BAGIAN 19 : KECEWA

2.9K 41 0
                                    

"Maksud kamu apa, Gavrizel?!" Reza menatap Gavrizel dengan tatapan tak percaya.

"Perempuan yang Saya cintai itu adalah Anak Anda. Saya akan menikahinya setelah Saya resmi bercerai dengan Keyla." Gavrizel menjawabnya masih dengan nada santai.

"Tidak bisa! Saya tidak akan pernah menerima pernikahan kalian berdua!" Tolak Reza dengan emosinya.

"Tapi maaf, Mella kini tengah mengandung darah daging Saya. Saya mau bertanggung jawab untuk itu. So... Saya akan menikahi Mella, bagaimana pun caranya." Gavrizel menatap Mella yang menunduk takut.

"Mella, ayo ikut Mama!" Clara menarik kasar tangan Anaknya menuju kamar Anaknya itu.

Di dalam kamar.

Clara mendorong tubuh Anaknya ke atas ranjang. 

"Maksud semua ini apa, Mella?!!" Tanya Clara dengan emosi.

Mella memegang perutnya yang sedikit sakit.

Maafin Mommy, ya, baby.

"Maafin Mella, Mah. Maafin Mella. Mella cinta sama Om Gavri. Mella nggak bisa hapus perasaan Mella." Isaknya.

"KAMU SADAR NGGAK KALAU PERASAAN KAMU KEPADA OM KAMU ITU SALAH?! KENAPA KAMU HARUS KAYAK GINI, MEL?!"

"Mama kecewa sama kamu! MAMA KECEWA!!"

"Maaf, Mah... Maafin Mella. Mella tahu Mella salah. Tapi Mella nggak bisa menghentikan perasaan Mella untuk Om Gavri." Lirihnya.

Clara mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tak sanggup melihat wajah sedih Anaknya.

Sungguh, Clara tak menyangka Anaknya sendiri akan memiliki masalah perasaan seperti ini. Clara merasa kecewa pada dirinya sendiri. Ia telah gagal menjadi seorang Ibu. Ia telah gagal mendidik Anaknya dengan baik.

"Kenapa bisa kamu mengandung Anak Gavrizel, Mel? Sejauh mana hubungan kalian?"

Di sela-sela isakannya, Mella berusaha untuk menjawab. "Mella pernah melakukan itu sama Om Gavri. Maafin Mella, Mah."

"Mama bener-bener kecewa sama kamu, Mella. Apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan Tante kamu? Kenapa bisa kamu menjadi perempuan seperti ini? Kalau kamu seperti ini, sama saja kamu seperti jalang di luaran sana!"

Rasanya seperti ditusuk ribuan duri mendengar perkataan terakhir Mama-nya.

"Sekarang Mama harus gimana? Mama harus lakuin apa? Ini semua udah terjadi. Kamu udah nyakitin perasaan kita semua." Setelah mengatakan itu, Clara keluar dari dalam kamar Anaknya. Ia harus menenangkan dirinya di dalam kamarnya sendiri.

Mella memegang perutnya.
"Maafin Mella, maafin Mommy,"

•••••

"Saya tidak akan pernah menyerahkan putri Saya kepada pria brengsek seperti kamu, Gavrizel." Tekan Reza menatap tajam Gavrizel.

Gavrizel tersenyum miring.
"Saya sudah bilang, kan? Mella sedang mengandung Anak Saya. Darah daging Saya. Jadi Saya berhak untuk menikahi Mella."

"Tapi Saya orang tuanya! Saya lebih berhak atas Mella!" Bantah Reza tak terima.

"Tanpa persetujuan Anda pun Saya akan tetap membawa Mella pergi bersama Saya. Saya. Akan. Tetap. Menikahi. Mella." ujar Gavrizel penuh penekanan di setiap katanya.

Gavrizel langsung menaiki tangga untuk membawa Mella pergi bersamanya. Ia tak menggubris teriakan Reza yang terus-menerus memanggilnya.

Gavrizel mendobrak pintu kamar Mella.

FORBIDDEN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang