🍬ULTAH NIA🍬

14 1 0
                                    

"bunda tau aja hal yang bikin anaknya seneng"

~Erlangga Farzan El- brian

Malam itu Hanzel terburu-buru bergegas ke acara Nia, untungnya ia diantar dengan Kak Irham, sebabnya Kak Irham ngebut dalam membawa motor ataupun mobil.
Dengan pakaian santainya Kak Irham mengantar adik perempuannya ke pesta, tak mau ambil pusing degan pakaiannya toh ia hanya mengantar bukan untuk ikut pesta.


Walaupun Ayah dan Ibu Hanzel terpaksa mengizinkan Hanzel diantar oleh Irham, karena tau bagaimana Irham ketika membawa motor, tapi satu sisi juga mereka mengizinkan karena putrinya itu memohon kepadanya agar tidak telat, karena Hanzel lah teman tedekat Nia. Rupanya doa Ibu sangat kuat, akhirnya Hanzel datang tepat lima menit sebelum acara mulai

"Makasih ya kak, udah anter gue"

"hm sama-sama, lo balik jam berapa?"

"jam 12 kali"

"malem banget lu, mau mabok ya?"

"apaansih lo kak, gue party biasa kok, NON ALKOHOL" tegas Hanzel dengan nada menekankan suaranya

"hmm ya ya ya, bagus deh, gue jemput ga nih?"

"ga usah kak, biar mang Jajang aja yang jemput gue"

"okee tuan putrii, have fun ya, jangan mabok lu inget!" ucap Irham sembari mengusap rambut adiknya

"iya, ati ati lo dijalan, jangan sampe nabrak nyamuk ya"

"SIAPP!, gue pamit ya, bayy"


Hanzel pun segera mengganti bajunya ke kamar mandi Hotel, karena tadi ia hanya mengenakan baju biasa, pasalnya ribet jika naik motor harus memakai gaun

******

Berbeda hal nya dengan Azan, ia masih kesulitan untuk memilih pakaian mana yang harus ia kenakan ke pesta ulangtahun Nia, ia ingat bahwa Hanzel memgenakan gaun putih untuk ke pesta "apa gue make kemeja putih aja ya, biar kesannya coupple sama Azel" gumam Azan dengan senyum dari bibir manisnya

"De, kamu diantar Ayah ya" sahut Arisa, wanita berumur 40 tahun itu pada anak tunggalnya

"Ga usah Bun, Azan bisa berangkat sendiri ke pestanya" balasnya yang menolak tawaran sang ibu

"Dianter Ayah aja ya de, lagian ini udah malem, Ayah takut ade kenapa napa dijalan" imbuh Araska, yang kekeh ingin mengantar anak satu satunya, ia tak mau terjadi sesuatu buruk pada Azan, namun satu sisi juga anaknya itu sudah bukan seusia TK lagi yang harus diantar kemanapun ia pergi

"Pleasee yah kali ini aja Azan ga dianter"

"Bener kamu ga dianter kali ini?" tanya Araska yang meyakinkan anaknya

"Bener yah, lagian Azan udah besar, Azan bisa jaga diri yah, Ayah sama Bunda percaya kan?"

"Okeh kali ini Ayah sama Bunda percaya sama kamu, tapi kalau kamu sampe terjadi apa-apa, Ayah sama Bunda ga bakal izinin kamu keluar malam lagi"

"Siap pak boss, Azan jalan dulu ya" ucap Azan sembari menyalimi tangannya dengan tangan orangtuanya

Lelaki itu mengendarai Mona-- dia adalah motor kesayangan Azan, namanya unik itu singkatan dari Motor puNya Araska, Arisa, dan Azan, namanya yang berawalan A semua.

Azan&HanzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang