Demian membungkuk 90° di hadapan vincent yang sedang kebingungan saat ini. Apa yang terjadi, mengapa tiba-tiba iblis yang biasanya mencari ribut dengan vincent sekarang merendahkan diri seperti ini. Tidak mungkin dia kerasukan setan kak? Karena demian sendiri lebih dari setan.
"Saya benar-benar minta maaf atas semua tindakan saya yang menyebalkan kepada baginda kaisar," ucap Demian dengan tulus.
"Saya salah, saya yang terlalu kekanak-kanakan dan terlalu emosian. Kedepannya saya akan menjadi anak yang lebih baik."
"Hah? Anak?" Vincent mengerutkan keningnya bingung. Kata anak terlalu berlebihan untuk demian yang sudah tua.
"Maksud saya-saya akan menjadi iblis yang lebih baik lagi hehe....saya ingin hubungan kita jauh lebih baik lagi, Baginda," lanjutnya.
Vincent membuang nafas kasar mendengar kata-kata demian yang menurutnya aneh.
"Kepala mu habis kepentok apa? Kenapa tiba-tiba berubah?"
"Saya tidak kepentok apa-apa, Baginda," jawab Demian cepat. Mata nya berbinar memohon pengertian kepada vincent.
"Hah...sudahlah, kau pergi saja."
"Pergi?"
"Ya, jauh-jauh dari liozora. Sejujurnya, aku risih melihatmu mengintili liozora, kau pikir liozora ibumu!" sarkas Vincent. Jika saja vincent tahu masa depan putrinya adalah bersama demian, entah bagaimana reaksinya nanti. Pasti vincent sangat syok.
Demian menelan salivanya berat. "Iya, ibu mertua," ucap Demian lirih. Namun sayang seribu sayang, vincent mendengarnya.
"Hah? Apa-apaan kau ini, ibu mertua-ibu mertua. Astaga.... sepertinya kau terluka karena aku kemarin ya? Sampai-sampai sikap mu berubah seperti ini?"
Demian mengepalkan tangannya kesal. Andai saja anak vincent dan liozora nanti bukan jodohnya, demian pasti akan adu jotos dengan vincent sampai salah satu diantara mereka mati.
Ah...demian juga jadi teringat kata-kata ayahnya, yang lebih tepatnya seperti peringatan.
"Kau harus bersikap baik dengan vincent. Kalau tidak, dia tidak akan mengizinkan mu menikahi putrinya. Jika hal itu terjadi, kau akan jomblo seumur hidup HAHAHAHA...."
***
"Saya david, ayah demian dan juga guru dari baginda vincent," ucap David sembari membungkuk sopan di depan liozora.
Liozora mengangguk pelan. "Aku baru tahu jika ayah demian adalah guru kaisar, saya pikir anda sudah tahu masalah yang terjadi beberapa hari ini," kata Liozora sedikit dingin. Ia berusaha terlihat sangar, namun dimata david liozora seperti anak kecil yang sedang marah.
"Hahahaha..." David segera menutup mulutnya ketika liozora menekuk alisnya tajam.
"Kenapa kau tertawa? Aku serius! Kau sudah tahu kan masalah ku dengan baginda kaisar?"
David menarik salah satu sudut bibirnya keatas. "Anda sedang mencoba untuk terlihat menyeramkan, tapi anda tidak tahu peran saya apa di kehidupan anda."
"Hah?"
"Saya bukan hanya tahu masalah anda dengan kaisar. Tetapi, saya adalah pelaku yang merencanakan semua ini. Saya yang menarik aldo atau vincent dan ella yaitu anda sendiri ke dunia ini agar bisa hidup di tubuh vincent dan liozora."
Mata liozora melebar dengan mulut sedikit terbuka. Siapa sangka, ternyata semua ini sudah di rencanakan oleh ayahnya demian.
"A-apa mau anda!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Souls: Transmigrasi
Teen Fiction"Ribet amat di zaman ini. Biasanya aku mandi dua hari sekali, kadang lebih..." Gumam nya. Tok Tok "Nyonya, tolong buka pintunya!" Teriak pelayan itu. "Berisik! diam kau Jubaidah, jangan ganggu aku!" Balas Liozora tak kalah keras. "Nyonya, nama sa...