria itu jangan lupa dengan tatapan tajamnya yang membuat siapa saja merinding dibuatnya.

"P-perbuatan kami apa? Kami gak merasa berbuat apa-apa"ucap orang satu nya gugup.

Pria itu langsung mencengkram kerah baju orang itu. "Hey perbuatan Lo banyak, salah satu nya Lo udah ganggu gadis gue"

Orang itu menyerit bingung "G-gadis yang mana?"bingungnya. Perasaannya ia tak pernah menganggu seorang perempuan.

" Gadis yang kalian hina di kantin tadi" jawab pria itu.

Kedua orang itu mematung ketika tahu siapa yang di maksud pria di hadapan mereka ini.

"M-maksud Lo Michel"ucapnya sedikit susah karena kerah bajunya yang di cekram kuat.

"Yah tepat sekali, kalian sudah berani mengganggu gadis gue"

Pria itu melepas kasar kerah baju orang itu. "Karena itu lo Bisma dan Lo Anwar kalian harus mendapatkan balasan dari perbuatan kalian itu" ucapnya tersenyum seringai,membuat dua pria yang di sebut namanya itu langsung ketakutan.

"D-di mana Lo tau nama kami"ucap Bisma gemeteran.

Pria itu terkekeh sinis. "Apa yang gak gue tau tentang kalian, semuanya gue tau"

"Jadi, dari mana dulu gue mulai?"tanya pria itu menatap mereka bergantian.

Pria dengan aura menyeramkan itu berjalan menghampiri bisma. Bisma yang merasa dalam bahaya menggelengkan kepalanya. "J-jangan gue mohon jangan!"

Pria itu menatap datar Bisma. "Tangan ini yang berani menyentuh gadis gue kan, bagusnya gue apain? Oh gue tau gimana dengan pisau?"

Pria itu mengambil pisau kecil yang ada di saku bajunya. Dengan kasar ia mengambil tangan itu.

"Kita mulai sekarang gimana?"tanya pria itu.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang