20.

3.8K 131 4
                                    

Happy Reading ❥ •

•••

Beberapa Minggu lalu Jeno terlihat sudah mulai bekerja seperti biasa, sebenarnya Jeno tak tega meninggalkan Nana di mansion sendirian (ya walaupun banyak maid)

"Aku berangkat ya sayang" Jeno mengecup bibir Nana dan tak lupa mengecup perut Nana yang di dalamnya ada bayi laki-laki, kandungan Nana sudah berusia 9 bulan

"Iya, hati-hati"

Mobil mewah Jeno meninggalkan mansion, ketika Jeno bekerja biasanya Nana memilih untuk tidur, menonton film, check out belanjaan

Semenjak usia kandungan nya 9 bulan Jeno sudah jarang meminta nenen, bahkan bisa dibilang tidak pernah, jujur Nana rindu.

"Ah iya Jeno udah ga pernah minta nen lagi ya" Nana mengelus-elus perut yang telah membesar

•••

Jeno mulai berkutik dengan berkas nya, kali ini perkejaan sangat menumpuk

"Aishh" Jeno bersandar dan memejamkan mata, sebelum ada seseorang yang membuka pintu

Ya, itu Mark Jung.

"Hei bro" sapa Mark

"Apaan"

Mark menggelengkan kepalanya dan duduk di kursi yang tepat berada di depan Jeno, hanya terhalang oleh meja

"Gimana Nana?"

"Apanya yang gimana?"

"Lahirannya itu kapan?"

"Gatau, lu gimana sama haechan?"

"Ya ga gimana-gimana"

"Oh, jadi kapan lu nikahin Haechan?"

"Secepatnya"

Kakak beradik Jung itu mengobrol cukup lama, hingga Mark berpamitan karena akan berkencan dengan Haechan si pemuda manis itu.

Jeno melihat jam, dan seharusnya ini adalah jam istirahat, Jeno memutuskan untuk bersantai di sofa.

---- 15.40 ----

Jeno terbangun, ia ketiduran, bahkan jam pulang masih lama

"Akhhh" Jeno merenggangkan badannya, badannya serasa remuk karena tertidur di sofa ruangannya

Tak lama setelah Jeno terbangun ia mendapatkan telfon dari bubu.

"Hallo Bu"

"Jen Nana lahiran, kami cepet ke rumah sakit"

"Hah?! Rumah sakit mana Bu?"

"Rumah sakit ********"

"Iya Bu, Jeno kesana"

Jeno buru-buru mengambil kunci mobil dan segera berlari menuju lift.

Jeno segera melajukan mobil nya ke rumah sakit tempat Nana bersalin, ia panik tak menghiraukan telfon yang dari tadi berdering.

•••

Jeno sampai di rumah sakit, ia masuk dan bertanya kepada resepsionis.

Jeno berlari ke ruang persalinan Nana, Susana di sana ia melihat ada Daddy Jae, bubu, Daddy Yuta, Buna winwin.

"BUBU, GIMANA?!!"

"Jeno kamu tenang dulu Nana lagi berusaha didalam sana" Taeyong tampak menenangkan Jeno

"BU MAAF, AKU AKU"

"Iya gapapa, bubu tau"

"Jeno kamu tenang dulu ya?" Sekarang gantian winwin yang menenangkan Jeno

Mereka menuntun Jeno untuk duduk dan menunggu, mereka di sana hanya bisa berdoa

Oek oek oek

Mereka semua langsung tersenyum, sedangkan Jeno menangis

"Selamat Jen" ucap Yuta kepada Jeno

Pintu ruang persalinan terbuka, menampakkan dokter dan satu suster yang membawa bayinya untuk dibersihkan

"Dokter apakah kami boleh masuk?" Tanya Jeno

"Melihat pasien yang masih lemah, hanya satu orang yang boleh masuk"

Jeno menoleh kepada Daddy dan bubu

"Kamu aja Jen yang masuk"

Jeno menangguk dan masuk ke dalam untuk bertemu sang pujaan hati.

Terlihat Nana terbaring lemah, matanya menatap Jeno dan tersenyum

"Terimakasih terimakasih" Jeno duduk di kursi di samping ranjang Nana, tak henti-hentinya ia berterimakasih dan mengecup tangan Nana

Nana hanya mengangguk lemas.

Tiba-tiba bayi yang mereka tunggu-tunggu telah tiba, seorang suster menyerahkan bayi yang telah dibersihkan kepada Nana.

Dengan sedikit bersandar, Nana menggendong bayi tersebut, imut, tampan.

"Hallo baby" Nana memegang pipi dari bayi itu

"Kamu nama in bayi itu siapa, hm?" Jeno

"Emmmm, Jisung"

"Jung jisung" Jeno

•••

!! typo bertebaran !!
Maaf kalau ga nyambung

Vote & komen • Makasih (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡ •

Thank you for reading 💘

perjodohan | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang