"Sekarang jelasin semuanya ke gue. Di sini nggak akan ada lagi yang bakalan gangguin kita." Ujar Elise menagih penjelasan.
Mereka kini berada di rooftop. Tempat yang jarang sekali dikunjungi. Mungkin beberapa murid ada yang pernah ke sini karena ingin membolos.
Kini sedang jam istirahat. Jadi mereka bisa bebas keluar kelas.
Elise juga sempat mengajak Mella untuk membolos hanya karena ingin mendengar penjelasan dari Mella.
"Iya nih gue jelasin. Tapi gue mohon sama lo, setelah lo tahu semua cerita gue, gue mohon untuk jangan tinggalin gue. Gue nggak punya siapa-siapa lagi selain lo." Tatapan Mella kini berubah sendu.
"Gue nggak bakalan jauhin lo apa pun ceritanya. Cerita sama gue, oke?" Mella mengangguk.
"Gue udah nikah."
Elise menatap Mella dengan tatapan terkejutnya. "Lo nikah? Nikah sama siapa anjir? Kok lo nggak undang gue, sih? Suami lo cakep kagak?"
"Ck, ah! Serius kenapa, Lis." Mella menatap sahabatnya jengah.
"Ini gue serius, lo nikah sama siapa?" Tanya Elise.
"Om gue." Jawab Mella dengan cepat.
"Hahaha, ngaco lo! Gue tahu Om lo itu ganteng dan tajir, tapi nggak ngibul gini juga anjir... Om lo 'kan udah sama Tante lo." Ujar Elise tak percaya.
"Tante sama Om gue udah cerai, Lis. Mereka cerai gara-gara gue."
"Gue sama Om gue itu saling mencintai, sedangkan Om dan Tante gue itu nikah tanpa ada rasa cinta. Gue sama Om gue main di belakang Tante gue. Dan sekarang... Gue hamil Anak Om gue." Mella menunduk, menyembunyikan tangisnya. Ia takut Elise akan membencinya.
"Ini lo serius? Kenapa bisa begini? Itu sama aja lo udah jadi pelakor dalam rumah tangga Om dan Tante lo."
"Dan apa lo bilang? Hamil? Sejak kapan, Mel? Sejak kapan? Kenapa lo sembunyiin semuanya dari gue? Kenapa lo bisa kayak gini?" Elise menatap Mella dengan sendu. Ia tak menyangka jika sahabatnya ini menyimpan rahasia besar di belakangnya.
"Gue emang udah kehilangan akal. Tapi gue bener-bener cinta sama Om Gavri. Gue nggak bisa nolak permintaan dia untuk berhubungan badan waktu itu."
Elise menarik Mella ke dalam pelukannya. Ia tidak tega juga untuk memarahi Mella.
"Tenangin diri lo." Elise mengusap punggung Mella dengan lembut.
"Lo nggak marah sama gue? Lo nggak jijik sama gue?" Tanyanya dengan lirih.
"Mau gimana pun lo, lo bakalan tetap sahabat gue dari dulu. Gue nggak peduli keadaan lo sekarang gimana. Gue juga tahu kalau orang udah buta sama cinta itu kayak gimana."
"Terus sekarang, Tante lo gimana?" Tanya Elise.
"Tante Keyla cuma bisa nerima kemauan Om Gavri. Orang tua gue juga cuma bisa nerima keadaan aja, ya, walaupun orang tua gue belum bisa nerima gue yang udah jadi istri Om Gavri. Ditambah gue lagi ngandung Anak Om Gavri."
Elise beralih mengelus perut Mella. "Udah berapa Minggu?"
Mella tersenyum tipis.
"Baru 5 Minggu."Elise hanya mengangguk.
"Oh ya, gue juga punya cerita." Elise melepas pelukannya dengan Mella.
"Hm? Cerita apa?"
"Gue... Pacaran sama Keenan!" Pekiknya senang.
Mella tampak terkejut.
"Pacaran sama... Keenan? Sejak kapan? Kok bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE [END]
Teen Fiction[ SUDAH END DAN PART LENGKAP✅ ] [ 21+ ] ----- Kisah ini menceritakan tentang seorang paman dan juga keponakannya yang saling mencintai. Iya memang, perasaan seperti ini sangat tidak wajar untuk dimunculkan. Namun, bagaimana jika keduanya tampak sang...