16. Teman Aldrick

16.4K 1.2K 8
                                    

Mengetahui Aldrick sudah kembali teman-teman nya nampak senang. Mereka berniat mengadakan pesta untuk menyambut Aldrick kembali.

Aldrick menghampiri mamanya yang sedang melihat majalah fashion.

"Ma, jadi pergi ke luar kota?"

"Jadi, bentar lagi mama berangkat, masih nungguin papa"

"Lama ga?"

"Paling lusa sudah balik, kamu jangan macam-macam ya sama Zenan kalo mama gaada"

"Emang aku pernah macam-macam sama dia?"

"Siapa tau kamu jahatin dia"

"Mama apaan sih"

Tin tin.... suara klakson mobil terdengar.

"Tuh papa kamu, mama berangkat dulu, jaga rumah ya, jaga Zenan juga kalo ga mau di kirim ke desa lagi!"

Aldrick mulai menghubungi teman-temannya untuk datang dan berpesta di rumah nya nanti malam. Mumpung kedua orang tuanya ke luar kota.

Zenan yang sudah terbiasa memasak dia mulai memasak untuk makan malam. Dengan banyak bahan yang tersedia di kulkas Zenan memasak ayam balado dan bakwan jagung, tanpa mengetahui kalau teman-taman Aldrick mau datang.

Setelah masakan nya selesai, Zenan memanggil Aldrick yang sedang santai di sofa.

"Al ayo makan" ajak Zenan.

"Lo masak apa?" Tanya Aldrick mengikuti Zenan dari belakang.

"Masak ini aja, aku ga pintar masak"

"Enak ga nih?"

"Cobain aja dulu, enak kok"

"Awas ya kalo engga"

Aldrick mulai menyuap makanan nya, dan mengangguk "lumayan lah"

"Nanti jam 10 keatas jangan keluar kamar" ucap Aldrick

"Kenapa?"

"Pokoknya jangan!"

"Hm iya"

Setelah menyelesaikan makannya Zenan membawa piring-piring kotor ke westafel dan mulai mencuci piring.

Aldrick yang mengamati Zenan dari belakang merasa tergiur dengan paha mulus Zenan karena dia hanya menggunakan celana pendek longgar.

"Bisa ga jangan goda gue sekarang?" Bisik Aldrick sambil menjilat telinga Zenan.

"Engh Al, ja-jangan"

Saat hendak meraba tubuh Zenan lebih jauh bel tiba-tiba terbunyi

"Sialan, siapa sih?" Aldrick segera berjalan menuju pintu.

Sementara Zenan merasa lega saat Aldrick melepaskan tangan nya dari pantat Zenan.

"Lama banget sih buka pintunya"

"Lah kok udah pada dateng, gue bilang jam 10!"

"Gapapa kali biar lama kita pestanya"

Ternyata itu teman-teman Aldrick berjumlah 4 orang, masing-masing mereka membawa minuman beralkohol dengan berbagai merk dan beberapa cemilan.

Walaupun mereka semua anak orang kaya, tak jarang mereka hanya minum-minum di rumah, katanya biar gak bahaya kalo udah terlanjur mabuk.

Sementara itu Zenan yang sudah selesai dengan kegiatan di dapur hendak pergi ke kamar, namun dia mendengar suara ramai kemudian memutuskan untuk pergi ke ruang tamu, ternyata Aldrick bersama teman-temannya.

"Sini" panggil Aldrick memanggil Zenan, Zenan mulai mendekat. Dia sedikit tidak nyaman saat teman-teman Aldrick menatap nya penuh selidik.

"Siapa tuh bro?" Tanya Bobby

"Anak teman nyokap gue"

"Bukan teman lo?" Tanya Gustin

"Kok kita ga pernah liat?" Tanya Austin

"Dari mana?" Tanya seorang pria berambut mulet ke Zenan dia Carly

"Dari desa" jawab Zenan

Ketiga teman Aldrick yang lain nya kaget, mereka tau seperti apa Aldrick. Dia seorang yang pilih-pilih teman

"Oke kalian diam, dia Zenan. Udah ga usah tanya-tanya lagi"

"Dan lo masuk kamar sana" suruh Aldrick pada Zenan.

"Kok di suruh masuk sih Al, gue mau temanan sama dia" ucap Carly.

"Eh Al, lo masih straight kan?" Tanya Austin

"Masih lah bego"

"Yakin?"

"Iya lah!"

"Abis tu anak mulus banget, mana mukanya cantik lagi"

Semuanya mengganguk

"Udah ini mau minum atau mau ngomogin dia sih?"

"Carly lo ambil es batu di kulkas"

"Iya"

Carly berjalan menuju dapur ternyata mendapati Zenan yang sedang minum di depan kulkas.

"Hai" sapanya

"Eh" kaget Zenan kemudian berbalik menatap Carly

"Gue Carly, tadi ga sempat kenalan kan"

"Iya" jawab Zenan sambil tersenyum.

Setelah berkenalan mereka mulai mengobrol, Carly yang memang mudah akrab dengan seseorang membuat Zenan merasa nyaman ngobrol dengannya.

Sementara itu Aldrick yang menyusul Carly ke dapur melihat kedekatan mereka merasa marah, terlebih Carly yang kadang melihat ke paha Zenan.

"Zenan!" Panggil Aldrick. Mengagetkan mereka berdua.

"Kenapa Al?" Tanya Zenan menghampiri  Aldrick

"Udah gue bilang lo masuk kamar kenapa disini hah?"

"Aku haus Al, makanya aku ke dapur buat minum"

Aldrick langsung menarik tangan Zenan dan membawanya ke kamar.

"Lo ga boleh pake celana pendek kalo keluar dari kamar!"

"Ken_

"Ga usah nanya, gue bilang ga boleh, ya ga boleh"

Aldrick menutup pintu dan kembali ke teman-teman nya, menyisakan Zenan yang bingung dengan sikap Aldrick.

Biasanya dia juga begitu waktu di rumah nya di desa, lalu kenapa Aldrick marah?

"Lo ga perlu cemburu kali Al" ucap Carly

"Ha cemburu?"

"Gue tau kok lo marah karena gue ngomong berdua sama Zenan kan?"

"Gue ga marah, cepat bawa tuh es batu"

Sementara itu Carly tersenyum, dia lebih bersemangat lagi mengerjai temannya itu.

"Syukur deh lo udah move on dari cewe gila itu" gumam Carly.

Hingga jam 2 malam barulah mereka selesai, semua botol minuman sudah kosong menyisakan mereka yang mabuk dan sudah tertidur di sembarang tempat.

Hanya Aldrick yang masih sadar, perlahan dia berjalan ke kamar untuk tidur, tidak mungkin dia tidur di sana juga.

Saat membuka pintu dia melihat Zenan yang sedang tidur.

"Huuh, bahkan tidur aja lo sengaja buat ngegoda gue?" Gumam Aldrick melihat celana Zenan yang tersingkap karena begitu longgar hingga celana dalam nya terlihat.

"Lets play baby"

.
.
.

Tbc

AldrickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang