🍬RENCANA JAHAT🍬

11 1 0
                                    

"ELang..Gue gak mau kehilangan lo, lo bangun ya, lo kuat kok"

~Adzakiya Hanzel Farhana

"Arghh, anjinggg sakitt" Vano mengerang kesakitan

"sabar bos, ini gue lagi obatin" Nakula yang sibuk mengobati luka Vano yang baru saja karena Irham

"Anjing si Irham, kali ini gue gak akan gue takut sama dia, gue mau Hanzel segera mati sekarang juga" Vano mengepalkan kedua tangannya urat uratnya sudah nampak jelas

Anggota yang lain dibuat ketar ketir hatinya, bagaimana kalau Vano berani melakukan hal yang diluar dugaan, karena tau sendiri tingkah Vano akan menghalalkan segala cara.

"Sabar Van, lo ga bisa kaya gini, inget Hanzel cewek"lerai Raka

"GAK, GUE GAMAU TAU, BESOK GUE AKAN CULIK HANZEL HABIS PULANG SEKOLAH"kekeh Vano yang tak mau kalah

Semua anggota dibuat merinding dengan perintah Vano, baru kali ini The Famous diseru dengan perintah bejat seperti ini.

"anjing, si Vano gak bisa di diemin" umpat Raka yang hatinya slalu memberontak

******

Esok harinya sesuai dengan rencana jahat Vano, kali ini ia beranjak ke kelas Hanzel, karena waktu pulang tiba.

"Hai sayang" sapa Vano dihadapan teman temannya juga

Teman teman Hanzel hanya berdecih jiji saat melihat tingkah Vano yang watados itu

"maaf ya kemarin gak bisa jenguk, sebagai gantinya jalan yuu" ajak Vano dengan senyum smriknya

"kemana kak?"

"ke danau"singkat vano lalu segera menarik Hanzel dengan cepat

"gue duluan ya semuanya"pekik Hanzel yang langkahnya mulai menjauh karena di tarik paksa oleh Vano

"hadeh, mau jalan kemana lagi tu bocah" gumam Dhika dengan misuh misuh

ting

notifikasi pesan terkirim di ponsel Azan.

089********:

Gue Raka, gue harap lo ikutin kemana Hanzel pergi, karena Vano bakal rencanain jahat buat lo, gue juga udah ngabarin Bang Irham

Shittt! Azan langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil motornya, tanpa berpamitan dengan Dhika, Nia dan Atar.

"Kemana lo?" tanya Atar

"ada urusan"singkat Azan membalas

"bener bener pada aneh hari ini" gumam Nia yang aneh akan tingkah laku Nia

******

"

Loh ini bukan ke arah danau kak" omel Hanzel yang Vano mengarahkan mobilnya ke arah yang berbeda dari danau

"iya sayang aku mau beli sesuatu dulu sebentar" alibinya padahal ia mengajaknya ke markas tersembunyi The Famous
.
.
.
"Sudah sampe, kamu ikut turun juga ya yang"

"Loh ini tempat apa kak? kok sepi sih?"

"nanti juga kamu tau, ayo ikut kedalam"

Hanzel hanya bisa menuruti apa yang dikatakan Vano. Mereka masuk didalam bangunan yang sepi dari rumah rumah warga lainnya.
Entah apa bangunan itu, bentuknya rumah namun usang dan terurus.

BRAKKK

Vano menutup pintu dengan kencang, yang membuat Hanzel semakin panik.

"kenapa ditutup Kak?"

"biar ga ada yang ganggu kita Zel"balas Vano dengan senyum smriknya

Hanzel makin dibuat gemetar tak karuan, jantung nya berdetak lebih kencang karena panik.

Wajah Vano makin mendekat ke wajah Hanzel, yang membuat Hanzel semakin mundur perlahan.

"Sini sayang, aku kasih kamu pelajaran yang paling berharga" suara berat Vano yang makin membuat Hanzel panik

"Kak sadar, lo mabok ya"

"iya sayang, gue mabok lo! sini gue kasih pelajaran yang berharga buat lo"

Tangan Vano menngunci pergerakan Hanzel dengan menyandarkan tuvuh Hanzel pada tembok.

Wajah Vano kian mendekat, sesekali Hanzel menendang perut Vano, namun nihil pria itu sangat kuat.

"saat nya sayang" Vano mengusap lembut rambut Hanzel dan segera mendekatkan bibir nya ke kening Hanzel

BUGH

"Sebelum lo sentuh Hanzel, lo hadapin dulu gue" ucap laki laki itu yang tak lain adalah Azan

"berani juga lo"

Vano melepaskan Hanzel dan segera ingin menghajar Azan.

"ANJING YANG LO!"pekik Vano

BUGH

BUGH

BUGH

"awsshh, boleh juga bela diri lo banci"

"tapi sayang, hidup lo gak bakal lama lagi" Vano mengeluarkan alat tajam yang berada di kantong celananya

"Pistol ini boleh kecil, tapi gue harap bisa lenyapin lo anak mamah"

DORRRR

BRAKKK

Satu peluru berhasil memgenai Azan yang awalnya pria itu menghindar.

"Angkat tangan saudara Vano" seru beberapa Polisi yang masuk setelah Vano berhasil melayangkan pelurunya

"ELANGG...Gue gak mau kehilangan lo, lo bangun ya, lo kuat kok" Pekik Hanzel yang segera memeluk tubuh Azan yang berlumuran darah

"Tenang ya de, kita bawa Azan ke Rumah Sakit, dia pasti kuat kok" ucap Irham yang datang setelah berhasil menunjukan pihak kepolisian ke markas

Part yang sungguh sungguh menguras emosi yahh😭

udah siap end belum nih?☝️☝️🤨

jangan lupa vote yahhh
baca terus Azan&Hanzel

sayang Kalian Banyak banyakkk🥰

Azan&HanzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang