13. Dijemput

20.2K 1.2K 11
                                    

Seperti biasa aktivitas sarapan bersama tidak pernah dilewatkan keluarga kecil itu.

Zenan dan Aldrick juga keluar dari kamar dan menuju meja makan, berbeda dengan Aldrick yang tampak segar Zenan justru merasa lelah dan sakit pada lubang bawahnya.

"Ayo anak-anak sarapan" ucap Ainun, terlihat Farhan sedang menikmati secangkir kopinya.

"Kamu kenapa Zen, kok jalan nya kayak orang habis sunat gitu?" Tanya Farhan

"Oh gapapa kok pak" ucap Zenan. Sementara Aldrick sudah duduk di kursinya.

"Aww" ringis Zenan saat pantatnya menyentuh kursi.

"Kenapa Zen?" Tanya Ainun

"E-eh gapapa bu"

"Nak Al, Zenan kenapa?"

"Uhukkk" Aldrick yang sedang minum tersedak

"Jatuh dari tempat tidur tante!" Jawab Aldrick kaget.

"Ohh. Pantas tadi malam tante dengar suara rintihan gitu taunya Zenan jatuh ya"

"Makanya Zen, kalo tidur itu yang kalem, masa sampe jatoh sih" ucap Ainun lagi.

"Kesenggol Aldrick bu, badan dia kan besar, kasurnya juga kecil"

"Kok gue?"

"Emang kamu pelakunya"

"Sudah sudah sarapan dulu, nanti lagi ngomong nya"

"Ini apa tante?" Tanya Aldrick melihat dua buah nasi lontong berbentuk kotak diatas piring dengan bumbu kacang diatasnya.

"Oh itu namanya nasi lapat, cobain deh"

"Bukan gado-gado?"

"Bukan, ayo cobain"

Aldrick mulai memakan satu suapan, menurutnya rasanya hampir sama seperti makan lontong sate, kurang sate ayam nya saja.

"Gimana?"

"Emm lumayan"

Setelah sarapan dua orang suami istri itu terlihat sibuk, farhan sibuk mengupas kelapa sedangkan Ainun mengupas nangka.

"Mau buat apa bu?" Zenan kini menghampiri ibunya.

"Mau bikin sayur lodeh. Nanti tante Sarah datang"

"Mama mau datang tante?" Tanya Aldrick yang tidak sengaja mendengar obrolan Zenan dan Ainun

"Iya, Zenan bantuin ibu ya"

"Zenan mau mandi dulu bu"

Ainun kembali menatap cara jalan Zenan, kemudian kembali bertanya "pantat kamu sakit banget ya?"

"L-lumayan sih bu"

"Keras banget ya kamu jatoh nya"

Zenen bergegas masuk ke kamar mandi agar tidak di tanya tanya oleh Ainun.

"Ishh ini gara-gara Al pantat aku jadi sakit nih"

"Kok gue?" Ucap Aldrick dari luar kamar mandi

"Kamu ngapain disitu?" Tanya Zenan kaget mendengar suara Aldrick.

"Mau mandi lah"

"Tunggu dulu, aku baru mau mulai"

"Ga, lo buka aja pintu nya gue ikut"

"E-ehh Al!" Aldrick memaksa masuk sebelum Zenan sempat mengunci pintu.

"Udah, kan udah pernah juga mandi bareng"

Zenan menutupi bagian bawahnya karena sudah tidak memakai apa-apa lagi.

"Ngadep sana Al, aku malu"

"Ga usah malu, gue udah lihat semuanya"

"Al kamu mau ngapain?" Tanya Zenan saat tangan Al terulur keahnya.

"Ngambil ini nih" ucap Al memperlihatkan sebotol shampo"

"Geer lo ya?"

"Ish engga!"

Mereka berdua mandi masing-masing kadang Zenan melirik Aldrick yang sedang mengeramasi rambutnya.

"Kenapa?"

"Gapapa"

Tiba-tiba sebuah tangan berada diatas kepala Zenan.

"Nih gue kasih busanya"

"Aldrick aku ga mau keramas!" Teriak Zenan

Ainun yang sedari tadi memeras santan mendengar teriakan anaknya.

"Akrab banget sih sampai mandi bareng" gumamnya sambil tersenyum.

"Bu, teman kamu kapan datang nya?" Tanya Farhan

"Kayaknya agak siangan pak, tadi ibu tanya katanya udah berangkat dari rumah"

"Gitu, nanti bilangin kalau udah sampai sini ya, ayah mau ke sawah bentar nyari ikan"

"Iya pak, nanti kalo ga dapet pulang aja ya, ibu ada beli kok tadi di orang jualan ikan keliling"

Farhan mengangguk, kemudian pergi membawa motornya.

Sementara itu di dalam kamar mandi Aldrick tidak bisa menahan hasratnya setelah melihat lekukan pinggang dan pantat bulat Zenan.

"Akhh" desah Zenan saat tanpa permisi jari Alerick menusuk-nusuk lubang nya.

"Masih lembut"

"Akh. Al keluarin"

"Bentar aja, cuman pake jari kok"

"Nghh keluarrinn"

"Sial gue ngaceng" ucap Aldrick sambil mengurut penisnya yang sudah mengeras.

"Masukin ya" pintanya

"Enggaaa jangann Al"

"Pelan aja kok"

"Ga mau... ini aja masih sakit"

"Tapi gue sange nih, gimana dong" bisik Aldrick sensual di telinga Zenan.

"Eggh ga mau"

"Tch, yaudah rapatin paha lo"

Aldrick mendorong Zenan agar bertumpu pada dinding kamar mandi kemudian menyabuni penis nya lalu paha bagain dalam Zenan.

"Rapetin" ucapnya

"Nghh ah" desah Zenan saat Aldrick menggesekkan penisnya di sela paha nya, membuat milik mereka saling bergesekan

"Sstt diam"

Aldrick menutup mulut Zenan dengan tangannya.

"Huu, lembut banget paha lo"

"Ahh Al"

Setelah 15 menitan akhirnya mereka berdua saling melepaskan cairan kental itu.

Bersamaan dengan itu pintu kamar mandi di ketuk oleh Ainun "Zen, Al kalian gapapa kan? Lama banget mandi nya"

"G-gapapa bu" jawab Zenan sambil terengah menikmati sisa pelepasannya.

"Cepat mandinya, bantuin ibu"

"Iya bu"

Aldrick menyelesaikan mandinya lebih dulu sementara Zenan masih merasa lemas.

"Huh lagi-lagi ga bisa nolak" ucap Zenan membersihkan dirinya dari sabun.

.
.
.

Tbc

AldrickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang