🍬KECEWA🍬

10 1 0
                                    

jadi Azel anggep gue Vano?

~Erlangga Farzan El-brian

Deru motor yang di tunggangi Azan dan Hanzel itu tiba di pekarangan rumah Hanzel.
Azan turun dan membenarkan jaket yang tengah dikenakan di tubuh Hanzel, lalu ia mendekap erat gadis disampingnya itu dan memapah gadis itu untuk masuk kerumahnya

"lo kuat Zel" bisik Azan pada Hanzel yang kedinginan dan berlindung di pelukannya

Ting tong

Azan menekan bel rumah Hanzel, dan segera ada jawaban dari dalam.

"Iya sebentar" jawab seseorang dari dalam

Ceklek

"Ya allah de, kamu kenapa? bawa masuk lang" panik Haura kala melihat anaknya menggigil

Azan memapah Hanzel sampai ke kamarnya, kamar yang khas dengan wangi Hanzel, dan tersusun rapih barang barang nya.

"dingin....dingin.." lirih Hanzel yang masih dipelukan Azan

"tenang Zel, gue ada disini, ada Mamah lo juga kok, lo aman disini" Azan mengelus lembut puncak rambut Hanzel

"Kamu tenang ya sayang, disini ada Mamah, ada Elang juga, hiks..hiks.. Papah sama Kakak juga lagi diperjalanan pulang sayang"

"ini sebenarnya ada apa sih lang?"heran Haura dengan keadaan putrinya

"Mungkin yang bisa cerita secara detail Azel tan, karena Azan cuman tau, Azel mau dicelakain sama dua preman" jelas Azan yang tubuhnya masih di peluk Hanzel

"ya allah sayang, bentar ya Lang, sambil nunggu dokter dan Papah sama Irham, Tante mau ambil air panas dulu buat ngompres, kamu jagain Azel dulu ya"

"iya tan"

Dengan gercep Haura pergi ke dapur untuk menyiapkan Air hangat agar segera bisa mengompres putrinya.

Kini Hanya ada Azan dan Hanzel di kamar yang dibalut dengan keceriaan itu.

"Dingiinn.."lirih Hanzel tiada henti

"sabar ya zel, Dokternya lagi kesini, Tante Haura juga lagi nyiapin kompresan"

"tapi dingiinn.." Hanzel yang semakin bergetar tubuhnya

"gue peluk ma--

Belum seleai menawarkan, tubuh mungil Hanzel memeluk Azan, keduanya saling memeluk dengan keadaan Hanzel yang duduk di ranjang kasurnya dan Azan yang berdiri di pinggirnya.

"Nyaman"bisik Hanzel yang terdengar Azan

"kalau ada apa apa, bilang Elang ya Zel"

"Makasih ya Kak"

Azan tertegun saat Hanzel mengatakan KAK

Deg

jadi Azel anggep gue Vano?

Azan melepas pelukannya, sekitar dua menit mereka dalam posisi itu, dan benar saja kini, gadis itu tertidur dengan pulas

"Zel, sini mamah kompres dul---

"loh udah tidur toh anak ini?" Haura yang dibuat heran karena anaknya sudah tertidur

"udah Tante, tadi dia tidur sendiri"

"makasih ya Lang, kamu ini benar-benar menjaga Azel dengan baik"

"iya Tante, ya sudah Elang pulang dulu ya, udah malam juga"

"iya lang salam buat Ayah dan Bunda kamu ya, dan Tante ucapin banyak terimakasih buat kamu"

"iya Tan, salam juga buat Om dan Kak Irham ya"

"okeyyy"

"Assalamualaikum tan"

"waalaikumsalam"

Sekepergian Azan, Haura merasa bersalah karena anaknya itu menyebut nama Vano dihadapan Azan, ya Haura melihat saat Hanzel mengatakan kak.

Sebagai seorang ibu ia paham, gelagat Azan memanglah sayang pada anaknya itu, namun entah mengapa Hanzel tak pernah menyadarinya.

******

Azan baru saja mendaratkan pantatnya di atas kasur king sizenya.
Baru saja ia mandi dan sholat Usya, tak lupa ia kumandangkan ayat ayat alqur'an.

Kini kegiatannya sudah selesai, ia merebahkan badannya di atas kasur.

"Huftt.."

"Sampe Kapan Zel? Sampe kapan lo ga mau buka hati buat gue?"

"sampe kapan lo mau, di sakitin terus sama Vano?"

"kalau kita gak bisa bareng, tapi ya allah, lindungi Azel dari siapapun laki  laki brengsek yang mau nyakitin dia"

"Amiiin"

ucapnya yang kemudian memejamkan matanya dengan perlahan pria itu tertidur.


Zel cepet sadar Zel, sadar kalau Azan sukaa🥺takut keburu Azan nyerah duluan Zelll😔

jangan lupa vote yee☝️😋

baca terus Azan&Hanzel

SAYANG KALIAN BANYAK BANYAKKK🥰🥰🥰

Azan&HanzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang