Chapter 03: Sibuk

338 24 3
                                    

Dua pekan telah berlalu begitu saja. Rasanya memang sulit untuknya. Setelah dua pekan yang sudah terlewati, sekarang dia bisa beristirahat dengan enaknya di ranjang pada pagi hari.

Mendengar kabar jika tidak ada pelajaran sama sekali hari ini, apalagi itu hari libur dengan tiba-tiba. Itu membuatnya bisa mengembangkan senyumnya yang sudah tergantikan dengan sebelumnya selalu memasang ekspresi lelah.

Ting!

Ponselnya berbunyi. Dia pun mengambilnya dan nyatanya itu hanya sebuah pesan yang terkirim untuknya. Sebenarnya malas untuk membukanya, namun bisa jadi itu pesan yang penting.

Akhirnya, untuk beberapa saat dia terduduk di pinggir ranjangnya itu, lalu mengambil ponselnya dan segera mengeceknya.

Ada dua pesan dengan pengirim yang berbeda. Baginya, satunya penting dan satunya lagi tidak penting.

Telunjuknya menekan pesan chat dengan tiga pesan yang sudah terkirim padanya dan belum terbaca olehnya.

Telunjuknya menekan pesan chat dengan tiga pesan yang sudah terkirim padanya dan belum terbaca olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, dari Bang Rakha ternyata." Kata Juan kemudian mengetikkan sebagai tanda balasan jika dirinya sudah membaca pesannya.

"Iya Bang, makasih."

Dan segera sajalah Juan bangun dari kasurnya. Kemudian menyiapkan diri untuk hari ini.

Dia kira akan bisa bersenang-senang sedikit di atas kasurnya yang empuk itu. Namun nyatanya tidak. Dia teringat jika ada latihan perform hari ini. Dan dia kira juga, dia akan digantikan oleh siapapun itu untuk pengecekan barang untuk acara itu.

Tapi, nyatanya tidak juga.

Alunan musik terdengar di sebuah ruangan yang memang digunakan untuk berlatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alunan musik terdengar di sebuah ruangan yang memang digunakan untuk berlatih. Suaranya sampai menggema dalam ruangan itu.

Ada tiga orang yang tengah meliuk-liuk kan tubuhnya dalam alunan musik yang sedang dimainkan. Gerakan mereka sangat enerjik, begitu juga betapa lincah nya saat melakukan bagian-bagian yang lumayan sulit itu.

Alunan musik mulai berakhir, disebabkan musik itu sudah berakhir memang. Tiga orang itu langsung terduduk setelah latihan mereka yang telah selesai barusan.

Tiga Belas Harapan (Dirombak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang