Masa lalu Dia

829 44 1
                                    

•|Adam & Sakinah|•



" lepasin bajingan!!" nafas sakinah kian mulai sesak.

" Lepasin gue lepasin"

" Mbak Kiki, mbak bangun mbak" intan sangat panik karena sakinah dari tadi menginggau tak mau bangun.

" Ayo kita simbur pakai air aja" Nurul menyarankan.

" Bunga tolong ambilkan air" bunga berlari mengambil sebotol airnya.

Intan menyipratkan air di wajah sakinah sedikit demi sedikit.

" ADAMMM" teriak Sakinah bangun dari tidur nya tiba tiba.

"Mbak Kiki istighfar mbak" intan langsung memeluk sakinah tubuhnya berkeringat hebat.

" Hiks....intan" sakinah menangis sesenggukan di pelukan intan.

" Istighfar mbak, astagfirullah ayo sebut"

" Astagfirullahadzim"

" Alhamdulillah" ucap syukur ketiga nya.

" Mbak Kiki mimpi buruk ya?" Tanya Nurul

Sakinah hanya bisa mengangguk lemas.

" Cuman mimpi tapi kok rasanya nyata banget" gumam sakinah.

" Mimpi buruk itu datangnya dari setan, alangkah baiknya mbak membaca doa sebelum tidur" jelas intan lembut.

" Gue gak tau doanya"

" Gpp nanti intan ajarin tapi kita mandi dulu yuk kita subuhan" ajak intan membantu sakinah berdiri.

Entah lah perasaan sakinah jadi aneh setelah bangun dari tidur nya, dia harus menemui bik sum sepulang sekolah, ya harus!.

Handphone sakinah bergetar semuanya menatap ke arah sakinah aneh.

" Mbak bawa handphone?" Tanya bunga

" Iya kenapa emang"

Ketiganya kaget " mbak lebih baik mbak cepat cepat sembunyiin hp nya nanti di sita sama keamanan"

" Iya mbak hp sangat di larang buat santri kecuali memang di izinkan seperti hari libur" jelas bunga.

" Iya iya entar gue sembunyiin"

Dilihat nya ada panggilan tak terjawab dari nomor tak di kenal.

Hp itu berdering kembali sakinah mengangkat nya " hallo siapa?"

Tak ada jawaban hanya deruhan nafas di sana, sakinah tiba tiba merinding.

" Hallo siapa Lo"

" ......." Hanya deruhan nafas yang terdengar.

Bukan nafas biasa, tangan sakinah bergetar dia sangat takut secara tiba tiba dadanya sesak.

" Mbak siapa" tanya intan

" Halloo siapa Lo anj-"

Sakinah tiba tiba saja melempar hp nya ke lantai hingga berderai, sakinah memegang erat tangan intan.

" Intan gue takut" cicitnya dengan tangan yang sudah dingin.

" Brakkk" pintu terbuka secara tiba tiba.

" Astagfirullah" kaget mereka semua.

" Tenang mbak cuman telfon iseng" intan berusaha menenangkan sakinah.

"Allahuakbar Allahuakbar"

Adzan subuh berkumandang, mereka akhirnya bisa bernafas lega kala suara itu terdengar ke seluruh penjuru pesantren.

Istri Tampan Milik Gus AdamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang