Gagal

809 53 5
                                    

Di sini lah sakinah berada sekarang,duduk di lantai ruangan Adam. Sakinah di suruh memisahkan berkas berkas dan menyusun nya sesuai tempat nya dengan rapih.

Karena saking banyaknya berkas sampai tak bisa di susun di meja dan terpaksa sakinah menyusunnya di lantai.

Pria itu malah asik makan nasi Padang di meja nya tanpa menawarkan sedikit pun dasar kejam!

"Huekk, huekk" Adam berlari ke toilet yang ada di ruangannya, sakinah yang kaget menyusulnya ke toilet.

" Tuan sakit kah?" Tanya sakinah sambil memijat tengkuk Adam.

" Diam lah dan jauhkan tanganmu"

Di rasa sudah enakan adam kembali duduk di kursinya kembali dan melanjutkan pekerjaan.

" Kalau sakit istirahat aja tuan,jangan di paksa" omel sakinah.

Mendengar itu adam menatap sakinah tajam, yang di tatap jadi takut dan memilih untuk melanjutkan pekerjaan nya.

Sampai jam sudah menunjukkan pukul 4 waktunya pulang tapi sakinah melihat Adam seperti nya tak kunjung lepas dari laptop nya.

" Tuan sudah jam 4,saya mau pulang" izinnya

" Selesai kan pekerjaan mu,kalau belum selesai tidak boleh pulang"

" Tapi tuan..."

Seperti nya Adam tak ingin di bantah, lebih baik sakinah menyelesaikan pekerjaan nya.

" Hitunganmu lembur,kau tak akan rugi"

Sampai waktu nya Maghrib tiba,Adam bangkit untuk siap siap ke masjid.

Dia pergi begitu saja tanpa pamit ke sakinah,dia langsung menyusul Adam dari belakang seperti bayangan, Adam yang merasa di ikuti berhenti, sampai sakinah menabrak tubuh tegapnya.

" Brukkk"

" Ngapain?"

" Apanya tuan?"

" Ngapain ikut saya"

" Tuan mau kemana,saya ikut ya, saya takut" cicitnya di akhir kalimat.

"Masih ada orang di sini sakinah kenapa takut?" ucapnya melanjutkan langkahnya ke lift yang di ikuti sakinah.

" Iya di bawah ada orang,di lantai itu mana ada orang cuman ada 2 ruangan, punya tuan sama sekretaris Gavin, terus di bawah juga gak ada karyawan yang lembur kayanya"

Adam sama sekali tak menggubris perkataan sakinah, dia jadi sedih ingin menangis tak di perduli kan Adam lagi.

Sebenarnya sakinah tidak mengapa tapi Mungkin karena hormon ibu hamil jadi dia agak sensitif.

Adam merasa wanita di samping nya menangis,tapi dia biarkan saja.

Saat sudah sampai di lantai bawah,dengan cepat sakinah menghapus air matanya.

Di sana sudah ada Naila dan rayyan yang menunggu, Naila melihat sakinah keluar dengan Adam di depan nya.

" Woi Ki anjir lah gue khawatir" Naila memeluk sakinah.

" Eh tuan Adam" senyum Naila tak di balas Adam dia malah Langsung jalan aja.

" Nai gue duluan ya bilang ke raka gue lembur"

" Saya temani kamu lembur ya Ki" tawar rayyan memgang pundak sakinah.

Adam menghentikan langkahnya dan melihat kebelakang rayyan yang menyentuh sakinah.

" Cepat lah waktu nya sedikit!"

" Gak usah ray gue gantiin sekretaris Gavin soalnya,dah gue duluan semua dadah" sakinah berlari mengejar adam.

Istri Tampan Milik Gus AdamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang