31

1K 52 4
                                    

"kalian." ucap Jaemin terkejut melihat Jeno dan Haechan beserta yang lainnya datang ke mansion nya.

"nee, boleh kami masuk?" tanya Haechan tersenyum.

"iya silahkan."

"terima kasih."

Setelah mendapatkan ijin dari tuan rumah akhirnya mereka masuk kedalam mansion besar itu.

"oh iya Jaem, dimana Renjun?" tanya Haechan lagi.

"dia di dapur lagi sarapan." ucapnya datar.

"ok aku akan kesana."

Haechan langsung berjalan ke dapur untuk bertemu dengan sahabat nya sedangkan Jeno dan Jaemin begitu juga Sobbin dan Jihoon juga datang ke mansion Jaemin.

"jadi kapan kalian kembali ke Seoul?" tanya Jeno melihat kembaran nya itu.

"nanti juga aku kabari hyung, aku ingin mengajak Renjun honeymoon dulu disini, setelah itu kami akan pulang ke Seoul untuk melihat perusahaan kami." jelas Jaemin.

"hm itu lebih baik dan buatkan keponakan lucu dan imut untuk ku ya Nana."

"itu sudah pasti hyung."

"Sobbin-ah?"

"nee Jaemin."

"bagaimana dengan keadaan perusahaan di Seoul itu apa sudah selesai di bangun?" tanya Jaemin.

"kau tenang saja sebentar lagi perusahaan kamu dan Renjun akan selesai di bangun."

"baiklah aku percaya padamu." ucap Jaemin tersenyum.

Sementara itu Renjun barusan saja selesai sarapan, dia pun beranjak dari tempat duduknya lalu meletakkan Peralatan makan dia dan Jaemin ke dalam wastafel. setelah itu Renjun membersihkan peralatan makan mereka, tapi saat dia mencuci piring tiba-tiba ada yang berteriak memanggil nya.

"Injunie!!!!!."

"astaga siapa sih itu." ucapnya yang kesal sembari menggelengkan kepalanya tanpa dia sadari seseorang memeluk nya dari belakang.

"Nana, aku sudah bilang sama kamu jangan ganggu aku, aku lagi sibuk tahu."

"aku bukan Nana tahu."

Terdengar suara kesal dari dekat telinga nya lalu Renjun membalikkan badannya dan melihat Haechan yang sangat kesal kepada nya namun itu terkesan lucu Renjun lihat terlebih lagi perut Haechan yang sudah membesar itu dan usia kandungan Haechan sudah memasuki usia 9 bulan.

"hehe maaf Chan aku tidak tahu hehe." ucap Renjun cengengesan.

"kamu ini semenjak kita sudah lama tidak bertemu kamu gak ingat sama aku ya." ucap Haechan tiba-tiba sedih karena mood orang hamil terkadang bisa berubah.

"bukan seperti itu Chan jangan nangis ya, aku ingat sama kamu." ucap Renjun merasa bersalah.

"benarkah?"

"hm."

Renjun menganggukkan kepalanya lalu Haechan kembali lagi tersenyum sembari memeluk Renjun.

"syukurlah aku senang mendengar nya."

setelah itu keduanya saling melepaskan pelukan mereka terlihat Jaemin yang barusan saja datang ke dapur lalu menghampiri istri nya sembari mengecup pipi gembil itu.

"bagaimana bagian bawah kamu sayang masih sakit?" tanya Jaemin yang begitu frontal terdengar dari ucapan nya apalagi Haechan yang mendengar nya terdengar begitu aneh tapi lain halnya dengan Renjun yang menahan malu karena suami nya menanyakan hal frontal seperti itu.

Life Partner 🔞 [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang