28. Lamaran Si Gadis Tomboy
Setelah menerima tamu Dubai, aku langsung mendapatkan izin dari Pak Adnan untuk pulang lebih awal. Melihat pertemuan berjalan dengan baik, Gery bahkan menyuruhku agar pergi setelah rapat dengan para guru Inklusi dan kepala sekolah SMP siang tadi. Pria itu sudah stand by lebih awal sejak pukul 1 siang.
Jadi saat beberapa tamu dari Dubai telah datang, aku hanya menyambut sebentar dan berpamitan kemudian pulang ke rumah lebih awal untuk membantu persiapan.
Hari ini akhirnya tiba.
Hari bahagia untuk Nayla akhirnya telah tiba.
Sejak pukul 3 sore rumah kami sudah mulai ramai diisi oleh banyak orang. Mamah dan Ayahku, salah satu tipe orang yang lebih menyukai kepraktisan alias tanpa ribet. Jadi segala urusan makanan seperti snack, katering, baju, hingga beberapa hiasan furniture dan fotographer kami serahkan melaui EO.
Kak Julia beserta Ipar dan satu ponakan imutku juga sudah datang setelah jam makan siang. Disusul dengan diriku kemudian Juan, bahkan salah satu bude dan paman kami juga datang untuk ikut membantu acara lamaran sederhana dan hangat, Nayla tercinta kami.
Keluarga kami sepakat untuk mengenakan baju berwarna hijau lembut kesukaan Nayla. Koko bagi para lelaki dan baju kurung untuk para perempuan.
Aku tersenyum lebar, menahan air mata saat melihat Nayla keluar dari kamarnya sambil mengenakan dress hijau lembut dan pashmina beige. Adikku satu itu terlihat begitu mempesona. Bahkan Juan, satu-satunya adik laki-laki kami yang jarang memuji itu sempat berucap cantik saat melihat Nayla keluar setelah berdandan.
Nayla tomboy kami kini menjelma menjadi bidadari cantik yang mempesona. Amat mempesona.
Tamu dari pihak pria datang sekitar pukul setengah empat sore. Acara lamaran berlangsung dengan sangat khidmat. Allah mempermudah urusan Nayla dan calon pasangannya. Bahkan saat kakak iparku memulai pembukaan acara prosesi lamaran dengan doa, hujan sempat turun. Seakan semesta ikut membantu dan mendukung kami agar seluruh doa baik dapat terkabul untuk calon pasangan muda ini.
Aku tidak pernah melihat wajah Nayla dapat semerah ini sebelumnya saat adikku itu mengangguk menyampaikan jawaban penerimaan lamaran dari pihak pria.
Kami bahkan berseru mengucapkan hamdallah dengan kompak begitu Nayla mengangguk.
Semua berjalan dengan sangat baik dan penuh kebahagiaan. Aku ikut bahagia melihat seluruh keluargaku bahagia.
Kami semua bahagia atas kebahagiaan Nayla.
Setelah acara lamaran selesai, kami melanjutkan dengan sesi makan bersama dengan seluruh keluarga besar.
Aku membantu Kak Julia untuk menghidangkan makanan bagi para tamu dari mempelai pria. Kami semua banyak mengobrol mengenai satu sama lain.
Mengenai Aksa, calon pasangan Nayla yang menjadi seniornya saat berkuliah. Bagaimana keduanya bertemu. Sampai bagaimana perjalanan keluarga Aksa yang datang jauh dari Lombok untuk acara lamaran hari ini. Kami saling bertukar tawa dan candaan.
Hingga saat acara makan-makan berlangsung, Aksa dan Nayla tiba-tiba datang menghampiriku. Diiringi dengan wajah memberenggut Nayla, gadis itu menyenggol lengan Aksa yang tersenyum jahil.
"Nih kak orangnya, yang buru-buru minta lamaran padahal aku lulus aja belum." Kataku Nayla mendorong Aksa.
Aksa memanggutkan kepalanya sambil meringis kecil. "Anak ini kalau jari manisnya gak diiket hobinya loncat-loncat ke gedung fakultas orang Kak. Saya khawatir." Katanya membuat Kak Julia disampingku tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virago ✔ (REVISI)
RomanceAluma bersumpah bahwa kaum lelaki semuanya setara. Setara dengan aligator bermuka dua. Diputuskan seminggu sebelum menikah oleh mantannya membuat Aluma tersadar. Bahwa sejak awal harusnya Aluma tak mempercayai para pria. Yang lebih menjengkelkan, s...