Happy Reading ❥ •
•••
"JENO ASTAGA INI KENAPA?!!" Nana terkejut saat memasuki kamar hotel terlihat jari Jeno mengeluarkan darah hingga menetes sedikit ke lantai
"Nana......"
Setelah ia lihat rupanya Jeno menjatuhkan kaca kecil yang ia bawa, kaca yang berbentuk lingkaran biasanya Nana bawa ketika sedang berlibur atau keluar rumah
"Sini jarinya, kok bisa ini gimana?" Nana mengambil obat merah dan plaster untuk mengobati luka Jeno
"Shhh, sakit na"
"Kamu juga ada-ada aja"
Selesai mengobati Jeno, Nana membersihkan serpihan kaca, ia ke kamar mandi untuk mencuci tangan
"Nana maaf"
"Kenapa?"
"Hari ini kan niatnya mau beli Oleh-oleh untuk orang rumah tapi gara-gara aku-"
"Sttt, kejadian kaya gini ga ada yang tau Jen"
"Tapi kalau mau keluar juga gapapa na, aku temenin"
"Gausah, besok juga bisa, diluar lagi dingin"
"Pelukkk" Jeno menubrukkan dirinya ke tubuh Nana, ia menduselkan wajahnya pada ceruk leher Nana
Nana menyamankan posisinya dengan duduk bersandar di ranjang
"Nana dinginn"
"AC mati loh Jen?"
"Dinginn udara diluar"
"Heh ada-ada aja"
Nana menarik selimut untuk menutupi diri Jeno, uhh hangat
"Nana, nen?"
"Iyaa"
Jeno mengangkat kaos Nana, ia melahap nipple Nana sambil menyamankan pelukannya
"Shh, jangan digigit Jeno!"
Sebenarnya Jeno tidak ingin mengigit benda mungil itu, namun karena gemas tanpa sengaja giginya mengigit nipple Nana
"Hmmmm" jika sudah seperti itu Jeno sudah nyaman dan ingin tidur
Nana peka akan hal itu, ia segera mengelus rambut Jeno dan menepuk-nepuk punggung Jeno. *Nana aja peka kok crushh mu ngga? Wkwkwk
"Tidur yang nyenyak Jen, aku harap aku sama kamu bisa bersama selalu"
•••
Di sore harinya saat akan mandi, Jeno sibuk dengan luka ditangannya
"Ga perih kok Jen, gapapa"
"Sakit naaaa"
"Terus kamu gamau mandi gitu?"
"Mandi bareng"
"Astaga Jeno, padahal tinggal mandi"
"Perih nanti lukanya"
Akhirnya Nana memutuskan untuk mandi bersama dengan Jeno, ya kalau ga dituruti bisa-bisa Jeno ga mandi beneran
Setelah beberapa puluhan menit mereka gunakan hanya untuk mandi karena ada sedikit adegan-adegan yang biaslah
"Sini aku keringin rambut mu"
"Tapi sambil peluk"
"Gausah aneh-aneh, tak tempeleng juga kamu"
"Naa"
"Jung Jeno."
"Iya"
Nana mengeringkan rambut Jeno dengan santai karena Jeno tak berbicara sedikitpun, dia hanya diam sambil melihat Nana
"Kenapa ngeliatin kaya gitu?"
"Gapapa"
"Kenapa?"
"Kamu cantik"
"Aku cowo"
"Cantik"
"Aneh kamu Jen"
"Aneh-aneh gini kamu suka"
"Hehhh"
•••
Jangan ditanya kali ini ngapain, Jeno dan Nana sedang makan
Jeno menerima suapan dari Nana, sedangkan Nana makan satu piring dengan Jeno
"Mau lagi ga?" Tanya Nana kepada Jeno
"Nggwa" Jeno berbicara dengan mulut yang masih dipenuhi makanan
"Ditelan dulu Jeno"
"Iya udah"
"Pinter, karena pinter dapet-"
Cupp
"Mau lagi, tapi disini" tangan Jeno menunjukkan di bibir
Nana terkekeh sebelum mencium Jeno ia meletakkan makanan tersebut dan
Cupp
Jeno menarik Nana, mereka ciuman lumayan lama, hingga tercipta benang Saliva
"Manis" Jeno menyentuh bibir Nana menggunakan telunjuknya
Nana yang malu langsung bersembunyi di celuk leher Jeno
•••
!!typo bertebaran!!
Maaf kalau ga nyambungJangan lupa vote dan komen, makasih yaa buat kalian yang mau vote dan komen 🫶🏻🫶🏻
Thank you for reading 💘

KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan | nomin
Romancehallooow! disini berisi S1 & S2 silahkan membacaaaa! ⚠️ •Bxb!! (yang homophobic mending Gausah baca!!) •Mpreg!! •Makasih buat yang udah vote, komen, dan follow ෆ╹ .̮ ╹ෆ