Hingga 4 tahun berlalu setelah pernikahan Aldrick dan Zenan, dan sekarang anak mereka sudah lahir kedunia, anak laki-laki tampan yang mewarisi gen dari kedua lelaki itu.
"Alzen Praya Albion"
Nama anak yang sudah bisa bicara dengan lancar itu.
"Ayah, papa bilang kalau ayah ga berenti main air nanti papa marah!" Ucapnya pada Aldrick yang sedang mencuci mobil.
"Siapa yang main air, Alzen ga lihat ayah lagi nyuci mobil?"
"Huff, ayah ga mau Alzen bantu, jadi Alzen aduin ke papa aja kalau ayah main air"
"Astaga anak ini" Aldrick menggeleng dan menggendong anak balita nya itu.
"Ayah Alzen mau dibawa kemana?" Teriaknya saat Aldrick menggendongnya masuk kedalam.
"Kenapa ayah bawa Alzen ke papa?"
"Biar ayah tanya ke papa apa benar ucapan mu tadi?"
"Kenapa al?" Tanya Zenan saat melihat dua lelaki berbeda usia itu berada di belakang nya, saat itu dia sedang memasak.
"Anak kamu bilang kalau kamu mau marahin aku kalau aku masih main air, aku kan nyuci mobil sayang"
"Ayah... tadi itu Alzen cuman bercanda kenapa sih ayah bilangin kepapa?"
"Alzen bilang gitu ke ayah?" Tanya Zenan.
Alzen mengangguk. Zenan hanya mengusap pucuk kepala anaknya yang berada di gendongan Aldrick.
"Usil banget sih, lain kali Alzen ga boleh bohong gitu ya"
"Iya papa, Alzen cuman mau bantuin Ayah tapi ga boleh sama ayah"
"Ayah mau cepat sayang, kamu bantu papa masak aja ya?"
"Ga mau pa, Alzen mau dedek Vion liat Alzen bantuin ayah!"
Keduanya kemudian tertawa, Vion adalah anak angkat Carly dan Austin, mereka juga sudah menjadi pasangan dan rumah mereka berdekatan.
"Vion itu masih bayi, mana ada bayi yang nontonin kamu nyuci mobil" Aldrick menyentil pelan dahi anaknya.
"Gimana kalo nanti kita jengukin dedek Vion nya aja, tapi Alzen jangan gangguin ayah ya?"
"Serius pa?"
"Iya, udah kamu turun sini, biar ayah lanjutin lagi nyuci mobilnya"
"Ayah turunin Alzen" pinta nya.
Aldrick kemudian berjalan kearah Zenan dan mencium bibir yang menjadi candunya itu membuat Alzen berteriak ingin mencium papanya juga.
Setelah mandi dan makan, keluarga kecil itu kemudian pergi kerumah Austin dan Carly yang berada di seberang rumah mereka.
"Alzen pasti mau ketemu Vion ya?" Tanya Carly saat melihat anak sahabatnya itu masuk dengan membawa sebotol dot.
"Iya om, mana dedek Vionnya"
"Dedek nya lagi tidur, kamu sama siapa?"
"Sama papa dan ayah mereka lagi diluar"
Zenan kemudian masuk dan melihat anaknya itu sedang mengobrol dengan Carly.
"Lancar bener anak lo ngomong" ucap Austin pada Aldrick.
"Jelas lah, gue ajarin ngomong saat masih di perut papanya"
"Hahaha. Kayaknya anak lo suka sama anak gue Al"
"Kayaknya. Huh tu bocah masih ngudud juga sudah main suka-sukaan aja"
"Om.. om dedek nya bangun" Alzen kemudian mencium pipi gembul Vion dan membantunya bangun. Bocah berusia 2 tahun itu memeluk Alzen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrick
RomanceAldrick yang pemarah tiba-tiba dikirim ke sebuah desa oleh orang tuanya, disana dia tinggal bersama teman lama ibunya dan bertemulah dia dengan Zenan, anak dari pemilik rumah itu. Hingga semakin lama Aldrick mulai biss berubah dan mendapat kenyataan...