"Al... lepasin tangan aku, sakit" ucap Zenan mencoba melepaskan tangannya yang di genggam kencang oleh Aldrick
Aldrick melepaskan tangan nya setelah mereka sudah tiba di rumah, jadi mereka tadi hanya berjalan kaki.
"Lo jangan lagi dekat-dekat sama tuh orang, lo gak lihat tatapan dia itu seakan mau makan lo"
"Makan apa sih"
Zenan berjalan masuk ke kamarnya, dia kesal dengan Aldrick, dia tidak suka saat Aldrick menjauhkan nya dari teman-temannya.
"Apa? Lo ngambek?"
"Tau ah, aku mau tidur" ucap Zenan merebahkan dirinya setelah dia berganti pakaian.
"Gue gini juga demi lo, di perkosa sama tuh orang baru tau rasa lo" ucap Aldrick kemudian dia keluar kamar.
Sementara Zenan yang tidak memahami kata-kata Aldrick makin kesal, siapa yang akan memperkosa dirinya yang berbatang yang benar saja.
Keesokan harinya seperti biasa bu Ainun dan pak Farhan siap-siap berangkat ke sawah, sementara Zenan dan Aldrick dipersilahkan jika ingin menghadiri hajatan di siang harinya.
Zenan terbangun dari tidur nya merasakan berat di perutnya, ternyata itu tangan Aldrick yang melingkar di perutnya.
"Emang kamu kira aku guling, main peluk aja" Zenan melepaskan tangan kekar Aldrick dari perutnya. Kemudian menuju dapur mendapati ibu dan ayahnya sedang sarapan.
"Eh Zenan sudah udah bangun" ucap ibunya.
"Iya bu, kalian mau ke sawah?" Tanya Zenan
"Iya, sayang kalo gak panen, sayuran bapak udah siap panen semua, kalo nunggu besok-besok takut di makan burung atau di petik orang" canda Farhan.
"Emang iya pak?" Tanya Zenan
"Ga ah, bapak cuma bercanda, oh iya Al mana?"
"Masih tidur"
"Kok gak di bangunin?" Tanya Ainun
"Nanti juga bangun sendiri kok bu"
"Hm, tadi malam kalian kok pulang duluan, padahal masih seru loh liat orang dangdutan, bu RT aja nyumbang lagu, walaupun suaranya sumbang" ucap Ainun sambil cekikikan.
"Tau tuh si Al, main tarik-tarik aja minta pulang"
"Mungkin nak Al gak suka liat orang dangdutan, suka nya yang dj dj kan kaya di kota" jawab Farhan.
"Oh iya bu kok Zenan gak dibangunin tadi, jadi gak bisa bantu ibu masak"
"Tadi ibu mau bangunin, tapi ga jadi liat kamu tidur di peluk sama Al, kayaknya dia kedinginan deh Zen, besok kita ke pasar ya beli selimut buat Al"
"Pagi" sapa Al yang baru bangun dia duduk di meja makan
"Pagi nak Al, sana cuci muka dulu habis itu sarapan"
"Iya tante"
"Tante sama om mau kemana?"
"Ke sawah, kamu sama Zenan ke hajatan aja lagi, biasanya siang gini lebih rame"
"Ga ah tan, panas banget"
" ya sudah kalau gitu ibu sama bapak berangkat dulu ya"
Dua pemuda itu mengangguk, Al masih menikmati nasi goreng kampung nya, kalau biasa dia dibuatkan nasi goreng dengan sosis, nasi goreng buatan Ainun kini dengan pete dan rasanya sangat enak.
"Zen susu gue mana?"
"Kayak pernah beli aja Al"
"Zen beliin gue susu dong, tapi pakai uang lo dulu ya, udah seminggu nih gue gak minum susu"
"Kamu beli sendiri aja di warung depan ada tuh, nih duitnya" Zenan meletakkan uang 2 ribu diatas meja
"Susu apaan harga nya segitu"
"Ada SKM cap Enaak tuh 2ribu kok 1 saset nya"
"Hah, lo kira gue apaan disuruh minum skm, gue ga mau"
"Kamu tu ya aneh banget, disini bukan di kota yang semuanya mudah di cari"
"Ck. Yaudah ga usah"
Aldrick meninggalkan dapur dan membiarkan Zenan mencuci piring bekas makan nya sendiri, dia duduk santai di depan TV, walaupun bergaris dia mencoba untuk menonton siaran televisi yang menayangkan moto GP.
Tidak lama kemudian suara motor teedengar dari luar.
"Eh Al, Zenan nya ada?"
"Mau apa?" Tanya Aldrick melihat Bayu yang sudah rapi dengan setelan kemeja dan celana bahan nya
"Ngajak kondangan lah, kamu ga kesana?"
"Ga. Malas"
"Loh Bay udah sampe aja"
"Iya disuruh cepat jemput kamu sama bang Anwar"
Mata Aldrick langsung menatap mereka berdua ketika mendengar kata Anwar.
"Yaudah, kamu tunggu dulu, aku siap-siap"
Bayu pun duduk di sebelah Aldrick, agak minder si Bayu karena di samping Aldrick dia merasa ga ada apa-apanya. Bayu itu 11 12 sama Zenan tingginya, cuma bedanya dia agak hitam tapi manis.
Tidak lama kemudian Zenan sudah siap dia juga pakai kemeja dan celana bahan yang dia pakai tadi malam.
"Al kamu beneran gak mau ikut?"
"Gak"
"Yaudah aku berangkat ya"
Setelah Zenan pergi, Al yang dirumah sendirian merasa bosan, dan akhirnya dengan segala gengsi dia bawa uang 2ribu yang di berikan Zenan tadi untuk membeli susu.
Di warung dekat rumah ternyata tidak ada, terpaksa di berjalan agak jauh ke warung berikutnya. "Eh ganteng mau beli apa?" Tanya ibu-ibu yang jaga warung
"Beli...
Mata nya pun terarah ke sebuah toples permen rasa kopi susu. "Beli permen nya bu 2 ribu bisa ga ?" Jujur dia merasa jadi orang paling susah, seumur umur belum pernah jajan permen di warung.
"Bisa dong ganteng" ibu itu kemudian mengambilkan 10 butir permen lalu menyerahkan nya kepada Aldrick
"Makasih" ucap Aldrick sambil menyerahkan uang 2ribu.
"Mama, kapan jemput aku sih. Ma lihat anak mu jajan permen di warung" gumam Aldrick.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick
RomanceAldrick yang pemarah tiba-tiba dikirim ke sebuah desa oleh orang tuanya, disana dia tinggal bersama teman lama ibunya dan bertemulah dia dengan Zenan, anak dari pemilik rumah itu. Hingga semakin lama Aldrick mulai biss berubah dan mendapat kenyataan...