23.

3.3K 129 2
                                    

Happy Reading ❥ •


•••

"Jen, udah shhh" saat masak makan siang aja ada kendala

Jeno memeluk Nana dari belakang dan menghirup wangi yang ada di leher Nana, tak hanya menghirup, Jeno juga mengecup bahkan hingga membuat tanda di leher Nana

"Jen, awas ga? Kamu kalau ga pergi aku siram minyak panas nih" Ancam Nana, toh daripada ntar dilanjutin sampe ke sono

"Iya ini minggir" Jeno mundur beberapa langkah menjauh dari Nana

Nana bangun lebih siang hari ini, jangan ditanya lagi, kemarin malam Jisung lumayan rewel dan berakhirlah Nana begadang untuk menenangkan Jisung

Nana hari ini tak masak sendirian, sudah jelas dibantu para maid, sebenarnya para maid sudah terbiasa dengan pemandangan yang membuat para jomblo iri

"Mbak, tolong siapin selada sama timun ya" Nana meminta tolong kepada maid yang berada tepat di sampingnya

"Baik tuan, saya siapkan terlebih dahulu"

Kalau dilihat-lihat sih udah ketebak Nana masak apa, Yap bener nasi lalapan (lalapan ayam goreng)

Sebenarnya Nana sudah dari lama ingin masak ini, namun karena ia masih sibuk mengurus Jisung berakhirlah baru bisa sekarang masaknya

"Oke udah mateng, tinggal di tiriskan, terus piring nya mana nih" Nana mencari piring berwarna putih yang ukurannya sedang

"Mbak, piring putih yang ukurannya sedang dimana?" Tanya Nana kepada maid yang biasanya mencuci peralatan makan

"Ini tuan" Nana mendapatkan piring itu

Setelah sekian lama menyiapkan makanan, akhirnya jadi juga

•••


Siang ini pukul 12.42 Jeno berangkat ke kantor, mentang-mentang situ yang punya perusahaan

Sedangkan Jisung sedang terlelap di gendongan Nana, bayi mungil itu terlelap setelah nenen yang cukup lama

Nana ingin sekali jalan-jalan, namun Jeno sibuk dan Jisung masih terlalu kecil untuk diajak pergi jauh

Akhirnya Nana memilih diam di rumah, ya untuk menghilangkan rasa bosan, Nana biasanya pergi ke taman belakang mansion, menonton film, bermain dengan Jisung

Nana duduk di balkon kamarnya, ia melihat di luar banyak mobil berlalu lalang walaupun terlihat jauh karena halaman depan mansion ini sangatlah luas

Mansion dengan halaman yang dipenuhi oleh tanaman di sisi kanan dan kirinya, dengan rumput hijau disekelilingnya yang sangat memanjakan mata

Apalagi waktu malam tiba, lampu dinyalakan membuat mansion terlihat lebih indah, Nana dengan Jeno sering duduk berdua di balkon ini waktu Jisung tidur, mereka menghabiskan waktu berdua sebentar sebelum Jisung terbangun

Nana tak rela jika Jisung cepat dewasa, ia masih ingin memanjakan Jisung, apalagi Jisung sangat imut

"Jisung nanti jangan cepat dewasa ya? Soalnya buna bakal kangen sama waktu kecil kamu" Nana menatap Jisung sendu, rasanya ingin menangis

Ia membayangkan jika nanti Jisung sudah menikah dan mansion ini menjadi sepi dan hanya tinggal kenangan, Nana tau jika Jisung masih bayi, namun waktu berjalan dengan cepat bahkan ia tidak akan sadar bahwa Jisung bertambah dewasa

Nana menangis, ya air matanya mengalir membasahi pipi, ia membayangkan bahwa Jisung dewasa nanti dan dia sudah memilih pasangannya sendiri

*Ceklek

Jeno membuka pintu kamar, dan tak sengaja melihat Nana yang menangis

"Kenapa?" Jeno mendekati Nana dan memegang tangannya

"A-aku bayangin kalau Jisung dewasa nanti"

"Jisung masih kecil na, Jisung masih lama dewasanya" Jeno menatap mata Nana

"Tapi kan waktu berjalan dengan cepat"

"Kamu lihat, Jisung masih terlelap di dalam pelukan hangat mu, bagaimana bisa dia cepat dewasa? Bahkan Jisung belum berumur satu tahun"

Nana hanya menatap Jeno, dan mengangguk, ia berfikir terlalu cepat

•••


"Na" Jeno berbaring disamping Nana yang sedang scroll TokTok

"Apa?" Jawab Nana tanpa menoleh ke arah Jeno

"Itu"

"Itu apa?" Nana menoleh dan mengerutkan alisnya

"Mau itu"

"Itu apa? Yang jelas" Nana menatap tajam Jeno

"Lagi pengen anu na"

"Hah? Ngomong yang jelas Jen, jangan ita itu" Nana malas menanggapi Jeno jika Jeno tidak langsung bicara ke intinya

"Ayo buatin Jisung Adik"

"Ngga ya, kita udah sepakat buat punya satu anak aja" tolak Nana mentah-mentah

"Aku lagi pengen naaa" Jeno menggoyangkan tangan Nana

"Ngga ya, solo aja sana di kamar mandi"

"Naaaaa, masa tega sama aku?"

"Iya, aku tega, coba deh kamu lihat ini Jisung masih kecil dan tolong inget perjanjian kita ya bapak Jung Jeno"

"Naaaaa"

"Ga ya"

Jeno yang melihat Nana menolak ajakannya akhirnya ia pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya

Hampir 1 jam Jeno didalam kamar mandi, Nana yang melihatnya sedikit heran

"Ini beneran si Jeno nyolo?" Batin Nana

Tak lama Jeno keluar dari kamar mandi, wajahnya terlihat fresh, ky habis dapet duit segepok

Jeno terlihat biasa saja, mungkin ia lupa bahwa 1 jam yang lalu ia meminta jatah dan di tolak mentah-mentah oleh si manis

•••


Malam ini Nana duduk di balkon kamarnya, benar saja halaman mansion terlihat sangat indah seperti yang dikatakannya tadi

Jeno bermain dengan Jisung, dan dia melihat beberapa maid sedang di area halaman, mungkin sedang mencari angin?

Rasanya Nana ingin join, kayanya enak deh malem-malem gelar tikar di halaman mansion, piknik versi malam hari, hehe

Dulu sebelum menikah dengan Jeno, ia juga selalu berdiam diri di balkon kamarnya, melihat halaman mansion keluarga Nakamoto yang konsep nya hampir mirip dengan mansion ini

Dulu ia sering melihat bintang-bintang dari balkon kamarnya di mansion Nakamoto, ia rindu masa-masa single nya

"Waktu berputar cepat, perasaan kemarin baru aja ngitung bintang di kamar sendiri, sekarang-"

Nana menghembuskan nafasnya, ia memilih masuk dan menutup pintu balkon, angin di luar lumayan kencang dan dingin

•••


!! Typo Bertebaran !!
Maaf kalau ga nyambung
= 920 Kata

Hai semua!
Jangan lupa like, komen, & follow ya!
Makasih yang udah sempetin baca cerita ini.
Jika ada kesalahan kalimat/kata bisa langsung di tegur aja ya, aku terima masukan dari kalian kalau ada yang kurang dari cerita ku, mungkin kurang menarik, kurang rapi, kurang nyambung, dan yang lainnya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

Thank you for reading 💘

perjodohan | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang