🍬PELAJARAN🍬

13 1 0
                                    

" ya sory bro, gue kan cuman nguji lu doang, selamat anda berhasil, setelah step ini ambil hatinya Azel nya ya broo"

~Attala Hartawan Al-irham

Hari itu Hanzel dibuat khawatir bukan main, ia ingat ucapan kak Irham yang ingin memberi pelajaran pada Azan, entah itu kapan waktunya yang jelas hari ini ia khawatir pada Azan, ia tahu kekuatan bela diri kakaknya tak sebanding dengan Azan.

"mau kemana kamu Ham?"ucap lelaki itu pada anak laki lakinya yang tengah bersiap siap

"mau ambil ijazah pah" tak lupa mengenakan seragam putih abunya yang masih muat ia kenakan, sengaja ia mengenakannya, agar terlihat seperti siswa pada umumnya saat ia berada di sekolah

"harus make seragam ya Ham?" ia tau anak nya adalah seorang yang mempunyai seribu cara untuk menipu orang lain

"iya pah, biar masih kerasa Vibesnya juga"

"terserah kamu deh, yang penting inget kata kata papah JANGAN BI---

"JANGAN BIKIN ULAH gitu kan pah maksudnya" mengulang katanya

"nah tuh pinter"

"ya udah gue pamit dulu, eh maaf pah maksudnya Irham pamit dulu, hehe"

"kebiasaan kamu, sama papah sendiri juga gue lo, ya udah ati ati ya" Irham pun menyalimi tangan lelaki itu, kemudian ia mulai memanaskan motor rx-king kesayangannya sembari menghabiskan sebatang rokok yang sedang ia nikmati

*******

"lo kenapa zel?sakit?" Nia yang mulai khawati karena Hanzel terus melamun

"zel" imbuh Nia yang belum ada respon

"Adzzakiya Hanzel" ucapnya sekali lagi dengan menepuk bahunya

"hahh?kenapa? ada apa?" gadis itu terkejut saat bahunya di tepuk

"lagian lo kenapa sih bengong mulu"

"gue lagi mikirin Kak Irham" ucapnya sambil menyenderkan kepalanya di bahu Nia

"kenapa emagnya sama Kak Irham?"

"dia mau kesekolah ia"

"terus kenapa lo panik? biarin aja kali, barangkali dia kangen sekolah" Nia yang coba menenangkan Hanzel

"masalahnya dia kesini mau nge-hajar Azan"

hal itu membuat Nia shock dan reflek berdiri, yang membuat kepala Hanzel yang sedang bertumpu di bahunya terjatuh ke atas meja

"duh sory Zel, gue ga sengaja, habisnya lo sih bikin gue kaget"

"sakit tau"ucapnya sembari memijat pelipis kepalanya

"ih sini gue pegang pasti ilang sakitnya, oh iya btw itu kenapa Kak Irham tiba tiba mau hajar Azan?" tangan Nia yang kembali meraih kepala Hanzel untuk bersandar di bahunya lagi

"gue lupa buat ceritain ini ke lo kemarin, jadi gini, kemarin gue nangis karena sedih, kenapa Azan cuman ajaknya lo doang, ditambah lagi dia ngomong gue cuman bisa bikin rusuh, gimana gue ga nangis coba? udah tau hati gue mellow, dia malah ngomong gitu ke gue,dan disitu Kak irham tau kalau gue nangis dan akhirnya gue cerita" jelas Hanzel

"coba aja Zel kalau lo tau si Azan ajak gue ngobrol karena apa?" ucap Nia dalam hatinya

"jadi gimana dong ta, kok sekarang tinggal lo sih yang ngelamun" imbuh Hanzel

Azan&HanzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang