pindah tugas

4.4K 116 2
                                    

|Adam & Sakinah|


🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃








Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 wib namun seorang gadis masih tertidur dengan pulas di kamar kecilnya tak terusik sedikit pun.

"Brakkk" tiba tiba saja pintu kamar di buka dengan keras.

" Kikiiiiiiiii bangun bangsattt!!!!" Suara itu menggelegar hingga terdengar ke tetangga sebelah. Setelah orang itu berteriak kencang Kiki bangun dan melihat Jam betapa kaget nya dia ternyata sudah siang. Tanpa mempedulikan orang yang meneriaki nya dia melenggang pergi ke kamar mandi.

" Minggir lu" tega sekali Kiki mendorong orang yang sudah membangunkannya. Ya orang yang teriak tadi adalah Naila Zahra sahabat baik sakinah kebetulan mereka satu tempat kerja kebiasaan gadis itu ialah membangunkan sakinah yang tidur seperti kebo.

"Cepetan Ki udah siang ntar telat dimarahin senior lagi, lu sih coba sekali sekali bangun pagi pusing gue liat lu" seperti biasa Naila pasti akan mengomeli sakinah layaknya seorang ibu yang mengoceh pada anaknya.

" Iyaaaa ini udah selesai bawell" sakinah menjawil mulut laknat sahabatnya itu.

Mereka keluar sambil bergandengan ke luar kos,biasa naila udah kayak ulat bulu nempel teruss mereka berdua terlihat seperti pasangan romantis. Saat akan berjalan menuruni tangga kosan nya ia berpapasan dengan tetangga super julid.

" Aduh Ki kamu tuh yang benar aja anak gadis kok kayak gitu pakaiannya kayak mas mas" dasar ibu ibu mulut cabe untung saja orang tua kalau sepantaran udah Kiki tonjok.

" Ibuk Jum tersayang baju perawat kan emang begini modelnya sayang pakai celana" itu memang fakta banyak kok perawat yang pakai celana hanya saja di RS nya yang perempuan pakai rok Naila juga pakai rok dirinya sendiri yang memakai celana tapi kan itu hak masing masing.

" Iya tau tapi liat tuh Naila walaupun pakai baju dinasnya tapi tetap cantik aura perempuan nya ada ,lah kamu pakai apa pun kaya laki laki lagian baju dinas yang kamu pakai itu kan punya nya laki laki kan ada yang model perempuan kaya Naila pakai" ibu Jum menjelaskan nya panjang kali lebar namun Sakinah tak mempedulikannya malah melenggang pergi sambil menggandeng Naila menuju motor nya.

" Ki yang di bilang buk Jum bener ga salah,lu udah kaya mas mas beneran anjir apalagi rambut lu udah mendukung banget di tambah tambah ga pakai make up baju lu juga ga kaya baju dinas gue, malah kaya bajunya si Roni(perawat laki laki di rs tempat sakinah bekerja ) sumpah demi apa baru sadar" ini lah yang membuat Sakinah ingin melempar Naila ke pancuran Monas,kebetulan Mereka melewati Monas apakah harus singgah pikir sakinah.

" Lu amesia atau apa kita udah sahabatan dari SMA tolol gue lempar juga lu ke Monas" sakinah semakin melajukan motornya nya bukannya marah kepada Naila hanya saja dirinya takut telat karna waktunya terbuang tadi karena meladeni buk Jum.

Sesampainya di RS Kutai ia bergegas masuk dan langsung menempel kan kartu id nya ke akses chek lock absensi sebagai tanda ia masuk kerja.

" Alhamdulillah ga telat kita " ucapan Naila membuat Kiki menaikkan satu alisnya tanda heran tumben sekali human satu itu berucap demikian.

" Masih inget tuhan rupanya kirain udah murtad"bukannya tak senang Naila seperti itu dia hanya heran saja ntah lah.

" Ihh jangan gitu biar dikata begini gue masih inget tuhan ga kaya lu solat setaun sekali itu pun kepayahan" nah kan sakinah langsung diam Naila sudah tau itu pasti terjadi puas sekali Naila berhasil membuat Sakinah bungkam.

"Awas ya lu " sakinah pergi ke ruangan tempat menyimpan barang barang nya dan bergegas ke ruang operasi karena hari ini ia akan membantu dokter melaksanakan operasi.

Sakinah sudah menjadi perawat sejak 2 tahun yang lalu awalnya ia bekerja di puskesmas namun Naila memasukkannya ke RS Kutai karena gajinya lebih besar dari pada puskesmas.

Naila dan Sakinah kembali ke pekerjaan nya masing masing yaitu melayani para pasien yang sakit seperti menginfus dan lain sebagainya.

Tiba waktunya istirahat mereka memilih makan di kantin RS.

"Eh maap mas saya mau duduk Disni boleh ya saya karyawan baru" wanita itu tersenyum kepada Sakinah senyuman itu sangat lembut sekali.

" Iya mbak duduk aja dan satu dia ini perempuan, biasa makhluk jadi jadian" bisiknya pada karyawan itu, setelah mengetahui yang sebenarnya karyawan itu kaget karena ia pikir di depannya laki laki tampan dia sedikit malu takut sakinah tersinggung, sakinah yang tau akan pikiran wanita yang di depannya pun langsung memberikan pengertian.

" Gpp udah biasa itu mah,gue sih santai santai aja lagian gue juga salah udah buat lu bingung" wanita itu lantas menegakkan kepalanya kembali dan tersenyum lega.

" Maap ya kak" ucapnya tulus.

" Udah Sans aja,btw lu karyawan yang baru tadi masuk kah" tanyanya

" Iya baru aja masuk ini hari pertama aku, kenalin nama aku Karina panggil aja Ririn" Naila dan Sakinah langsung membalas uluran tangan Ririn dengan bahagia.

" Aku lagi cari kos kos an kira kira ada ga ya Deket sini,aku pindahan dari kampung masih numpang tinggal sama sepupu ga enak masih numpang" sakinah dan Naila yang mendengar nya sedikit berpikir lalu tersenyum misterius ternyata mereka satu pemikiran.

" Gini aja gue kan ngekos juga nih sama si Naila berdua kalau lu mau kita nampung lu gpp kita bayarnya bagi 3 gimana mau ga itung itung hemat" Ririn yang mendengar nya sangat bahagia lalu berucap terima kasih kepada mereka akhirnya ia tak akan tinggal dengan sepupu nya.

" Udah ga usah makasih teruss lagian lu juga bayar sama aja" sakinah iba Melihat Ririn ia merantau dari kampung sendirian lagi pula ririn kelihatan nya baik.

" Udah yuk gue mau cek kamar inap di atas duluan ya" sakinah pergi duluan meninggalkan Naila dan Ririn yang masih ngobrol seperti nya mereka berdua sefrekuensi.

"Ki kamu sama Naila di panggil sama pak Bambang di suruh ke ruangannya nanti pas jam pulang ada yang mau di omongin" kusi teman kerja sakinah memberitahu amanah yang di bilang direktur nya.

" Lah ada apa nih ga biasanya apa gue mau di pecat ya waduh serem amat" dia jadi takut sendiri kusi yang ditanya hanya mengedipkan bahu tanda dan tak tahu.

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya dan jam pulang akan segera tiba sakinah dan Naila memutuskan ke ruangan pak Bambang.

Sakinah mengetuk pintu ruangan pak Bambang" pak permisi"

" Masuk" pak Bambang menyuruh mereka berdua duduk tak lama dari itu Ririn datang lalu ikut duduk sakinah dan Naila heran kenapa ada Ririn.

" Begini langsung intinya saja saya akan memindahkan kalian bertiga ke RS di daerah Jawa tengah,RS itu baru jadi butuh tenaga kerja jadi saya merekomendasikan kalian mau kan?"seketika pernyataan itu membuat mereka bertiga terkejut sekligus bingung sendiri.

" Pak kenapa kami yang di pindahkan kenapa tidak yang lain" sakinah merasa dirinya sudah nyaman disini kenapa malah di pindahkan.

" Karena kalian bertiga cocok lagi pula kalian kan belum menikah jadi tidak ada alasan untuk menolak" benar juga itu sudah resiko ia bekerja sebagai tenaga kesehatan harus siap di pindahkan kemanapun.

" Sampai kapan pak kalau boleh tau" Naila bertanya berharap ini tidak selamanya.

" Seperti nya permanen" astaga rasanya ingin nangis saja ia sudah tau ini pasti akan terjadi sakinah pasrah saja,lagi pula Jawa tengah tidak terlalu buruk dari pada ia di tempat kan di pelosok negeri pikirnya.

" Oke pak kalau gitu saya terima" final sakinah membuat pak Bambang tersenyum bahagia.

" Saya setuju juga pak" Naila sih apa kata sakinah ia akan ikut kemanapun sakinah pergi.

" Kamu Rin gimana?" Semua memandang Ririn dan menunggu keputusan anak itu.

" Baiklah pak saya terima" akhirnya,tak disangka mereka akan merantau bersama sama sakinah senang sekali jadi hidupnya tak melulu ada di ibu kota.

+-+

Istri Tampan Milik Gus AdamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang