"Ella..."
Ella membuka matanya ketika mendengar suara seorang wanita memanggil namanya.
"Ella, kau sudah bangun?"
Ella melebarkan matanya terkejut. Kenapa tubuh Liozora ada di depannya. Jangan-jangan dirinya sudah kembali ke tubuhnya?
"Eh, aku dimana? Aku siapa? Eh, maksudnya kamu siapa?" Kata Liozora, mendadak gugup.
"Kau sudah tahu jawabannya kan? Aku Liozora," jawab nya dengan senyum tipis.
"Aku udah kembali ke tubuh asli ku?"
Liozora menggeleng. "Tidak, ini hanya alam mimpi. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
Ella membuang nafas berat. Ia pikir ia sudah kembali ke tubuh aslinya.
"Ada apa?" tanya Ella, dingin.
"Maaf karena jiwa mu masuk ke dalam tubuhku. Kau adalah orang yang di pilih oleh dewa. Aku tidak sanggup lagi mejalani kehidupan itu..." ucap Liozora dengan wajah sedih, dan genangan air mata.
"Healah, kamu pikir aku sanggup? Aku udah punya banyak beban, malah di tambah beban jadi istri William yang stress itu," sewot Ella.
"Maaf kan aku...tapi aku yakin kau bisa menjalani kehidupan mu sebagai Liozora."
Ella lagi-lagi menghela nafas. Masa iya dia harus hidup sebagai Liozora terus? Siapa yang tahan...
"Jadi aku harus bagaimana? Kehidupan mu tidak enak sama sekali, mau cerai pun susah!"
Liozora menggenggam tangan Ella secara perlahan.
"Hidup lah dengan bebas. Dulu aku sangat tersakiti oleh rasa cinta hingga tidak bisa merasakan kebebasan. Maka, jalani hidupmu seperti yang kau inginkan." Liozora tersenyum hangat kepada Ella.
"A-aku ingin cerai..." jawab Ella jujur.
Liozora mengerti. Itu hal yang tak bisa ia lakukan dulu, namun dengan jiwa Ella, pasti keinginan itu akan terwujud.
"Ella...jika kau ingin bercerai maka bercerailah. Namun sebelum itu, balaskan dendam Liozora kepada Count dan Marsa. Tunjukkan kepada mereka jika kau akan hidup bahagia tanpa mereka," kata Liozora, menggebu-gebu.
"A-aku pasti akan melakukan itu."
"Bagus. Ah, iya aku ingin memberi tahu mu tentang masa depan."
Ella terlihat penasaran. "Apa itu?"
"Kau akan bertemu dengan seseorang yang berasal dari kehidupan dulu. Dia akan membantumu, dia akan membebaskan mu, dan dia yang akan membantumu untuk menghancurkan William," ucapnya dengan senyum bahagia.
Mata Ella membelalak terkejut. "S-siapa orang itu?"
Liozora tersenyum misterius. "Menurut mu siapa, orang yang lebih kuat dari William?"
Ella menunduk untuk berpikir. Tapi ia tidak tahu siapa?
"Otak ku itu kecil, jadi aku tidak tahu. Ayolah beri tahu aku..." pinta Ella, menggoyangkan tangan Liozora.
"Haha, kau akan tahu sebentar lagi. Sekarang kembali lah, bangunlah dari tidurmu, Liozora yang baru..."
Liozora mendorong kening ella dengan jari telunjuknya. Tiba-tiba saja semua pengelihatan Ella menjadi putih dan ia pun terbangun dari tidurnya.
"Haahh..."
Dilihat nya sekeliling ruangan tempat ia tidur. Ternyata benar, ia masih di tempat ini, ia benar-benar menjadi Liozora. Ia tidak akan bisa kembali ke tubuh aslinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Souls: Transmigrasi
Teen Fiction"Ribet amat di zaman ini. Biasanya aku mandi dua hari sekali, kadang lebih..." Gumam nya. Tok Tok "Nyonya, tolong buka pintunya!" Teriak pelayan itu. "Berisik! diam kau Jubaidah, jangan ganggu aku!" Balas Liozora tak kalah keras. "Nyonya, nama sa...