5. Rencana Abzar

57 3 0
                                    

Abzar menaruh kacamatanya di nakas meja samping ranjangnya. Bersama dengan buku yang sedang ia pelajari untuk pelajaran besok. Mengusap pangkal hidungnya yang pegal akibat terlalu lama memakai kacamata.

Lelaki itu mengambil ponselnya yang terletak di bawah bantal. "Safara sekarang jarang bikin story, Instagram juga enggak."

Selain mutualan di WhatsApp, Abzar juga mengikuti Safara di Instagram. Gadis itu juga balik mengikutinya, mungkin karena dia kenal dengan Abzar makanya difollow back.

"Eh, dia bikin sw, dong." seru Abzar sedikit berteriak kesenangan. Sadar ini sudah malam hari, ia segera menutup mulutnya. Abzar tak langsung melihatnya karena Safara baru saja mengupload.

"Balas gak, ya, emm, bales deh hahaha kapan lagi coba." monolog Abzar.

Dia mengetikkan keyboard di roomchat Safara. Sambil berfikir beberapa kali untuk mengirimnya. Sampai akhirnya jarinya memencet tombol send. Kemudian Abzar menenggelamkan wajahnya kebawah bantal sambil berteriak pelan.

"Akhh Abzar, ngapain lo!" rutuknya pada diri sendiri. Beberapa menit kemudian ada suara notifikasi dari handphone-nya. "Mampus!"

Abzar mengubah posisinya kembali duduk. Dia mengembuskan nafas sebelum memeriksa handphone-nya. Dengan mengigit bibir, jarinya kembali mengetik. Pipinya panas dan sudah pasti memerah.

Tidak hanya cewek, cowok pun bisa salah tingkah brutal seperti ini. Contohnya Abzar, ia bisa gila lama-lama.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhh salbrut!! Salting brutal, anjing! Dibilang ganteng sama ayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhh salbrut!! Salting brutal, anjing! Dibilang ganteng sama ayang." teriak Abzar. Dia menelungkupkan kepalanya dibawah bantal untuk meredam teriakannya.

"Pipi gue merah, jantung gue bangsat!"

....

Mengingat chat kemarin membuat pipi Abzar memerah terus, belum lagi bibirnya yang selalu menahan senyum. Dia tak ingin menyapa Safara karena dia malu. Kemarin malam, dia sibuk meredam salah tingkahnya sampai lupa membalas chat terakhir Safara. Tapi sekarang, dia malah menyapa Safara tepat ketika gadis itu ingin masuk kelas.

[2] The Hidden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang