Pertama langsung bertiga

22.3K 364 8
                                    

Baca dan perhatikan depkripsi-nya baik-baik ya ges. Ini BL disetting Vulgar dengan penggunaan bahasa Frontal. Banyak adegan Nganu. Bukan baca'an anak-anak ya!




Siang-siang bolong entah bolongnya dimana, para sekelompok pemuda sedang berlarian dengan tergesa-gesa menuju ke semak-semak belukar. Mereka berjumlah lima diantaranya Tanka, Riko, Fino, Yoga dan Moses.

"Huff, huff, bentar coy bentar" Riko yang posisinya paling depan menghentikan langkahnya mendadak karena sadar dua langkah lagi berpijak akan terjebur ke sungai. Yang kemudian karena si Riko berhenti mendadak empat orang dibelakangnya saling tubruk, mereka semua menjadi benar-benar terjebur kedalam sungai.


Basah kuyuplah mereka semua!

"Hoissh kampret lo Rik!" - Fino

"Kunyuk!" - Yoga

"SETAN!" - Moses.

"Malaikat!" - Tanka

"What?" - all serempak menoleh ke arah Tanka.

"Hahaha" Tanka tertawa lepas sembari menyiram air ke arah Riko si penyebab mereka semua menjadi terjun bebas ke air sungai seperti ini.

"Ya maap coy maap" - Riko

"Maap nih maap" mereka semua menciprati si Riko dengan air.

"Oihh ampun oii ..."

"Hahaha" mereka saling tertawa riang di air sungai selepas kejadian menengangkan terlewati beberapa menit yang lalu, selagi ngelayap kemudian ikut dikejar-kejar oleh polisi intel akibat mereka semua ikut berpartisipasi dalam judi sabung ayam yang diselenggarakan secara ilegal di tanah lapang, berlokasi di dalam perkebunan di sekelilingi pohon karet.

Dirasa cukup bermain air, dengan pakaian yang basah kuyup mereka pun beranjak keluar dari air sungai lalu berpencar pulang ke rumah masing-masing.

"Tan" panggil Moses.

"Oi," Tanka menoleh, begitupun teman-teman mereka semua ikut berhenti dan saling pandang lagi.

"Ntar malem jadi ye?" Moses hendak mengajak kumpul bersama-sama di acara konser musik Band yang di selenggarakan di balai kota.

"Beres"- Tanka

"Beras beres lo mah, biasanye geh kayak karet lo, melar mulu"

"Samper aja ntar kerumah," kata Tanka dengan gaya santainya.

"Oke ..."

Sesudah berpencar masing-masing, Tanka berjalan seorang diri menuju pulang ke rumahnya yang berbeda desa dari lokasi ia saat ini, jaraknya pun cukup jauh sekitar 2 km melewati ladang-ladang dengan beragam jenis tanaman.

Cuaca disiang itu sangat terik, rasa haus pun sangat terasa ditenggorokan, enggan balik ke jalan raya utama, ia memilih beralih melewati persawahan. Setelah sampai di persawahan sana, ia mengambil air dari parit yang memang sangat jernih bahkan bisa untuk diminum.

"Hufff ... gila panas betul ni hari" lalu ia melanjutkan perjalanannya.

Tapi Nahas, baru beberapa langkah berpijak kakinya tergelincir.

"Awh, awh, awh,"

Menolah-noleh ke seluruh penjuru arah melihat ada gubuk

Menolah-noleh ke seluruh penjuru arah melihat ada gubuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang