ᗷᗩᗷ 19

786 41 15
                                    

Jam 6 pagi.

RING RING

Damia terkejut dari lenanya apabila alarm yang dipasang darinya itu berbunyi. Dia terus bergegas bangun untuk pergi membersihkan dirinya apabila Rayyan selesai membersihkan dirinya itu.

Setelah itu mereka berdua menunaikan solat subuh bersama sama dan membaca Al Quran bersama sama.

" Erm , Mr pero tesoro turun bawah kejap ya. Nak sediakan breakfast kejap. " Kata Damia.

" Okay. " Rayyan menangguk.

" Kau boleh ' okay ' je ? Sebelum ni bukan main tak bagi " marah Damia sendiri.

Jam 8 pagi.

" Ya Allah dekat sini rupanya " kata Puan Ariana.

" Kenapa ibu ? " Tanya Damia.

" Pergi masuk bilik. Rayyan panggil tu. Takkan tak dengar ? " Jawab Puan Ariana.

" Tak dengar apa apa pun. " Damia menggeleng.

" Ibu tolong tengokkan kejap. Mia pergi naik kejap. " Kata Damia.

" Takde hal. " Jawab Puan Ariana lagi.

" Thank you ibu ! "

" Ada apa Mr pero ? Sorry saya tak dengar. " Tanya Damia tersengih.

" Pergi bersiap sekarang ! Lepas breakfast nanti kita keluar " arah Rayyan.

Damia terserentak.
" Hah ? "

" Pergi mana ? " Tanya Damia lagi.

" Pergi bersiap je. Mr pero turun dulu. Jangan lama sangat. " Jawab Rayyan.

" Okay. Just give me 15 minutes. " Balas Damia menangguk.

Rayyan menangguk. Dia terus turun ke bawah untuk bersarapan pagi.

15 minit kemudian...

" Ni korang berdua nak pergi mana ? " Tanya Puan Ariana.

" Nak pergi tengok rumah kejap ibu. " Jawab Rayyan.

Puan Ariana hanya meng'o'kan bibirnya sahaja.

" Takpun korang pindah harini takpe. Lepas lunch nanti. " Balas Tuan Uwais.

" Rayyan tak kesah pun nak pindah bila. Tapi mia je lah. " Kata Rayyan.

" Tak kesah juga. " Jawab Damia.

Setelah selesai mereka semua bersarapan pagi , Damia dan Rayyan terus bersalam dengan tuan Uwais dan Puan Ariana sebelum keluar dari rumah.

" kenapa tak bagitahu nak tengok rumah ? " Tanya Damia.

" Memang kena bagitahu ke ? " Tanya Rayyan pula.

" mestilah. " Damia menjeling.

***

" Assalamualaikum " kata Rayyan.

" Rumah kita ni takdelah sebesar rumah abi dengan daddy tu. Cukuplah untuk keselesaan kita berdua dan anak anak kita nanti. " Katanya lagi.

" Ni dia kata tak besar ? " Tanya Damia sendiri.

" Mr pero , rumah ni pun nak cukup besar. Terlebih besar dan mungkin terlebih selesa lagi untuk tesoro. " Jawab Damia.

" Boleh kita naik ke atas ? " Tanya Damia.

" sure , why not ? " Jawab Rayyan menangguk. Damia hanya mengikuti langkah suaminya ke arah lift untuk naik ke tingkat 2 dan 3. Tidaklah besar sangat rumah mereka ini , cukuplah untuk mereka berdua , anak anak mereka dan ahli keluarga yang datang untuk bermalam di sini.

𝘊𝘌𝘖 𝘔𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘔𝘳 𝘗𝘪𝘭𝘰𝘵Where stories live. Discover now