BAGIAN 1 : HUBUNGAN 🔞

21.4K 223 0
                                    

"Tapi Om, kalau kita ngejalanin ini, apa nggak bakalan ketahuan sama yang lain?" Tanya gadis itu ragu. Ia gelisah, karena dirinya telah melakukan kesalahan besar.

Pria bertubuh tegap yang sedari tadi hanya diam kini mengangkat gadis mungil itu ke atas pangkuannya.

"Enggak bakalan, kalau kita bisa main pintar."

"Tapi aku udah jahat banget ngecewain Tante..." Lirihnya.

Pria bernama Gavrizel itu mencium sekilas pipi gembul milik Mella. "Jangan terus dipikirin. Kita jalanin ini dengan santai aja, ya? Jangan mikirin apa pun yang bakalan jadi beban pikiran kamu."

Gadis itu mengangguk. Ia memeluk leher Gavrizel dan mengendus aroma parfum yang sangat menenangkan itu.

"Mella! Buruan keluar sayang, makanannya udah siap!" Teriak Clara—Mama Mella—dari luar kamar.

"Mama kamu udah manggil. Kita keluar, ya?"

Mella mengangguk. Ia turun dari pangkuan Gavrizel. Mereka keluar dari kamar dengan dijarak waktu 5 menit, untuk tidak menimbulkan kecurigaan.

"Aduh, Anak gadis... Kamu kenapa lama banget sih keluarnya?!" Omel Clara sambil berkacak pinggang.

"Mella habis selesai belajar, tahu! Makanya lama." Ujarnya yang tentu saja bohong.

"Tumben belajar, biasanya cuma ngerti baca novel doang!"

Mella membolakan matanya malas. Biasalah, Mama-nya selalu tidak mau mengalah. Tiada hari tanpa menyindir Anaknya sendiri.

"Kamu dari mana, Mas?" Tanya Keyla.

"Habis dari kamar mandi." Balas Gavrizel.

Keyla ber oh ria. "Yaudah ayo duduk, kita makan bareng." Pria itu menurut. Dia mendudukkan dirinya di samping Mella. Berhadapan juga dengan istrinya.

"Oke, selamat makan!"

•••••

"Mamaa... Mella mau bobo." Mella menguap, menahan kantuknya.

"Yaudah bobo, sayang..."

"Anterin ayo!" Clara terkekeh geli melihat sikap manja Anaknya.

"Iya ayo." Keduanya memasuki kamar Mella.

"Lampunya Mama matiin, ya? Selamat tidur sayangnya Mama!" Sebelum keluar kamar, Clara sempatkan untuk mencium kening Anaknya terlebih dahulu.

🕞 Jam 03.30 🕞

Mella menggeliat tidak tenang ketika dirasa ada sesuatu yang mengganjal di area bawahnya.

"Eunghh," Mella mulai mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke Indra penglihatannya.

Gadis itu dikejutkan dengan seseorang yang sudah berada tepat di depan wajahnya.

"Om—hmpphh!!" Belum sempat melanjutkan ucapannya, bibirnya sudah dibungkam lebih dulu oleh bibir milik Gavrizel.

Setelah dirasa cukup, barulah Gavrizel menjauhkan bibirnya dari bibir gadis itu. "Pstt! Diam."

"Om—om kok bisa ada di sini, sih? Terus-terus itu—"

"Aku mau main sama kamu." Lirihnya dengan suara berat.

"Main apa? Ini masih pagi tahu!"

"Bukankah lebih enak jika main di pagi hari?"

"Maksudnya main apa sih, Om?! Mella nggak ngerti deh,"

"Mau ini." Dengan gerakan cepat pria itu mengelus dengan sensual area kewanitaan Mella, membuat satu desahan lolos begitu saja dari mulut gadis mungil itu.

FORBIDDEN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang