BAGIAN 8 : CLUB

3.9K 62 0
                                    

Gavrizel membaringkan tubuh Mella di atas ranjang. Ia menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik wanita itu.

"Selamat tidur, sayang." Gavrizel mengecup kening Mella dengan sayang.

Gavrizel berjalan ke arah kamar mandi. Ia harus membersihkan tubuhnya yang terasa lengket terlebih dahulu.

•••••

"Hari ini kamu harus pulang. Kita udah empat hari nginap di sini. Pasti Mama sama Papa kamu khawatir sama kamu karena kamu nggak ngabarin mereka." Gavrizel memakaikan baju untuk Mella.

"Iya! Tapi nanti bilang ke Mama-nya gimana kalau hp aku rusak?" Mella menatap Gavrizel dengan ragu.

"Bilang aja kalau kamu seharian penuh diajak jalan-jalan sama orang tuanya teman kamu, jadi kamu nggak bisa ngabarin orang tua kamu karena hp kamu nggak sengaja jatuh pas lagi naik wahana."

"Terus juga bilang aja kamu mau quality time sama teman kamu, makanya nginapnya agak lamaan."

"Oke!"

Di rumah Mella dan orang tuanya.

"Mama! Papa! Mella pulang!" Teriak Mella ketika memasuki rumah. 

Clara datang dari arah dapur, ia memeluk Anak perempuannya.
"Kamu ke mana aja Mella? Kenapa nggak ngabarin Mama?! Hp teman kamu juga nggak bisa Mama hubungin dari kemarin!" Omel Clara.

Elise tidak bisa dihubungi?

Ingat, teman Mella hanya satu, yaitu Elise. Elise lah yang selama ini selalu dekat dengan Mella dan juga keluarganya.

Mella menatap sendu wajah Mama-nya. "Hp Mella rusak Mah, karena kemarin hp Mella jatuh pas Mella lagi naik wahana. Mella diajak jalan-jalan seharian sama teman Mella. Terus juga Mella mau quality time sama teman Mella, makanya Mella nginap di sana agak lamaan. Maafin Mella ya, Mah?" Ia merasa bersalah karena telah membohongi Mama-nya.

Clara mengangguk. "Iya, Mama maafin. Terus gimana sekarang? Kamu jadi nggak punya hp lagi."

"Nanti Mella mau minta ke Papa." Ujar Mella dengan cengirannya.

"Emang Papa bakalan ngebeliin?" Tanya Clara dengan nada jahil.

"Ya–ya nggak tahu, sih."

"Hm... Nanti Mama coba bilang ke Papa. Sekarang kamu makan dulu gih,"

"Okay, Mama!!"

•••••

Kini Mella dan juga sahabatnya—Elise, tengah duduk santai di sebuah cafe langganan mereka berdua.

Sebenarnya Mella malas sekali untuk pergi keluar. Ia hanya ingin tidur seharian saja di kasur empuk kesayangannya.

Tapi apa daya, Elise sudah terlebih dahulu mendatangi rumah Mella untuk mengajaknya pergi.

"Lo kenapa dari kemarin nggak bisa dihubungin sih, Mel?!" Tanya Elise merasa kesal.

"Hp gue rusak gara-gara kemarin pas gue emosi nggak sengaja gue banting." Ucapnya sambil meminum jus Alpukat kesukaannya.

"Ck, lo kebiasaan deh! Apa-apa pasti harus ada yang dibanting kalau lagi emosi."

"Kan gue nggak sengaja, Lis."

"Oh iya lo juga, kenapa hp lo nggak bisa dihubungin? Tadi Mama gue bilang ke gue kalau dari kemarin Mama gue terus-terusan ngehubungin lo cuma lo nggak ada jawaban?" Tanya Mella.

FORBIDDEN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang