BAGIAN 20 : DAPET RESTU?

3.4K 47 0
                                    

"Keponakan kamu sendiri? Apa kamu sudah gila, Gavrizel?" Tanya Kevin tak percaya.

"Aku serius, Yah. Aku mencintai Mella. Tolong restui kami, aku ingin menikahinya setelah aku benar-benar resmi bercerai dengan Keyla." Gavrizel menatap Ayah dan Bunda-nya penuh keseriusan.

"Tapi, tapi mana bisa? Kenapa bisa kamu senekat ini? Gimana perkataan orang tua Mella?"

"Mereka tidak terima. Tapi aku nggak peduli. Aku akan tetap menikahi Mella. Sekarang Mella tengah mengandung Anak aku. Darah daging aku."

"APA?!!" Teriak Raina merasa terkejut.

"Bagaimana bisa kamu menghamili dia, Gavrizel?!" Tanya Raina tak percaya.

"Aku mencintai dia, Bun. Itu satu-satunya cara agar aku bisa menikahi dia dan mengambil alih dia dari keluarganya."

"Tapi tidak dengan cara ini, Gavrizel..."

"Maafin aku, Bun. Aku nggak punya pilihan lain."

"Lalu bagaimana sekarang, Gav? Kamu serius ingin menikahi Mella?" Tanya Kevin pada putranya.

"Aku serius. Aku selalu serius jika menyangkut Mella. Tolong restui kami." Mohon Gavrizel.

"Untuk membalas kesalahan Ayah karena sudah membuat kamu tidak bahagia, maka Ayah restui hubungan kalian berdua." Ujar Kevin membuat semuanya menatap tak percaya.

"Ayah! Kok bisa secepat itu kamu ngasih restu?" Tanya Raina.

"Enggak papa, lah, Bun. Mungkin Mella adalah sumber kebahagiaan Gavri. Jadi kita biarkan saja selagi itu tidak membuat Gavri sedih atau pun terpuruk."

Raina mengehela napas berat. Apa yang dikatakan suaminya itu juga ada benarnya.

"Yasudah, Bunda restuin." Finalnya.

"Ayah, Bunda, makasih udah mau ngasih restu Gavri sama Mella. Kalian benar-benar orang tua yang terbaik untuk Gavri." Gavrizel memeluk Ayah-nya, disusul dengan Bunda-nya yang ikut memeluk mereka berdua.

Mella terharu melihat pemandangan itu. Benar-benar keluarga yang bahagia. Andai saja orang tuanya merestui hubungannya dengan Gavrizel, pasti Mella akan sangat bahagia.

•••••

"Sementara ini, kamu tinggal di apartemen aku dulu, ya?" Ujar Gavrizel.

Mella mengangguk. "Kapan kamu akan bercerai dengan Tante Keyla?" Tanya Mella.

"Lusa aku akan mengirim surat perceraian kepada Keyla. Setelah itu, baru kita akan menikah."

"Jujur, aku nggak sabar nikah sama kamu. Aku mau punya keluarga yang bahagia juga."

Gavrizel tersenyum tipis. Ia mengusap perut Mella yang mulai sedikit membesar. "Aku nggak bakalan biarin Anak aku punya keluarga yang hancur. Dia kalau udah lahir pasti akan sangat senang karena mempunyai orang tua seperti kita. Kita akan menjadi keluarga bahagia di masa depan.
I promise." Ucapnya dengan penuh keseriusan.

Mella menggenggam tangan Gavrizel yang berada di perutnya.
"Izel, makasih, ya?"

"Makasih untuk apa?" Tanya Gavrizel merasa bingung.

"Untuk semuanya. Makasih udah memberikan aku kebahagiaan. Makasih karena kamu selalu ada di samping aku, selalu ngelindungin aku. Intinya makasih banyak-banyak buat kamu." Ujar Mella menatap lekat bola mata indah milik Gavrizel.

Pria itu tersenyum. "Itu bukan apa-apa buat aku. Yang terpenting adalah kamu selalu bahagia sama aku, selalu merasa nyaman dan aman saat di dekat aku. Aku cuma mau kamu selalu terus sama aku."

FORBIDDEN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang