÷ 17

15.7K 1.3K 236
                                    

Met malem? 🤗

semoga masih pada bangun yaaa hihi

Di baca sampai akhir, oke?

Enjoy!

[ ÷ ]

Pemuda itu gelisah, saat bayi yang di gendongnya, kini tak kunjung berhenti menangis.

Sejak sore tadi, hingga waktu sudah menjadi gelap seperti ini, entah mengapa Charvi terus saja menangis.

Pemuda itu tidak tahu pasti apa penyebabnya, tapi yang jelas bayi itu semakin merengek saat Jeongguk semakin menenangkannya.

"Sayang? Kenapa heum?"

"—sudah ya? capek nangis terus cantik.." lirihnya dengan tangan yang sibuk mengusap pelipis si bayi yang basah karena keringat.

Dari berdiri, duduk, hingga berdiri kembali, namun tetap saja bayi cantiknya tidak kunjung tenang.

Mencoba sesabar mungkin, karena inilah resikonya menjadi seorang Papa.

Jeongguk mencium pipi kesayangannya dengan lembut. Dengan air mata yang reflek keluar perlahan.

Entahlah, mungkin ia juga sudah capek.

Terlebih naluri seorang Papa akan lebih peka ketika anaknya sendiri menangis meraung seperti ini.

"Sudah sayang.." ucapnya penuh perhatian.

"Sudah ya?"

"Capek kamunya cantik.." final pemuda itu sebelum ia kembali membenamkan wajahnya pada dada si bayi.

Jeongguk menangis tak bersuara, Charvi benar-benar rewel sekali.

Mengusap dada bayi itu agar bisa tenang dari tangisnya, namun tetap saja, cara ini tidak mempan.

Susu yang ia buat pun, kini sudah tergeletak di lantai, tumpah, akibat dari tangan bayi itu yang menghempaskannya menolak.

Jeongguk pusing, namun ia harus tetap sabar.

Kini, alternatif yang ia gunakan ; mencoba mendudukan bokong di atas kasur, lalu membuka beberapa kancing piyamanya cepat.

Mencoba memberikan nen lagi, setelah tadi sempat di tolak juga beberapa kali.

"Nen dulu ya sayang? heum?"

Mencoba mendekatkan mulut mungil itu pada dadanya yang kini sudah terbuka bebas.

Bayi itu, sedikit mereda dari tangisnya saat melihat mainannya.

"Nen ya cantik?"

Jeongguk terus mencoba memaksa mulut bayi itu agar segera mengeksekusi dadanya.

Dan akhirnya, Charvi dengan santainya melahap miliknya. Di saat itu juga, Jeongguk bisa menghembuskan nafasnya lega.

Rasanya lega sekali.

Benar-benar lega.

Bayi itu, kini sudah anteng nen, membuat Jeongguk tersenyum hangat seketika.

"Makasih ya cantik?"

"Charvi anak pintar ya?"

"Charvi anak cerdas!" bisiknya dengan penuh kebahagiaan.

Mengusap kening bayi itu dengan sebelah tangannya.

Oh lihatlah keringat yang tercetak jelas itu, pasti Charvi pun capek sekali ketika menangis seperti tadi.

Di lihatnya damai putri kesayangannya, hingga beberapa menit kemudian, kelopak mata bayi itu menutup perlahan.

Mr. Kim - taekook ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang