22.

2.9K 135 0
                                    

Happy Reading ❥ •

•••

Pagi hari ini setelah Jeno berangkat ke kantor Jisung berjemur di bawah sinar matahari pagi bersama Nana. *Apasih namanya

Kurang lebih Jisung berjemur sekitar 10 menit, kemudian mereka masuk ke dalam mansion

"Jisungie lucuuu" sudah berapa kali Nana memuji anaknya ini dengan kata-kata lucu, tak terhingga kayanya

Mereka masuk kedalam kamar, Nana membersihkan kamar dan Jisung ia letakkan di kasur bayi terlebih dahulu

---- 20 menit kemudian ----

Nana masuk kamar mandi, mengisi air hangat untuk si kecil Jisung mandi

"Oke Jisung, ayo mandi biar wangi" Nana menggendong Jisung menuju kamar mandi dan mulai memandikan Jisung

Jisung hanya diam dan menatap Nana, terkadang menampakkan senyumnya yang sangat mirip dengan Jeno

"Jisung kok lebih mirip daddy?" Nana bertanya kepada Jisung dengan memasang wajah sedih

---- 8 menit kemudian ----

Akhirnya acara mandi si kecil telah selesai, sekarang waktunya Nana yang mandi

Sebelum itu ia memanggil maid terlebih dahulu untuk menjaga Jisung, ia memanggil 2 maid

"Jaga Jisung dulu ya" ucap Nana yang ada di ambang pintu kamar mandi

"Baik tuan muda"

Nana sedikit tergesa-gesa waktu mandi, ia takut jika Jisung menangis, namun ia tak mendengar tangisan, apa mungkin Jisung tertidur?

Selesai mandi Nana langsung memakai pakaiannya, ia menghampiri Jisung dan Jisung hanya terdiam sambil melihat langit-langit kamar

"Jie lihat apa sayang?" Nana memiliki nama panggilan baru yaitu JIE

•••

Jeno pusing dengan berkas-berkas kantor, banyak? Tentu, tapi karena sudah ia selesaikan beberapa jadi tinggal sedikit

"Ugh, pusing sekali" Jeno memiliki niat, jika berkas ini telah selesai maka ia akan pulang di antar oleh supir

Dengan cepat Jeno segera menyelesaikan berkas-berkas nya, ia ingin sekali beristirahat, sungguh badannya lemas kali ini

---- 41 menit kemudian ----

Jeno menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya dia bisa pulang, ia segera turun ke lantai dasar, sebenarnya Jeno tadi pagi berangkat dengan menyetir sendiri namun dikarenakan dia sedikit tak enak badan akhirnya menyuruh supir untuk mengantarnya pulang

Jeno masuk mobil dan segera bersender

---- 30 menit kemudian ----

Jeno pulang, segera ia menuju kamar membersihkan diri dan tidur, sebelumnya Nana tak tahu kalau Jeno pulang lebih awal, saat Nana membuka pintu kamar tiba-tiba ada Jeno yang sedang berbaring

"Hei, kenapa?" Setelah meletakkan Jisung ke kasur bayi, Nana ikut berbaring di samping Jeno

"Pusing" Jeno mengadu kepada Nana

Nana menempelkan telapak tangan nya, suhu tubuh Jeno biasa saja

"Pusing Nana pusing" beginilah susahnya jika Jeno sakit, ia akan bertambah manja

"Sttt, Jeno tenang dulu sayang" Nana memeluk Jeno dan mengelus Surai lembut itu

"Pusing Nana, sakit"

"Iya pusing, makanya diem dulu biar ga tambah pusing" Nana mencium pucuk kepala Jeno berharap agar Jeno sedikit tenang

Susah! Sudah beberapa puluh menit Jeno mengeluh sakit, akhirnya Nana membuka kancing bajunya dan memasukkan nipple nya kedalam mulut Jeno

"Diem oke? Jeno nenen aja sekarang"

Jeno menghisap nipple Nana layaknya bayi yang kelaparan, dan untung saja hari ini Jisung tidak rewel

Nana menengok ke arah ranjang bayi, ternyata Jisung sedang tertidur, ah lucunya mereka berdua

---- 20 menit kemudian ----

Nana mengeluarkan nipple yang ada di dalam mulut Jeno

"Huh, badanku remuk semua" Nana merenggangkan badannya, kemudian ia menuju ke bawah untuk mengambil camilan dan menonton

"Mumpung mereka berdua lagi tidur, nonton aja deh" Nana mulai membuka layar televisi di ruang keluarga, kalau di kamar nanti Jeno dan Jisung kebangun

*BRAKKK

"Wahahaha, Renjun dan Haechan datang" Haechan datang dengan menenteng tas yang sebenarnya berisi hadiah untuk Jisung

"Sini lu pada" Nana memanggil mereka untuk duduk bersamanya dan menonton film

"Nih buat Jisung" Haechan & Renjun

"Makasih loh" Nana

"Yoi, btw mana Jisung?" Tanya Renjun sambil menoleh ke kanan dan ke kiri

"Di kamar lagi tidur sama Jeno"

"Lah kaga kerja si Jeno?" Gantian Haechan yang bertanya

"Kerja tapi tadi pulang, katanya pusing"

"Oalah, padahal gue mau main sama Jisung eh malah tidur" Haechan mengubah ekspresi wajahnya menjadi sedih

"Bentar deh gue liat dulu" Nana beranjak dari duduknya dan menuju ke kamar untuk mengecek Jisung

Ia membawa Jisung ke bawah agar para sahabatnya bisa melihat Jisung

"Wah anjir ganteng banget ini" bisik Renjun

"Iya anjir, gila sih ganteng" bisik Haechan

Mereka menunggu Jisung bangun, tak lama Jisung menangis, Nana segera menyusui Jisung agar tak menangis lagi

"Na, gimana rasanya menyusui?" Renjun bertanya, namanya juga kepo gapapa lah

"Ya ga gimana-gimana, biasa" Jaemin sendiri bingung harus jawab bagaimana

"Itu kan lu menyusui Jisung, kalau menyusui Jeno gimana rasanya? Beda atau sama?" Haechan bertanya blak-blakan

"Eh buset anjir, lu nanya yg bener aja Chan" Renjun tak habis pikir dengan pertanyaan yang baru saja Haechan lontarkan

Jaemin hanya menggelengkan kepalanya, pusing deh ngeliat kelakuan sahabatnya

"Gimana na rasanya? Kok malah geleng-geleng"

"Ya gitu, biasa aja"

"Oalah, toh siapa tau ntar suami gue kaya gitu"

"ANJIR SI HAECHAN" Renjun menyentil dahi Haechan hingga Haechan merasa kesakitan

"SAKIT ANJIR REN"

"Mampus Chan mampus" Renjun

•••

Sore harinya hujan deras, *biasa musim hujan

"Dingin banget ya sayang" Jaemin bermain dengan Jisung dikamar, sedangkan Jeno mandi

"Hftt" Jeno keluar dengan setelan piyama nya

Jeno mendekat ke arah Nana dan Jisung, mulai bermain dengan Jisung *jadi iri deh

Mereka tertawa bersama, oh keluarga yang indah

Sebelum tidur seperti biasa Nana menyusui Jisung agar cepat tidur, dan kedua ia akan menyusui bayi besar nya

•••

!! Typo bertebaran !!
Maaf kalau ga nyambung
= 915 kata

Hai semua!
Jangan lupa like, komen, & follow ya!
Makasih yang udah sempetin baca cerita ini.
Jika ada kesalahan kalimat/kata bisa langsung di tegur aja ya, aku terima masukan dari kalian kalau ada yang kurang dari cerita ku, mungkin kurang menarik, kurang rapi, kurang nyambung, dan yang lainnya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)

Thank you for reading 💘

perjodohan | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang