BAGIAN 17 : PANTAI

3.1K 50 0
                                    

"Semuanya udah siap, kan?" Tanya Clara.

Semuanya mengangguk. "Udah kok, Mbak. Kita langsung berangkat aja."

Semuanya berangkat menggunakan mobil milik masing-masing.

Keyla dengan suaminya, Gavrizel.

Dan Reza, Mella, Clara, menggunakan mobil milik Reza.

Setelah menempuh 25 menit perjalanan, mereka telah sampai di pantai yang mereka tuju.

Kini pantai tak terlalu ramai. Cuaca di pantai juga terasa sangat sejuk dan nyaman karena semilir angin yang menerpa.

"Sampai juga, ya, akhirnya. Mana adem banget lagi anginnya." Ujar Clara menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Nyaman, ya, sayang?" Tanya Reza sambil merangkul istrinya.

"Iya."

"Mah, Mella mau es krim itu dong!" Mella menunjuk ke arah pedagang es krim.

"Kamu ini baru sampai udah minta jajan aja!" Omel Clara.

"Ihh, beliin dong! Papa beliin Mella es krim, please?" Pintanya memasang puppy eyes.  

"Iya Anak cantik Papa, Papa beliin es krim. Let's go, kita beli es krim!"

"Let's go!

Reza dan Mella berjalan berdampingan menuju penjual es krim. Sangat lucu sekali Ayah dan Anak itu.

"Cute." Gumam Gavrizel melihat Mella-nya yang seperti Anak kecil.

Keyla yang mendengar samar-samar gumaman Gavrizel itu tersenyum miris.

Apa Gavrizel tidak mempedulikan keberadaan Keyla yang berada di sampingnya?

"Yaudah, ayo susul Mas Reza sama Mella." Mereka berdua menuruti ucapan Clara.

•••••

"Ih, Mama! Mella mau main air, ih!"
Rengeknya kepada Clara.

"Mama nggak bawa baju ganti buat kamu! Tadi 'kan Mama nanyain ke kamu mau main air apa nggak biar Mama bawain baju ganti buat kamu. Eh, kamu malah bilangnya enggak, yaudah enggak Mama bawain." Omel Clara panjang lebar.

"Ih, Mama, itu 'kan tadi, kalau sekarang Mella mau main air juga!" Rengek Mella yang tetep kekeuh ingin main air.

"Mama nggak mau, ya, nanti kamu naik mobil sambil bajunya basah-basahan kayak gitu."

"Hiks... Mella mau main air,"

"Enggak usah nangis kamu! Kamu itu bukan Anak kecil lagi." Clara mengusap air mata Anaknya.

"Makanya izinin Mella."

Reza yang sudah jengah melihat perdebatan itu akhirnya angkat bicara. "Udah lah, sayang. Izinin aja Anak kita main air."

"Terus nanti dia pulangnya sambil basah-basahan, gitu? Kalau Mella sampai sakit gimana?!" Kesal Clara memarahi suaminya.

"Nanti kita beli baju di sekitaran sini. Pasti ada kok yang jual, nanti aku yang cariin. Udah izinin aja dulu Mella buat main air."

Clara menghela napas berat. "Yaudah."

Mata Mella berbinar. "Seriusan, Mah?"

"Iya."

Mella memeluk Mama-nya dengan sayang. "Maaci Mamaku sayang!"

"Iya, sama-sama."

Mella berlari kecil ke arah pinggir pantai. Ia dengan senang bermain air di sana.

FORBIDDEN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang