BAGIAN 6 : HOTEL 🔞

8.9K 77 0
                                    

"Kamu mau ke mana, Mas?" Tanya Keyla yang melihat suaminya sudah berpakaian rapih menuruni tangga.

"Bertemu klien." Jawabnya singkat.

Keyla melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 21.30 dengan heran. "Jam segini? Yakin mau ketemu klien?"

Gavrizel menatap Keyla dengan datar. "Urusan kamu apa?"

Keyla menghela napas berat.
"Sampai kapan kamu mau kayak gini? Aku ini istri sah kamu, jelas urusan kamu itu jadi urusan aku juga. Aku harus tahu kamu mau ke mana dan ngapain aja." Jelasnya.

Gavrizel terkekeh sinis. "Meski pun kamu istri sah Saya, tapi Saya nggak pernah anggap kamu begitu."

"Ingat Keyla, pernikahan ini terjadi hanya karena perjodohan, bukan karena cinta. Jadi jangan berharap lebih untuk kamu Saya perlakukan layaknya seorang suami kepada istri." Gavrizel melenggang pergi dari hadapan Keyla.

Gadis itu menitikkan air matanya. Hatinya sakit mendengar penuturan dari sang suami yang ia cintai.

Ya, memang benar jika pernikahan mereka terjadi karena perjodohan. Perjanjian antara Celina—Mama Keyla, dan Raina—Bunda Gavrizel, membuat Keyla dan Gavrizel harus terikat dalam perjodohan.

Miris sekali hidup Keyla. Ia yang tadinya mempunyai sosok lelaki yang begitu dicintainya dan juga mencintainya justru kini ia harus terikat oleh sosok lelaki yang tidak menginginkannya.

Ya, benar. Keyla memang memiliki kekasih sebelumnya.

Namun, waktu berlalu begitu cepat. Perasaan Keyla terhadap Gavrizel kian berubah menjadi cinta. Namun tidak dengan pria itu. Pria itu justru malah terus-menerus membencinya, atau bahkan selalu bersikap dingin padanya.

Berapa lama lagi untuk Keyla menunggu agar Gavrizel mau mencintainya? Selalu perasaan sakit hati yang setiap hari Keyla terima dari Gavrizel.

"Enggak papa, semangat Keyla! Kamu pasti bisa jalanin ini semua!" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

•••••

"Ck, Om Izel lama banget, ih!" Kesal Mella melempar bantal miliknya ke bawah.

Ya, Mella kini sedang menunggu kekasih pujaannya di sebuah hotel bintang lima yang sangat terkenal.

Mella sudah mendapat izin dari kedua orang tuanya, dengan alasan ia menginap di rumah sahabatnya.

Sungguh, ini pertama kalinya ia berbohong seperti ini pada orang tuanya.

Kini Mella hanya mengenakan tanktop berwarna merah jambu dan juga celana pendek di atas lutut.

Tampak sexy untuk dipandang oleh lelaki mana pun.

Pintu terbuka, menampilkan sosok pria jangkung dengan senyumannya yang lebar.

"Sayangg!" Gavrizel langsung memeluk Mella.

"Eunghh! Lepas, ih, aku susah napas!" Gavrizel terkekeh, kemudian mengecup singkat pipi gembul Mella.

"Udah lama nunggunya, hm?" Tanyanya dengan suara serak.

Mella mengalungkan tangannya di leher Gavrizel. "Udah. Aku mau kamu." Ucapnya dengan lirih, mengecup singkat leher Gavrizel.

Gavrizel mendesis. "Mau langsung mulai? Udah nggak sabar banget kayaknya, ya." Gavrizel menduselkan hidung mancungnya di leher Mella, membuat wanita itu kegelian.

"Hm..."

Gavrizel melumat habis bibir manis Mella. Tangannya meremas kedua gundukan Mella, membuat wanita itu mendesah tertahan.

FORBIDDEN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang