|Adam & Sakinah|
🌱🌱🌱
Seperti perjanjian sebelumnya setelah solat Maghrib sakinah sudah harus ada di ndalem ia pergi bersama kedua curutnya siapa lagi kalau bukan Naila dan Ririn."Assalamualaikum, eh ada nak sakinah dan teman teman ada apa" Abah bertanya seperti itu karena memang belum tau permasalahan tadi di masjid.
Bersamaan dengan itu ummi datang bersama 6 cangkir teh di tangannya.
" Ini nak di minum dulu maap lama soalnya air dispenser habis jadi harus di masak dulu"
" Makasih ya ummi udah mau repot repot bikin minuman" kaget itu lah yang saat ini Adam,Naila dan Ririn rasakan kenapa jadi lembut begitu suara nya.
" Gpp nak ayo di minum" dengan tidak tahu malunya sakinah menegak teh itu hingga tandas tak tersisa Adam hanya melongo melihat nya seperti tak pernah minum teh hangat,benar sekali dua curut itu sedang menundukkan wajahnya malu itu yang mereka rasakan.
Ummi hanya tersenyum lucu melihat nya, sakinah mengingatkannya pada Putri nya yang masih SMA kelas 2 namanya Fatimah.
Tak berselang lama orang yang di pikiran ummi datang bersama kakak laki laki nya dari luar.
" Assalamualaikum ummi Abah, masa mas Ryan ke tempat temannya lama Fatimah jadi jenuh nunggu nya ihh besok besok ga mau lagi nemenin mas Ryan"Fatimah mengadu pada kedua orang tua nya sudah seperti anak kecil.
" Apaan sih lebay kamu" Ryan memang seperti itu selalu meledek sang adik.
Naila menatap Ryan tak berkedip bagaimana tidak pesona Ryan begitu kuat beda dengan adam yang tampan tapi menyeramkan.
" Nai lu gpp kan? Ngedip nai ngedip" Naila langsung tersadar dari lamunannya dan memukul lengan sakinah kacau sudah acara melihat pujaan hati.
" Anak Abah ganteng ya sampai ga kedip" Abah mengatakannya sambil tertawa lucu melihat ekspresi Naila yang ketahuan mencuri curi pandang ke arah Ryan.
" Hehehe iya bah bangett boleh dong di jodohin, ummi tenang aja saya bisa masak bisa nyuci,lipet baju bisa, nyiapin keperluan suami juga bisa,saya juga bakal berbakti kepada suami,saya sudah paket lengkap ayo ummi suruh Ryan lamar saya" memang Naila sudah tak punya malu dirinya lebih memalukan dari sakinah Ryan saja sampai kaget saat dia meminta ummi nya untuk menyuruh diri nya melamar wanita yang bahkan Ryan tak kenal.
" Boleh boleh saja ummi juga pengen liat Ryan menikah" ummi sudah memberikan lampu hijau tinggal Ryan saja.
" Mbak sehat kan?" Ryan hanya takut Naila ini setress.
" Hehehe sehat kok, ihh calon suami perhatian banget deh" Ryan hanya geleng geleng kepala melihat kejadian ajaib di depannya. Semua yang ada di sana tertawa ngakak terkecuali Adam pria itu memang sangat kaku.
"Tapi Mbak harus siap di ceramahin mas Ryan dia itu posesif sama kayak mas Adam" Naila yang mendengar tanda tanda restu dari Fatimah sangat senang.
" Hehehe gpp posesif aku jadi pengen cepet-cepet nikah pengen ada yang nafkahin capek kerja aku tuh mas Ryan" Naila mengedipkan satu matanya genit,dih Ryan saja sampai merinding.
" Sudah sudah ini kenapa kalian bertiga kesini" Abah mulai bertanya alasan mereka datang kesini sakinah memandang Adam supaya Adam saja yang jelaskan.
Abah yang mengerti pun memilih untuk tidak mau tahu masalah apa yang mereka buat lagian masalah pesantren sudah jadi tanggung jawab Adam. Abah,ummi dan Fatimah pergi ke kamar masing masing.
" Jadi to the point aja lu mau ngusir gue dari kosan lu apa bagaimana" sakinah tak suka basa basi dia ingin langsung saja.
" Kenapa kamu sampai bisa mukul dia" Adam hanya Ingin tahu akar dari permasalahan tadi.
Sakinah langsung merubah posisi duduknya jadi menyila di atas sofa dia menceritakan semua nya tanpa di tambah dan dikurang.
Ryan pun jadi paham bahwa sakinah itu perempuan dia kira laki laki.
" Baiklah saya tahu dia salah tapi kamu lebih salah karena memukul orang itu tidak baik" sakinah mengangguk paham.
"Jadi karena ini saya hukum kamu kalau kamu menolak menerima hukuman maka kamu harus siap di usir dengan tidak hormat dari sini" sakinah yang mendengar nya jadi merinding dia bisa saja pergi dari sini namun melihat wajah Naila dan Ririn yang memelas jadi ia pikir 2 kali.
" Oke gue terima cepet apa hukumannya"
"Hafalin surah Al- Mulk ayat 1 sampai 10" hukuman macam apa itu dia lebih memilih di hukum nyapu ndalem saja dari pada harus hapalan surah.
" Dam yang lain dong masa hafalan Qur'an" Adam memicingkan matanya curiga, Adam berpikir apakah jangan jangan sakinah tak pandai baca Qur'an.
Sakinah gelisah sendiri di tatap seperti itu melihat itu adam mengerti bahwa benar sakinah tak pandai baca Qur'an.
" Hukuman nya saya ganti" mendengar itu membuat hati sakinah lega.
" Belajar ngaji mulai besok setelah pulang kerja kamu bisa istirahat selepas magrib kamu bisa belajar mengaji sampai isya" apa Ngaji ?dirinya bahkan sudah tak hapal huruf Hijaiyah seperti apa sudah lama sekali terakhir dirinya ngaji dulu saat berusia 10 tahun itu pun iqra.
" Ga ah dam maluu" sakinah beringsut dia gelisah sekali karena disuruh mengaji bukannya tak ingin hanya saja dia malu masa seusianya baca iqra.
" Kenapa malu hanya belajar,lihat kamu saja tidak tau cara berwudhu yang benar,saya tebak kamu juga pasti tak tau bacaan solat" sakinah melotot tak percaya bagaimana bisa Adam tau dia tak bisa bacaan solat.
" Jangan melotot seperti itu sudah besok belajar mengaji dengan Fatimah saja di sini kalau kamu malu" akhirnya Sakinah bisa bernafas lega setidaknya ia tak mengaji di masjid kalau iya pasti malu sekali.
" Pakai pakaian yang benar besok, pakai jilbab mu jangan pakaian seperti ini sudah mirip kaya laki laki" Adam benar benar keterlaluan ia kan tak punya hijab.
" Ini mukenah buat kamu" tadi Adam sengaja pergi sebentar ke toko membeli mukena untuk sakinah ntah kenapa dirinya ingin sekali membeli kan sakinah mukenah.
" Iyaaaaaaaaa terimakasih adaaam" sakinah langsung merampas mukenah itu dan pergi dari sana yang diikuti Ririn tanpa mengucap salam.
" Walaikumsalam" sindir Adam
"assalamualaikum" adam hanya sedikit tersenyum Melihat nya ingat ya hanya sedikit orang saja tak tau dia itu tersenyum atau tidak.
" Kenapa masih disini ga ngikut sakinah sama Ririn?" Naila memang benar benar tak tau malu kalau bukan karena dipaksa Adam menemaninya bicara Ryan pasti sudah akan langsung naik ke atas.
" Eh iya beb Met malam semoga mimpiin aku" Ryan reflek jijik mendengar nya rasa ingin muntah Adam yang Melihatnya hanya geleng geleng kepala. Naila berlari kencang menyusul sakinah dan Ririn tanpa mengucap salam.
" Mas kenapa ada cewek kaya mereka ya kayak nya yang waras cuman satu" Adam hanya mengedikkan bahunya tanda tak tahu.
🍃|Adam & Sakinah|🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Tampan Milik Gus Adam
Acak............. Nur Sakinah kerap disapa Kiki oleh teman temannya adalah gadis berusia 22 tahun yang memiliki paras laki laki. Bagaimana tidak dikatakan seperti laki laki dirinya bahkan memotong rambut nya sangat pendek layaknya kaum Adam pada umumnya...