🍬NEMBAK🍬

11 1 0
                                    


Mungkin hari ini kita dengan Dia, tapi bukan berarti  suatu saat nanti kita tidak bisa bersama Nya

~author

Hari ketiga Azan melakukan aktivitas khususnya selama seminggu ini, pagi harinya ia akan menjemput Hanzel untuk pergi sekolah bersama nya.

Kali ini mereka sedang berjalan menuju kelas XI MIPA 8, seperti biasa mereka akan melewati Indor yang disana berada Vano dkk.

"pulang sekolah ada rapat, lu jangan lupa hadir" peringatan Hanzel pada ketua OSIS itu

"iya zel, gue inget" sahut Azan

"WIH WIH WIH, ROMAN ROMANNYA ADA YANG LAGI PDKT NIH!" Seru seorang Siswa dari belakang. Penglihatan Azan dan Hanzel tertuju ke arah suara itu terdengar, dan benar saja dibelakang mereka terdapat inti anggota The Famous

Vano melangkahkan kakinya untuk memperdekat jaraknya pada Azan

"Hei banci! lu itu gak pantes sama Hanzel, mending lu dirumah tu, minum susu di botol minum lu sambil manja manjaan sama nyokap lu!" maki Vano pada Azan

"gue ga ada urusan sama lo! ayo pergi zel" jawab Azan dan segera menarik tangan kanan Hanzel

Tiba tiba saja Vano mencekal tangan kiri Hanzel, dan sesaat Vano berada di hadapan Vano

"Zel, gue mau ngomong sama lo" ucap Vano dengan lembut

Akhirnya Azan dan Hanzel menghentikan langkah kakinya.
Vano melepaskan tangan Azan dari Hanzel, kini Vano berhasil menggenggam kedua tangan Hanzel dan menundukan kepalanya untuk setara dengan tatapan Hanzel

"Zel, gue suka sama lo, lo mau kan jadi pacar gue?" ucap Vano secara tiba tiba

Apa katanya "pacar", Vano seorang yang terkenal seantero Prawira ini akan menjadikannya pacar, bukankah ini hal yang Hanzel tunggu dari ucapan Vano? tapi mengapa hatinya bimbang, ada rasa yang mengganjal jika ia akan menerima Vano

"Kak--kasih gue waktu buat mikir ya" ucap Hanzel yang gelisah

"kenapa? lagian emang kamu gak suka aku?" tanya Vano dengan kata "aku-kamu" sesuatu hal aneh yang terlontar dari mulut seorang Vano

"pulang sekolah aku akan kasih jawabannya kak"

"okeh, aku tunggu ya"

"ya udah aku ke kelas ya"

"aku antar"

"ngga usah kak"

"kenapa?"

"gak enak diliat yang lain, mana kakak ini kan ketua dari The Famous"

"ya gapapa kali, ya udah ayo aku anter, jangan banyak alasan"

Vano segera menggandeng tangan Hanzel, dan berjalan bersama menelusuri Indor dan berjalan menuju kelas XI MIPA 8.

Kalau kalian menanyakan Apakah Azan dibelakang mereka? jawabannya Azan sudah lebih dulu menuju ke kelas saat Vano menggenggam tangan Hanzel.

YA AMMPUNN INI BENERAN KAK VANO? KAK VANO JADIAN SAMA KAK HANZEL, KETUA MPK ITU!

AA GEMESS KAK VANO NYA CAKEP, KAK HANZEL JUGA CAKEP, COUPLE BARU NIH

NGGA NGGA INI VANO GUE NAPA SAMA ADIK KELAS ITU SIH! GUE GAK TERIMA YA VAN!

HARI PATAH HARI SEANTERO PRAWIRA

BERANI BERANI NYA TUH, ADIK KELAS DEKETIN VANO, GAK TAU APA DIA BAKAL BERHADAPAN SAMA SIAPA?!

****

"semangat belajar nya ya, aku ke kelas dulu" pamit Vano tak lupa mencubit pipi kanan Hanzel

"awshh sakit kali kak" ringis Hanzel

"habisnya kamu lucu sih, ya udah gih masuk"

"iya. Yaudah kak Vano juga ke kelas nanti telat loh mapel pertamanya"

"hm, byee"

Hanzel tersenyum tipis saat Vano mulai pergi ke arah kelasnya.
Nyata saja, baru saja ia memasuki kelas sudah disambut dengan pertanyaan pertanyaan yang membuatnya pusing akan jawabannya

"lo jadian sama kak Vano?"

"atau baru di tembak?"

"plizz ya zel, jadi lo beruntung banget, cantik, pinter, berbakat, di sukain cowo ter famous se Prawira ini, ih kurang apa coba hidup lu!"

"sumpah gue patah hati sih. tapi ga bisa boong gue seneng liat lo deket sama Kak Vano"

"Aaaaa Hanzell selamat yaa"

sahutan sahutan bahagia terdengar lewat telinga Hanzel dari mulut teman temannya, tapi tidak dengan mereka ber tiga, ya siapa lagi kalau bukan Nia, Dhika, dan Atar, mereka bertiga nampak tidak suka dengan Vano, terlebih lagi mereka mengetahui bahwa Azan memiliki rasa lebih pada Hanzel.

Hanzel menaruh tas nya dan duduk di samping Nia yang nampak murung sedari tadi.

"ia, lo kenapa sih?" heran Hanzel pada sahabat dekatnya itu yang tengah terdiam tak jelas

"nggapapa zel"

"bohong! lo pikir lo bisa bohong dari gue?"

"ya emang gue kenapa zel?

"lo dari tadi murung tau gak sih? kenapa? kalau ada apa apa cerita ke gue!"

"iya"

"iya DOANG? napa sih, ayo dong cerita" ucap Hanzel penuh penekanan pada kata DOANG

"iya gue bakal ngomong ke lo! jadi gini..

"Assalamualaikum" ucap bu Sari masuk kelas, ia ini adalah waktunya mata pelajaran Fisika

obrolan Hanzel dan Nia pun terhenti seketika.

Vano meresahkan yaaa, gimana nih, kalau kalian jadi Hanzel bakal nerima atau tolak?
.
.
jangan lupa vote yeahh😍

Baca terus ya wp Azan&Hanzel
sayang kalian banyak banyak
                          

  

Azan&HanzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang