Acara persidangan sudah selesai. Kini Keyla Salsabila dan Gavrizel Aksara Leonard, telah resmi bercerai.
Semua keluarga telah hadir menyaksikan persidangan antara Keyla dan Gavrizel. Terkecuali Mella. Wanita itu tidak ikut, karena dia belum siap untuk bertemu dengan keluarganya lagi. Dia takut akan menyebabkan masalah lagi nantinya. Jadi, dia memutuskan untuk tidak ikut.
"Sekarang kamu sudah resmi bercerai. Kapan kamu akan menikahi Mella?" Tanya Raina pada putranya.
"Lusa. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Semua kebutuhan dan juga para undangan nanti." Balas Gavrizel.
"Waw, Anakku ini sangat gercep sekali. Sebegitu tidak sabarannya 'kah kamu ingin menikah dengan Mella?"
Gavrizel tersenyum tipis.
"Tentu. Aku sangat mencintai dia.""Baiklah. Tapi ingat, Gavrizel. Untuk yang ini, jangan kamu ulangi lagi seperti kamu dengan Keyla. Kedepannya kamu harus lebih bertanggung jawab lagi, dan juga tidak mengecewakan istri kamu nantinya." Peringat Ayah-nya.
Gavrizel mengangguk mantap.
"Kalau untuk Mella, aku akan serius. Aku nggak akan pernah mengecewakan wanita yang aku cintai. Aku berjanji untuk itu.""Ayah percaya sama kamu."
•••••
"Gimana tadi di persidangan? Lancar-lancar aja, kan?" Tanya Mella.
Gavrizel berdehem. "Lancar."
"Gavrizel, aku mau masuk sekolah lagi."
"Kamu yakin? Tapi kalau mau masuk sekolah lagi Minggu depan aja, ya? Soalnya 'kan kita lusa mau nikah. Jadi banyak yang harus dipersiapin."
Mella menatap Gavrizel dengan lekat. "Serius kamu? Beneran, ya, aku boleh sekolah lagi?"
Gavrizel mengangguk. "Iya, boleh. Tapi kalau perut kamu udah mulai membesar, kamu homeschooling aja. Nanti biar aku yang urus."
"Oke, makasih sayang!" Mella memeluk Gavrizel dengan erat.
"Sama-sama cantiknya aku." Balas Gavrizel memeluk Mella tak kalah erat.
"Izel, aku mau jalan-jalan." Cicit Mella seperti Anak kecil.
"Jalan-jalan? Tumbenan?"
"Ihh! Ini Anak kamu yang minta, tahu. Ayo jalan-jalan."
"Mau jalan-jalan ke mana, hm?" Tanya Gavrizel.
"Ke mall! Mau beli es krim."
"Oke, ayo!"
••••••
Pasangan kekasih itu tengah menginjakkan kakinya di sebuah mall yang tampak besar dan luas.
"Mau ke mana dulu, hm?" Tanya Gavrizel.
Mella menoleh. "Aku mau boneka beruang itu!" Tunjuk Mella ke arah boneka beruang besar berwarna pink yang berada di sebuah toko.
"Oke, ayo kita beli." Gavrizel menggandeng wanita itu masuk ke dalam toko boneka.
"Selamat siang Pak, Mbak, ada yang bisa Saya bantu?" Tanya karyawan toko dengan sopan.
"Saya mau ambil boneka itu." Tunjuk Gavrizel pada boneka beruang yang Mella inginkan.
Karyawan itu mengangguk paham. "Baik, biar Saya bungkuskan. Tolong tunggu di sini sebentar ya, Pak." Karyawan itu tersenyum ramah dan melenggang pergi sambil membawa boneka pesanan Gavrizel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE [END]
Teen Fiction[ SUDAH END DAN PART LENGKAP✅ ] [ 21+ ] ----- Kisah ini menceritakan tentang seorang paman dan juga keponakannya yang saling mencintai. Iya memang, perasaan seperti ini sangat tidak wajar untuk dimunculkan. Namun, bagaimana jika keduanya tampak sang...