14.

4.2K 153 1
                                    

Happy Reading ❥ •

•••

"Jen udah enakan?" Tanya Nana di pagi hari, saat Jeno berada dipelukannya

"Gatauu"

"Loh, gimana sih" Nana menempelkan telapak tangannya ke kening Jeno

"Masih rada panas, Gausah kerja dulu ya Jen?"

Jeno hanya mengangguk karena ia tak punya tenaga untuk sekedar berbicara lagi

"Kamu disini aku buatin bubur"

"Hmm" Jeno kembali menenggelamkan diri ke dalam selimut

Nana turun ke bawah untuk memasak bubur, terlihat beberapa pelayan sedang bersih-bersih mansion

"Selamat pagi tuan muda" beberapa pelayan yang membersihkan area dapur menunduk kepada Nana

"Pagi juga" Nana tersenyum kepada para pelayan

Ia mulai mengambil bahan-bahan untuk membuat bubur, tiba-tiba seorang pelayan menghampiri Nana

"Tuan muda butuh bantuan?"

"Tidak usah aku bisa, terimakasih"

"Baik tuan, permisi"

Nana mulai membuat bubur, ia membutuhkan waktu berpuluh-puluh menit untuk membuat bubur

"Oke, selesai deh" Nana menyajikan buburnya di mangkuk berwarna putih

Ia membawa sebuah mangkuk berisi bubur dan air untuk Jeno meminum obat

Saat sampai dikamar, ia melihat Jeno tertidur dengan pulas

"Jen, bangun"

"Hmm"

"Jen ayo makan dulu, terus minum obat biar cepet sembuh"

Jeno bangun namun ia hanya melihat semangkuk bubur yang dipegang oleh Nana, ia tak ada niatan untuk duduk

"Makan ya?"

"Ngga"

"Jeno."

"Iya"

Nana membantu Jeno duduk *yakali makan sambil tiduran

Dengan telaten Nana menyuapi Jeno, serta memberi Jeno obat

"Udah, Jeno tidur lagi ya?"

"Peluk"

Nana meletakkan mangkuk kosong di meja sebelah kasur

Ia berbaring disamping Jeno, ia menemani Jeno sampai Jeno tertidur

•••

Saat Jeno tidur handphone Jeno berbunyi

"Hah, siapa ini?" Nana penasaran dengan nomor yang menghubungi Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah, siapa ini?" Nana penasaran dengan nomor yang menghubungi Jeno.

Ia ingin bertanya kepada Jeno, namun Jeno masih sakit

"Hahhh, dia lagi sakit aja pasti ada masalah"

Nana meletakkan handphone Jeno kembali ke tempat semula, ia memeluk Jeno sambil berfikir

"Apa Jeno selingkuh?" Batin Nana

"Ga ga mungkin"

Daripada memikirkan itu Nana memilih untuk melepas pelukan Jeno dan ia ke taman belakang mansion

Saat ditaman ia melihat beberapa maid sedang menyirami tanaman dan membersihkan area taman

Ia memilih untuk duduk dan memikirkan apa yang baru saja ia lihat di handphone Jeno

"Apa Jeno punya yang lain?"

"Ah ga mungkin deh"

•••

Sore hari Nana melihat Jeno terbangun, ia segera mendekati Jeno dan menempelkan punggung tangannya ke dahi Jeno

"Udah ga panas"

"Iya"

"Besok kerja atau dirumah?"

"Kerja aja"

"Ya"

"Kamu kenapa?" Jeno sedikit aneh dengan sikap Nana sore ini

"Kenapa apanya?"

"Ga biasanya kamu begini?"

"Hah? Perasaan aku biasa aja deh" Nana mencoba menutupi rasa marahnya

"Ga ga, bohong ini"

"Gapapa, kamu mending mandi air hangat sana"

"Bohong ya?"

"Bohong apaan sih? Ga jelas"

"Itu beda banget cara bicara kamu"

"Ga ada yang beda Jeno, udah ah sana mandi, mau dibantu ga?"

"Mandi bareng?"

"Ga, klo bantu doang aku mau"

"Ya udah, bantu aja"

•••

Malamnya Nana memilih untuk diam daripada bertanya tentang pagi tadi, ia akan bertanya besok.

"Na mau nen"

"Iya, sini"

"Peluk juga ya?"

"Iya"

Jeno memeluk Nana sambil nen

"Shh, jangan digigit Jeno! Kalau sekali lagi kamu gigit ga ada lagi yang namanya nen"

"Gwa swengwajwa" Jeno berbicara tanpa melepas nennya

Ya, Nana bersikap biasa saja agar Jeno tak curiga. Mereka berdua akhirnya tidur sambil berpelukan

•••
!!typo bertebaran!!
Maaf kalau ga nyambung

Terimakasih buat yang udah vote & komen (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Thank you for reading 💘

perjodohan | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang