BAGIAN 10 : MUAL

4.6K 59 0
                                    

Sudah 3 Minggu berlalu dari kejadian di mana Mella ketahuan oleh Gavrizel karena pergi ke tempat yang sangat pria itu larang. Hubungan Gavrizel dan Mella tampak baik seperti biasanya. Justru kini mereka tampak semakin bucin.

"Izel... Mella mau pisang cokelat deh,"

Gavrizel yang sedang menyetir itu melirik ke arah Mella. "Pisang cokelat? Emang ada?"

Mella mengambil sebelah tangan Gavrizel yang menganggur, lalu ia memainkan jari-jari pria itu.

"Ada! Itu lho yang buah pisang dilulurin pakai cokelat cair."

"Kita bikin sendiri aja, ya? Kalau nyari yang jual pasti bakalan memakan waktu yang lama. Kan nanti aku juga mau ketemu sama klien." Kata Gavrizel. Sesekali melirik ke arah jam tangannya.

"Boleh! Tapi nanti di apartemen kamu yang buat, ya?" Ujar Mella dengan mata yang berbinar.

"Iya, sayang, nanti aku yang buat." Gavrizel mengelus pipi gembul Mella.

•••••

Kini dua manusia itu tengah berada di dapur, menata belanjaan yang baru mereka beli tadi di supermarket.

Gavrizel sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Jadi ia sekarang lebih mengosongkan waktu banyak untuk bersama dengan Mella.

"Kamu nunggu di kamar aja, biar aku yang buat." Mella mengangguk, dan melenggang pergi untuk menunggu di dalam kamar.

"Bagaimana cara buatnya?" Tanyanya bingung.

Karena ia tidak tahu bagaimana cara membuatnya, akhirnya ia memutuskan untuk melihat tutorial di YouTube.

Tak sampai 1 jam, pekerjaan memasaknya kini sudah selesai. Tinggal memasukkan pisang cokelatnya ke dalam kulkas.

Gavrizel beranjak dari dapur. Ia menyusul wanitanya ke dalam kamar.

Pintu terbuka, dilihat wanitanya yang sudah tertidur dengan keadaan yang berantakan. Baju yang sedikit terbuka, juga celana pendeknya yang memperlihatkan dengan jelas paha putih nan mulus wanita itu.

Gavrizel menghela napas berat. Ia merapihkan kembali pakaian yang Mella kenakan. Mella jika sedang tidur memang sangat tidak bisa diam.

"Emhh," Lenguh Mella. Wanita itu mengerjapkan matanya.

"Kenapa bangun, sayang? Aku gangguin kamu tidur, ya?" Tanya Gavrizel merasa bersalah.

"Enggak. Mella mau susu." Mella masuk ke dalam dekapan Gavrizel.

"Mau susu apa, hm?"

"Susunya Izel," Mella dengan jahil mencubit puting Gavrizel yang terbalut baju.

"Sayang!" Mella terkikik geli melihat wajah kesal Gavrizel.

"Bercanda, Izel."

"Serius, kamu mau susu apa?"

"Enggak mau susu, maunya dipeluk sama Izel aja." Manjanya.

Gavrizel tersenyum senang.
"Utututu, manja banget kesayangannya Izel, hm?"

Saat sedang asik-asiknya bercanda, tiba-tiba saja perut Mella terasa mual, membuat Mella dengan terburu-buru berlari ke arah kamar mandi.

"Lho, sayang? Kamu kenapa?!" Gavrizel menyusul Mella ke dalam kamar mandi.

"Huekk, huekk!" Mella merasakan perutnya seperti dikocok. Mau memuntahkannya saja tidak bisa, hanya air yang keluar dari mulutnya.

FORBIDDEN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang