🍬ELANG MILIK HANZEL🍬

10 1 0
                                    

"Tentunya Elang,Hanzel milik Elang"

"Elang juga milik Hanzel"

~Azan&Hanzel


"lo tenang ya Zel, Azan gapapa" Irham mendekap Hanzel dalam pelukannya.

Kini kakak beradik itu berada di Rumah Sakit. Sembari menunggu keluarga Azan datang, Irham juga sibuk menghubungi Mamah Papahnya yang tadi ikut mencari keberadaan Hanzel.

"Lo kuat lang, gue yakin lo kuat, jangan tinggalin gue ya lang, maafin gue yang slalu repotin lo"  lirih Hanzel dalam hatinya, memori nya terus di penuhi bayang bayang dirinya dan Azan ketika bersama.

"Sayang, Azan gapapa kan?" tanya Arisa yang baru saja datang

"Bundaa" Hanzel kembali menumpahkan air matanya dan memeluk erat Arisa

"maafin Azel ya bun, ini semua gara gara Azel" ucap Hanzel menyalahkan dirinya

"nggak sayang, ini kuasa Allah, kamu gak salah, kita semua kuat kok, Elang  juga kuat, kamu do'a in ya Zel"

"hiks.. bunda ga marah sama aku?"

"loh ngapain marah, kan semuanya udah rencana Allah sayang, kamu jangan ngerasa bersalah ya"

"Keluarga pasien Erlangga Farzan El-brian" sebut Dokter laki laki itu yang keluar dari ruangan

"iya dok kami" sahut Araska

"gimana dok keadaan anak saya?" panik Arisa

"Pasien akan segera di lakukan tindak Operasi, jadi apa Bapak menyetujuinya?"

"lakukan apapun untuk anak saya"

"kalau gitu saya akan lakukan tindak Operasinya"

"Untuk admistrasinya segera dilunasi ya pak" ucap suster yang bersama Dokter itu

Keduanya berlalu dan segera akan menangani Azan.

"Kita berdo'a buat Azan ya, semoga diberi kelancaran Operasinya, dan diberi kesehatan untuk beraktivitas seperti biasanya, Alfatihah" Araska yang berusaha menenagkan suasana, yang aslinya hatinya juga ikut panik.

*******

Kini Hanzel melaksanakan sholat Maghrib di mushollah yang berada di Rumah Sakit, ia tak ingin pulang sebelum Operasi itu selesai.

Allahu akbar
.
.
.
Assalamualaikum warahmatullah
Assalamualaikum warahmatullah

Tangannya ia tadahkan pada sang Maha Kuasa, slalu ia curahkan kesedihannya pada Maha Pencipta Langit bumi dan isinya.

"Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi u mazidah ya rabbana lakal hamdu kama yanbaghi lijalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthanik...
ya allah, ya tuhanku, berilah Azan kekuatan ya allah, berilah kelancaran dalam Operasinya, dan lindungilah dia ya allah, sungguh engkau lah Maha Melindungi dari segala marabahaya yang datang"

"amiin"

******

"gimana keadaan Elang bun?"

"Operasinya sudah berjalan dengan lancar sayang"

"alhmadulillah" puji syukur Hanzel tak terhenti pada sang Khalik yang slalu melindungi Makhluk nya.

"Azel" panggil seseorang dari arah belakang

"Mamah"

"kamu gapapa kan sayang? Elang gimana? dia juga gapapakan?" cerca Haura yang panik akan keadaan anaknya dan Azan

"aku baik baik aja kok Mah, Azan juga udah selesai Operasinya"

"alhamdulillah, ya sudah sekarang kamu makan dulu, mamah tau kamu belum makan" bujuk Haura

"Dari tadi juga aku suruh makan gamau tuh ra, Azel mau makan kalau Elang siuman katanya" adu Arisa pada Haura

"tuh kan sayang, Elang justru bakal nangis kalau kamu gak makan dan nanti justru sakit"

"gak mah, Hanzel nunggu Elang siuman, baru Hanzel mau makan"

"batu banget lo zel"sungut Irham ikut menimbrung obrolan

******

Beberapa Jam menunggu, akhirnya Azan siuman dan segera di tempatkan diruang VIP yang ada di Rumah Sakit itu.

Hanzel tak sendiri, kini ia ditemani tiga sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Dhika, Atar, dan Nia.
Orang tua Azan pulang sekejap karena membeli beberapa buah-buahan dan mengambil perlengkapan Azan.

"alhamdulillah lo udah siuman bro" sukur Dhika, yang hanya dibalas senyuman oleh Azan

"Lang, maafin gue ya lang, gara gara gue, lo jadi kaya gini" isak Hanzel memeluk lengan Azan yang masih terbaring di ranjang Rumah Sakit itu

"zel" lirih Azan yang belum kuat juga untuk berbicara, namun tangannya terus mengelus rambut Hanzel yang menempel dilengannya

"kenapa Lang? lo butuh apa? biar gue ambilin" cecar Hanzel dengan sigap

"gue butuh lo" singkat Azan yang membuat senyum tipis Hanzel tercetak jelas

"gue slalu ada buat lo"

"yakin?"

"Tentunya Elang, Hanzel milik Elang"

"Elang juga milik Hanzel"

Hanzel kembali memeluk Azan dengan erat, dan tak lupa gadis itu menumpahkan rasa ketakutannya pada pria itu.

Jangan lupakan mereka bertiga, kini mereka juga sibuk melihat drama itu, dan tak lupa pula Atar memvideo moment itu

"jiakhh, Hanzel doang nih yang dipeluk?"cibir Dhika

"Lo mau gue peluk Dhik?" tanya Atar

"gak mau gue kalau lo yang meluk"

"ya udah sini sini pelukan" ajak Hanzel dan kemudian mereka berlima saling memeluk.

Cieee yang udah saling milik milikannn, eittt bentar apa nih HTS atau pacaran konsepnya😱😱

udah deh zan langsung tembak ajaa, dari pada diduluin orang lain.

jangan lupa vote yah wan kawan🤩

baca terus Azan&Hanzel

SAYANG KALIAN BANYAK BANYAK😍🥰🥰

Azan&HanzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang