Seorang pemuda dengan tubuh yang menjulang tinggi sedang berada di gym. Sudah kebiasaan pemuda itu ketika sore hari melatih otot tubuhnya.
Pemuda itu bernama Aldrick Albion Putra, anak kedua dari pasangan suami-istri bernama Nick Mikael Albion dan Sarah Astrilia. Pemuda yang akrab di sapa Aldrick/Al itu mempunyai wajah yang sangat tampan, menurun dari sang ayah yang memang blasteran China Australia dan ibu asli Indonesia. Tidak heran jika wajahnya begitu menawan.
Namun di balik kesempurnaan fisik Aldrick, dia memiliki sifat yang buruk, temperamen yang buruk, hingga tak jarang dia berkelahi dengan orang-orang yang tidak dia sukai.
Hingga suatu hari Aldrick kembali melakukan perkelahian bersama teman tongkrongannya sendiri, sampai teman nya masuk rumah sakit dan mengalami cidera yang serius.
Nick, ayah Aldrick sangat marah mengetahui perbuatan anak nya yang hampir menghilangkan nyawa orang lain. Begitu pun Sarah yang kecewa pada anak bungsunya itu.
Sekarang Nick dan Sarah sedang menjemput Aldrick yang di tahan di kantor polisi, karena berpengaruh nya orang tua Aldrick serta uang yang yang di gunakan agar Aldrick tidak dipenjarakan, pihak kepolisian hanya menahan pemuda itu selama seminggu di sel tahanan.
Begitulah hukum yang tumpul keatas dan tajam ke bawah di jaman sekarang.
"Kamu benar-benar bikin papa malu" ucap Nick pada anak nya.
"Aku ga sepenuhnya salah pa, kalau dia tidak bikin masalah denganku, aku tidak akan menghajarnya"
"Tapi kau buat dia koma!"
"Cih. Papa selalu saja membela orang lain dari pada anak papa sendiri"
"Kalau kau salah, untuk apa papa bela!"
"Kau benar-benar harus di disiplinkan!"
Nick segera melajukan mobilnya, menuju kediaman mereka.
Sesampainya di rumah Aldrick langsung masuk ke kamarnya, membanting pintu dengan keras dan menghela nafas.
"Kalau kau bilang kau menyukai gadis jalang itu, aku akan menyerahkan dengan senang hati, bukan dengan kau meniduri nya di belakang ku" ucap Aldrick, mengingat kembali masalah apa yang jadi penyebab dia dan teman nya itu baku hantam.
Sementara itu di ruang tamu, Aldrick dan Sarah sedang berbincang mengenai cara untuk mendisiplinkan anak bungsu mereka.
"Pa, kau ingat teman SMA mama dulu?" Tanya Sarah
"Maksud mu teman dekat mu, Ainun?"
"Iya. Ainun sekarang tinggal di sebuah desa, dia menikah dengan orang sana, bagaimana kalau kita minta bantuan dia untuk merubah Aldrick?"
"Maksudnya bagaimana ma?"
"Kita kirim Aldrick ke desa, papa tau kan Aldrick itu terbiasa dengan kemewahan sejak dia kecil, dia pasti akan tersiksa jika hidup dengan keadaan dimana apa-apa harus bekerja dulu"
"Apa mama yakin cara itu akan berhasil?"
"Mama yakin pa, kalau papa mau nanti mama tanya teman mama dulu"
"Hmm bisa saja kita coba, kalau masih tidak berubah papa akan kirim dia ke luar negeri. Biar di disiplinkan oleh kakeknya yang mantan militer"
"Iya pa"
Jadi sampailah besok paginya, baju-baju Aldrick sudah di masukan oleh Sarah ke dalam koper, hanya beberapa saja tidak semuanya, selagi Aldrick masih tertidur. Sarah juga diam-diam mengambil dompet milik anak nya dan menyimpannya.
"Apa teman mu mengizinkan?" Tanya Nick.
"Iya, dia bilang dengan senang hati membantu. Kebetulan dia juga punya anak yang seumuran dengan Aldrick"
"Baguslah, sekarang bangunkan anak itu!"
Sarah bergegas ke kamar sang anak untuk membangunkan nya. Terlihat Aldrick yang masih tidur dengan nyenyak.
"Al bangun"
"Hmm ada apa ma?" Tanya Aldrick dengan suara khas orang bangun tidur
"Ayo bangun, kemudian mandi sebelum papamu marah"
"Ck, ada apa lagi sih?" Aldrick perlahan duduk untuk mengumpulkan nyawanya
Sebagai mana yang diminta oleh Sarah, Aldrick segera mandi dan berpakaian sebelum menemui ayahnya.
Aldrick dengan santai menuruni tangga sambil memainkan hp nya.
"Loh kok koper aku ada di depan pintu, aku mau di usir?"
"Ma apa maksudnya?"
"Dengarin mama dulu sayang, kamu bukan di usir hanya kami akan membuatmu sadar dan berubah dari kebiasaan buruk mu selama ini"
"Apanya yang kebiasaan buruk sih? Jika kalian menyuruh ku keluar dari rumah hanya masalah kemarin, fine. Aku akan keluar tapi belikan aku apartemen!"
"Lihat kau bahkan berani meneriaki orang tua mu!" Jawab Nick.
"Kalian juga begitu padaku"
"Aldrick, cukup!" Kali ini Sarah sudah tidak tahan lagi melihat keduanya yang saling berdebat.
Aldrick langsung diam, bagaimana pun ibunya adalah yang paling dia jaga perasaan nya.
"Pak, tolong bawa koper itu ke mobil" pinta Sarah pada sopir yang akan mengantar mereka.
"Baik nyonya"
"Dan kamu Aldrick, segera masuk mobil!" Perintah Nick.
Dengan langkah kesal nya Aldrick memasuki mobil, dia tidak tau apa yang direncanakan kedua orang tuanya itu.
Selama masih dijalan raya Aldrick masih tidak protes, dia berpikir mungkin saja orang tuanya benar-benar ingin mencarikan nya apartemen.
Hingga beberapa jam kemudian mereka memasuki jalanan kecil yang di pinggir nya hanya persawahan dan beberapa rumah warga.
"Kita mau kemana ma? Pak?" Tanya Aldrick yang kaget, dia sempat tertidur tadi akibat bergadang tadi malam
"Jangan bilang kalian mau bawa aku ke desa terpencil"
"Ucapan mu tepat sekali" ucap Sarah
Hingga mereka tibalah di sebuah desa yang terlihat cukup padat penduduk, melihat sebuah mobil bagus para anak-anak berlarian keluar dari rumah untuk melihat mobil yang belum pernah mereka lihat di desa.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick
RomanceAldrick yang pemarah tiba-tiba dikirim ke sebuah desa oleh orang tuanya, disana dia tinggal bersama teman lama ibunya dan bertemulah dia dengan Zenan, anak dari pemilik rumah itu. Hingga semakin lama Aldrick mulai biss berubah dan mendapat kenyataan...