04

1.6K 101 0
                                    

"Ren?"

Renjun melihat ke arah Jaemin yang sudah duduk di sampingnya dengan tatapan nya datar.

"kenapa kamu marah tadi? apa karena ucapan payut yang barusan itu?" tanya Jaemin menatap Renjun serius.

"kalau kamu sudah tahu untuk apa lagi kau menanyakan itu sama aku."

Sejenak Jaemin menghela napas dan kedua sahabat itu sedang duduk di bangku panjang yang ada di taman belakang rumah keluarga Nakamoto.

"Ren?"

Jaemin memegang kedua bahu Renjun dengan menatapnya dengan serius dan Renjun pun yang tidak sanggup melihat tatapan Jaemin yang terlampau serius itu, dia mengalihkan penglihatan nya ke arah lain.

"Ren, look at me."

Namun Renjun tetap pada pendiriannya, dia tetap tidak berani menatap Jaemin.

"kenapa kamu tidak mau menatap ku?" tanya Jaemin yang masih melihat Renjun.

"karena aku tidak ingin melihat kamu sudahlah aku mau istirahat ini sudah malam lebih baik kamu pulang."

Renjun melepaskan kedua tangan Jaemin dari bahunya lalu beranjak dari tempat duduknya namun Jaemin langsung memegang tangan mungil itu dan dia juga ikut berdiri sama seperti Renjun.

"aku belum selesai ngomong Ren, bagaimana kalau misalnya aku menerima perjodohan ini?"

Renjun menghela napas dan dia juga harus bisa menahan air mata yang sejak tadi ingin keluar.

"ini sudah malam lebih baik kamu pulang."

Renjun berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jaemin namun Jaemin semakin memegang erat pergelangan tangan Renjun.

"Jaem sudahlah aku tidak ingin membahas itu lagi ini sudah malam lebih baik kamu pulang."

Jaemin langsung menarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya dan itu membuat Renjun tersentak dengan apa yang dilakukan sahabat nya kepada nya.

"Injunie jika kau ingin menangis saja jangan di tahan."

Jaemin mengelus lembut punggung sempit milik Renjun dan benar Renjun tidak bisa menahan air matanya akhirnya dia menangis di pelukan dominan.

"hikss Nana seharusnya kamu jangan berkata seperti itu hikss kau itu sudah mempunyai kekasih dan aku hikss tidak pantas untuk semua itu hikss."

Jaemin melepaskan pelukannya dan melihat Renjun yang menangis dihadapan nya sembari menundukkan kepalanya.

"Ren, lihat aku."

Jaemin menarik dagu Renjun dan Renjun menatap Jaemin dengan matanya yang sembab.

"jadi hanya gara-gara itu kamu tidak terima perjodohan kita?"

"hikss aku gak mau merusak hubungan kamu sama Haechan hikss aku tahu kok kamu itu sangat mencintai kekasih kamu jadi aku tidak ada niat sama sekali untuk merebut kamu dari nya hikss."

"Ren."

Jaemin memegang kedua tangan Renjun dengan menatapnya serius sembari mengusap lembut air mata Renjun dengan jari nya.

"kalau aku lebih memilih kamu jadi pasangan hidup ku, menurutmu bagaimana? dan ah~ satu hal lagi kalau aku benar-benar memiliki perasaan lebih dari sahabat menurut kamu bagaimana?"

Renjun melihat Jaemin dengan tatapan bingung nya dan tentu saja Renjun tidak langsung percaya dengan ucapan Jaemin kepada nya dan bagaimana mungkin Jaemin memiliki perasaan yang sama sepertinya? apa itu mungkin?

Life Partner 🔞 [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang