05. Bapak Bos Cakep
"Enggak Ver! Lo mah beneran gila."
Aku menolak mentah-mentah tawaran Vera. Insting pertamaku setelah melihat bentukan bos Gery beberapa saat lalu adalah lari, kakiku tanpa perintah segera melesat bersembunyi di kamar tamu meringkuk macam anak TK.
Ganes dan Vera yang melihat bagaimana reaksiku hanya terbahak puas. Terutama Ganes yang entah kenapa sangat bahagia melihat aku mati kutu.
"Lo yang gila kalau nolak kesempatan ini. Aluma, ini namanya lu nolak rejeki. Rugi besar Alumaa..." bujuk Vera setelah calon ibu satu itu puas menertawaiku.
Aku melipat kedua tangan di depan dada. "Bodo amat! Gue pokoknya gak mau kerja sama bos Gery!" Tolakku tak mau dibantah.
"Dih kenapa??!! Lu pengangguran kagak usah banyak milih. Inget Al, lu lagi cari kerjaan, bukan cari jajan di pasar minggu! Ini aja lo udah untung. Gak usah banyak gak mau." Kata Ganes pedas.
Aku memberenggut. Melempar bantal terdekat pada wajah Ganes yang tersenyum mengerling.
"Lo tuh cari kerja kan intinya yang penting halal dan baik. Terus masalahnya dimana? Gue gak paham." Kata Ganes lagi membuatku semakin ciut.
Aku melengos panjang. Memain-mainkan ujung selimut di atas tempat tidur dengan kikuk. "Ck... masa kalian gak paham?"
"Enggak!" Jawab keduanya kompak.
Aku menggigit bawah bibir. Melirik Vera dan Ganes yang menatapku lurus.
"Gue..... ada trauma sama orang cakep." Ucapku membuat Vera dan Ganes langsung mengucap istighfar.
Ganes menggaruk kepalanya. "Bentar, lu ngomong gini perbandingannya apa?" Tanya wanita itu menatapku dengan seluruh hujatan yang terpancar dari matanya.
"Gue gak terima yah bos Gery disamain sama Rendi!" Vera menunjuku entah kenapa malah emosi.
Aku mendelik. "Emang Rendi kenapa?? Dia kan juga cakep." Balasku yang lebih entah kenapa malah tak terima si jin iprit itu disebut.
"Ternyata cinta itu beneran buta dan tuli ya." Ganes menggeleng-gelengkan kepalanya.
"MAKSUD LO?!" Aku bangkit, melemparnya lagi dengan bantal sangking sebalnya.
Vera melengos. "Ya iya sih Al, Rendi cakep... tapi gak dibandingin sama Adnan yang mukanya macam Song Wei Long juga kali." Kata Vera sudah menyebutkan satu lagi nama idolanya.
"Siapa tuh? Kok gue baru denger?" Ganes langsung menyahut.
Vera mendecak. Berkacak pinggang sambil menatapku dengan protes. "Pokoknya gue gak terima! Rendi yang bajingan itu, yang selingkuh dan mutusin lo seminggu sebelum pernikahannya itu. Jelas beda sama Adnan!"
"RENDI WHAT??!"
Tepat saat Vera menyelesaikan kalimatnya, pintu kamar tiba-tiba dibuka.
Arka muncul disana dengan wajah shock. Matanya melotot menunjukan keterkejutannya. Ia menatap kami satu persatu dengan ekpresi penuh tanda tanya.
Membuat kami bertiga langsung mati kutu dibuatnya.
Sial!!!
Aku melirik Vera, melihat wanita itu menggigit bibirnya. Begitu juga dengan Ganes dan aku yang kompak menepuk jidat frustasi.
Kalau begini akan beneran gawat nantinya. Arka tidak mengetahui alasan aku putus dengan Rendi atau persoalan bahwa aku diduakannya.
Kami sengaja menyembunyikan hal ini dari Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virago ✔ (REVISI)
Roman d'amourAluma bersumpah bahwa kaum lelaki semuanya setara. Setara dengan aligator bermuka dua. Diputuskan seminggu sebelum menikah oleh mantannya membuat Aluma tersadar. Bahwa sejak awal harusnya Aluma tak mempercayai para pria. Yang lebih menjengkelkan, s...