Happy Reading ❥ •
•••
Mereka telah sampai di Paris beberapa saat yang lalu, sekarang mereka di hotel, Nana menata pakaian mereka sedangkan jeno sedang mandi
Tak lama Jeno keluar dari kamar mandi, dan gantian Nana yang mandi.
Jeno berbaring di atas kasur hotel yang cukup besar, ia menunggu Nana keluar dari kamar mandi *untuk apa? Untuk meminta nen
Pintu kamar mandi terbuka, terlihat Nana dengan memakai piyama
"Nanaa sini" Panggil Jeno kepada Nana
"Kenapa?" Nana ikut berbaring disamping Jeno
"Nenen"
"Katanya gamau nen dulu?"
"Mauuu nen"
"Iya, sebentar jeno" Nana membuka 4 kancing piyama nya
Jeno melahap nipple Nana layaknya bayi kehausan
"Ga nenen beberapa hari aja udah kaya gini, apalagi sebulan coba"
"Nwenwen itu enwak" jeno menanggapi ucapan Nana namun tak melepas nennya
Dengan cepat Jeno terlelap didekapan Nana, namun Nana tak tidur walaupun ia merasa lelah
Akhirnya Nana memutuskan untuk delivery makanan, ia memesan beberapa makanan, ia dengan perlahan melepas nipple nya dari mulut Jeno
Makanan yang Nana pesan sudah datang, ia memesan banyak makanan padahal hanya berdua, Jeno terbangun karena mencium aroma makanan tersebut
"Nanaa, laper"
"Sini makan"
"Nanti nen ya?"
"Udah ah itu mah nanti aja, nen Mulu pikirannya"
"Nen ya nanti?"
"Iya iya"
"Okee"
Nana makan sambil menyuapi bayi besarnya itu.
"Selesaii, Nana ayo nen"
"Sebentar, beresin sampah makanan ini"
"Cepat Nana, mau nenen"
"Jeno diem dulu atau ga nen kaya kemarin?"
"Mau nen"
"Makanya diem dulu"
"Iya"
*Jeno ngambek lagi ga ya?
Selesai Nana membereskan sisa sampah makanan, ia bergegas untuk mencuci tangan dan mulai berbaring untuk menidurkan bayi ini
"Jadi nen ga?"
"Gatau" *Jeno ngambek awokawokawok
"Jeno mau nen ga?"
"Gatau"
"Gamau?"
Hening, Jeno tak menjawab pertanyaan Nana
"Jeno sayang? Mau nen ga? Nana udah selesai beres-beres ini?"
Jeno hanya diam sambil tidur memunggungi Nana
"Jeno? Jadi ga?"
Tak ada jawaban lagi, akhirnya Nana menyerah
"Yaudah kalau ga jadi, tidur aja ya?"
Nana memejamkan matanya, namun tak sampai 1 menit ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya, dan jeno menyembunyikan wajahnya didada Nana
Nana merasakan basah didadanya, ya Jeno menangis.
"Jeno? Kenapa nangis?"
"Mau nen, jangan marah nana"
"Yang marah tadi kan Jeno bukan Nana"
"Maaf Nana, Jeno mau nen"
"Stt jangan nangis, mau nen kan?"
"Iya Nana"
Mereka berdua terlelap dengan berpelukan *chap selanjutnya ada apaan Yaa?
•••
Nana sedang berdiri di samping jendela dan melihat pemandangan kota, Jeno datang dan melingkarkan tangan kekarnya pinggang ramping milik Nana
Jeno mengangkat tubuh Nana dan mendudukkan Nana di pangkuannya, mereka berdua sama-sama menikmati indahnya pemandangan dikota
Jeno mengelus-elus perut Nana dari dalam piyama
"Nanti ada adek disini" Jeno berkata sambil senyum terhadap Nana
Nana hanya tersenyum melihat tingkah Jeno, Jeno memutar tubuh nana untuk menghadap kearahnya ia mengecup bibir Nana
Nana yang salting langsung menubruk kan tubuhnya kepada Jeno, ia menyembunyikan wajahnya didada bidang Jeno
Mereka kembali menyalurkan kehangatan melewati pelukan
•••
!!typo bertebaran!!
Maaf kalau ga nyambungThan you for reading 💘

KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan | nomin
Romancehallooow! disini berisi S1 & S2 silahkan membacaaaa! ⚠️ •Bxb!! (yang homophobic mending Gausah baca!!) •Mpreg!! •Makasih buat yang udah vote, komen, dan follow ෆ╹ .̮ ╹ෆ