Hujan deras

749 50 1
                                    

Naila melihat Rombongan Adam keluar dari lift, seperti nya akan pergi, matanya fokus ke sakinah yang berjalan tepat di belakang Adam dengan menggendong tas besar di punggung nya serta menjinjing satu tas juga,tampak berat jika di lihat.

Naila berlari mengejar rombongan mereka,bukan sakinah yang di khawatirkan tapi bayi nya, sakinah masih hamil muda.

Sakinah sudah hampir masuk ke mobil bersama Adam tapi Naila meneriakinya, sehingga para bodyguard hampir akan menghajar Naila karena tiba tiba datang.

" SAKINAH!" Naila menerobos rombongan Adam.

" Ihh gila kali ni anak,nafas woi nafas"

" Mau kemana Ki?" Tanya Naila setelah menetralkan nafasnya.

" Lo setres ya Nai? Ngejar gue cuman mau tanya itu,lu punya hp gunanya apa anjir" sakinah tampak sangat kesal.

" Cepat masuk,ini sudah jam berapa" kata Adam tak sabaran.

Naila melihat Adam yang sudah duduk enak di mobil jadi agak kesal dengan pria sombong itu " heh,dasar suami tidak bertanggung jawab,Lo gak liat dia bawa tas Segede Gaban begini hah!!"

"Nai,ini memang kerjaan gue, sekarang gue asisten pribadi nya dia,gaji gue gede nai" kata Sakinah memberi tahu dengan semangat.

" WHATTS?!! LO JADI ASISTEN DIA?" Naila tak terima ini tidak bisa di biarkan.

" Apa masalah mu sebenarnya?" Tanya adam dari dalam mobil.

" Lu gak tau ya dia itu lagi...."

Dengan gerak cepat sakinah menutup mulut Naila dengan tangannya.

" Hmppphhh"

" Diem! Kalau Lo bocorin gue bakal gugurin anak ini"bisik sakinah di telinga naila

mendengar ancaman sakinah,Naila langsung menurut.

Kesabaran Gavin sudah habis,dia menarik paksa Naila untuk menjauh dari mereka.

" Kalau kau tidak mau aku menyakiti mu,pergi dan kembali lah bekerja!" Setelah mengatakan itu Gavin kembali ke mobil.

" Masuk" ucap Adam seperti perintah

Sakinah masuk ke mobil,dia duduk di kursi penumpang bersama Adam sedang Gavin duduk di depan.

Tidak ada percakapan di antara mereka,mobil begitu sepi, sampai ketika turun hujan.

" Boleh gak saya buka kaca mobilnya?" Tanya sakinah sedikit berbisik ke Adam.

Sakinah tak ingin Gavin mendengar nya,jika dia dengar pasti tak boleh.

" Tidak"

" Kenawhy?" Tanya nya dengan suara berbisik lagi.

"Dingin"

" Pengen nadah air hujan sebentar,main okeh boleh ya? Ya ya ya" mohonnya

" Saya bilang tidak boleh ya tidak boleh!"

Seperti nya memang tidak boleh di bantah, Sakinah tampak sedih,ntahlah sekarang dia ingin sekali menyentuh air hujan,apa dia ngidam air hujan? Pikirnya.

Sakinah mengelus perut nya sedih,Adam melirik sekilas ke sakinah.

Adam menghembuskan nafasnya " tapi sebentar..."

Mendengar nya sakinah langsung ceria,dia membuka kaca mobil dan menadahkan air hujan yang turun ke tangan nya, kebetulan sedang lampu merah.

Saat bermain hujan sakinah ingat akan kejadian tadi pagi " tuan Adam kirim barang kah ke rumah saya?"

" Tidak"

Sakinah sedikit berpikir,dia bingung jika bukan Adam lalu siapa yang memberikan nya kebutuhan pokok sebanyak itu.

Istri Tampan Milik Gus AdamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang