DARREN MARGANTARA [SUDAH TERBIT]

14. Kontrak Kerja Menjadi Pacar Lala

WAJIB FOLLOW WATTPAD AUTHOR: Tialrhyu BIAR ENGGAK KETINGGALAN INFO UPDATE!!

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #darrenmargantara #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Join GC WA dan berbincang langsung dengan para role players DM ke; @ofcreaderswattpadtiaa

⚠️Adanya tindak kekerasan, kejahatan/kriminal, bahasa kasar, adegan tidak wajar (pergaulan bebas), dan hal-hal negatif lainnya, membuat author harus memasang rating 17+ untuk cerita ini. So, harap lebih bijak🙏🏻⚠️

⚠️Dilarang salah lapak! Membawa-bawa cerita lain ke lapak ini, dilarang promosi cerita lain di kolom komentar lapak ini, dan hal-hal tidak baik di cerita ini bukan untuk ditiru! Thank you🙏🏻⚠️

Ruangan itu nampak terasa sangat mencekam. Lirikan tajam, serta embusan napas berat dari kedua laki-laki yang tengah duduk berhadapan di sopa rumah mewah itu, berhasil menambah kesan menegangkan.

Membuat dua perempuan yang tengah berdiri di tengah-tengah mereka dan memperhatikan mereka, semakin tak tenang. Entah apa yang akan terjadi setelah ini.

Atmaja Baswara, pria itu berhasil dikejutkan dengan pengakuan anak gadisnya yang baru pulang malam ini, dengan kondisi badan tidak baik-baik saja. Lutut serta wajahnya terluka. Pulang sekolah Paula yang terlambat, memang sudah mencurigakan, ditambah lagi, gadis itu malah datang bersama seorang laki-laki.

Laki-laki, yang sejak awal kehadirannya tidak bisa di terima Atmaja. Siapa lagi kalau bukan Darren Margantara?

“Jaminan apa yang akan kamu berikan karena sudah dengan beraninya mengajak putri saya berpacaran?” Atmaja menatap Darren tajam, cukup sulit baginya untuk mempercayai laki-laki dihadapannya itu.

Darren tersenyum tipis. “Nyawa saya?”

Atmaja terkekeh meremehkan. Lalu menatap istrinya dan berkata, “Sediakan kertas dengan meterai, Ma. Dan ulangi perkataan kamu karena belum sempat saya rekam.”

“Ini akan menjadi bukti untuk saya menggugat kamu, apabila suatu saat kamu menyakiti putri saya. Ini bisa menjadi kasus penipuan jika kamu tidak bisa memegang omonganmu kali ini. Jangan bermain-main dengan saya, jika tidak mempunyai nyali, tidak usah menjadi pacar anak saya.”

Paula, Valerie, dan Darren nampak tak percaya dengan apa yang baru saja Atmaja katakan. Mereka bertiga speechless. Darren tak menyangka akan seserius ini ternyata. Ia seperti akan terjebak dalam permainannya sendiri.

“S-saya mengerti, Pa.”

“Jangan panggil saya papa karena kamu bukan anak saya.”

Seketika Darren tak enak hati mendengar perkataan Atmaja, pria itu memang sangat berbeda dengan istrinya yang justru ingin dipanggil mama olehnya.