10. Hampir saja

17.1K 1.2K 15
                                    

"Loh kok kamu yang kesini, kamu udah sehat Zen?" Tanya Farhan yang memanen cabe di pinggiran sawah.

"Iya pak, ini bekal nya Zenan taroh sini"

Kemudian dia menghampiri sang ayah "mau dibantuin ga pak?"

"Ga usah, tinggal dikit lagi kok, habis ini ayah mau bajak sawah, kamu pulang aja"

"Nanti Zen bantu ya"

"Ga usah, ini terik banget mataharinya, ingat pesan ibu kamu tadi apa?"

"Oh iya, kok bapak tau sih?"

"Kontak batin" ucap sang ayah.

"Yaudah deh kalo gitu Zen ke rumah pak Hakim dulu pak"

"Iya, hati-hati"

Sesampainya di depan rumah pak Hakim Zen mulai mengetuk pintu, cukup lama dia berdiri di sana tapi tidak ada yang membukakan pintu.

"Permisi pak, ini Zenan" ucapnya tidak lama pintu terbuka menampilkan seseorang yang Zenan kenal.

"Eh Zen, tumben kamu kesini ada apa?"

"Itu bang disuruh ibu ngambil uang padi kemaren"

"Wah, bapak lagi gaada, kamu masuk dulu gih sebentar lagi pulang kok"

"Eee tapi bang"

"Udah gapapa tunggu di dalem aja"

Dengan ragu Zenan masuk kerumah orang yang bisa di bilang paling kaya di kampung ini.

"Bang Anwar kayaknya aku tunggu di depan rumah aja deh"

"Kenapa?"

"Gapapa bang"

"Masuk aja Zen, nanti di kira orang-orang aku ga bolehin kamu masuk lagi"

"Abang sendiri aja di rumah?" Tanya Zenan.

"Iya, ibuku lagi arisan, bapak ga tau deh kemana, terus Alif lagi sekolah"

"Ohh"

"Yuk ikut abang Zen"

"Kemana?" Tanya Zenan bingung

"Ke kamar"

"Eh ngapain bang"

"Tunggu di sana aja, emang kamu mikirin nya ngapain hayo?"

"Eh ga ngapa-ngapain kok" jawab Zenan. Dia merasa gelagat Anwar terlihat aneh.

"Ga ah bang, aku di sini aja"

"Udah gapapa, ga bakalan abang apa-apain kok" Anwar menarik tangan Zenan agar mengikutinya.

"Santai aja Zen, kita kan sama-sama cowok, ga mungkin juga abang perkosa kamu"

Zenan langsung tercengang. "Hah?"

"Tapi kalo kamu mau gapapa kok"

Zenan merasa aneh, apalagi dengan poster-poster cowok telanjang dengan wajah yang manis terpasang di balik pintu Anwar, dan parahnya cowok itu mirip dirinya.

Anwar langsung menarik tangan Zenan dan mendorong nya ke tempat tidur.

"Bang kamu mau ngapain, minggir!" Ucap Zenan merasakan dia terancam.

"Udah Zen, ga usah nolak"

"Apaan sih, aku cowok bang!"

"Aku ga peduli, mau cowok cewek. Wajah sama tubuh kamu tuh nafsuin tau ga" ucap Anwar yang dengan lancang meremas dadanya.

Tak mau kalah Zenan mulai melakukan perlawanan, walaupun tubuh Anwar lebih besar darinya dia berhasil mendorong pemuda itu.

Namun saat dia hendak membuka pintu tiba-tiba anwar menarik kunci yang masih terpasang di tempatnya lalu membuang nya ke bawah lemari.

AldrickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang