Misi 7 hari

1.7K 96 40
                                    

Benar saja, sakinah diam di kamar seorang diri tak mau keluar barang sedikit pun,bahkan sahur pun ia tak berselera sama sekali,Adam menyuruhnya jangan puasa karena sedang sakit tapi Sakinah bersikeras ingin puasa walaupun sahurnya sedikit saja. Entah apa yang dia pikirkan semua orang tidak ada yang tahu termasuk Adam.

Bahkan pagi ini dia hanya duduk bersandar di dekat jendela memandangi sekitar,hanya diam tak tau apa yang dia pikirkan.

" Nak,coba kamu ajak dia bicara atau jalan jalan, mungkin mood nya bisa kembali lagi"ummi sangat khawatir sebab sakinah tak mau keluar dari kamar dan hanya diam seperti itu sejak bangun dari tidur.

" Adam sudah coba ajak dia bicara tapi dia seperti malas menanggapi,tapi Adam akan coba terus" 

Entah apa yang terjadi,yang mereka tahu seperti nya sakinah masih trauma akan kejadian yang menimpanya.

Adam masuk ke kamar dan membawakan susu ibu hamil dan juga makanan untuk di makan sakinah.

"Kinah,kamu makan dulu ya,kasian si kecil" ucap Adam sembari meletakkan nampan di atas meja

"Aku puasa" hanya itu jawabannya

" Lebih baik tidak usah, lagipula kamu sedang hamil terlebih sedang tidak sehat,jangan di paksa,saya gak marah kok" Adam benar benar khawatir akan kondisi sakinah sekarang 

" Kamu mau apa hemm?" Tanya adam lembut, sembari mengelus surainya.

Ditanya seperti itu, sakinah jadi mewek dan dia langsung menangis " aku mau nailaaa,suruh dia datang ke sini hikss aku mau dia sekarang hikss" rengeknya sangat rindu akan sahabat nya

Adam langsung memeluk sakinah " iya mas suruh dia ke sini,mas telpon dia sekarang ya"

Adam langsung menelpon Gavin untuk membawa Naila ke pesantren sekarang.

" Syutt udah ya jangan nangis,mas udah suruh Gavin bawa Naila" seketika senyum sakinah terbit

" Saya tidak suka liat keadaan kamu sekarang,jika dengan datangnya Naila kemari bisa membuat mu senyum,maka saya akan buat dia selalu ada di samping mu" Adam menuntun sakinah untuk beristirahat di kasur, keadaan nya belum stabil benar untuk duduk terlalu lama.

" Kamu jangan kemana mana,kalau ada apa apa panggil mas atau orang di rumah,mas Ada kajian di sini gantiin Abah sebentar" Adam mencium kening Sakinah lalu pergi dari kamar.

"Sosweet banget si Adam,jadi tambah cinta"

Siang ini Seorang wanita dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya ada di depan gerbang pesantren,siapa lagi kalau bukan Naila

" Asikkk bau bau surga mulai masuk ke hidung cantik gue"

Gavin menatapnya malas " lebay"

Gavin berjalan masuk duluan ke ndalem di ikuti Naila dari belakang dengan menyeret kopernya " aduh berat nih,tangan aku lagi keram lagi" kodenya

" Jangan banyak drama seperti sahabat mu"

" Astaga pria ini benar benar gila,wanita secantik gue di anggurin" ingin sekali Naila mencakarnya dari belakang tapi dia masih ingin bekerja di perusahaan adam

Tiba tiba saja seseorang mengambil kopernya dan langsung membawanya tanpa melihat Naila sedikit pun " eh eh koper gue"

Pria itu melewati Gavin dan Naila begitu saja" lah siape tuh" benar Naila tak tau, dia tiba tiba merampas koper nya begitu saja

"Adik tuan Adam,Ryan " Naila menganga tak percaya itu Ryan

" Aaaaaa omaygat pujaan hati gue,mas Ryan kyuhh" pekiknya senang langsung berlari mengejar Ryan

Istri Tampan Milik Gus AdamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang