9. Cowok mungil

4.1K 154 1
                                    

Selesai bikin tatto permanen Tanka lalu diajakin pergi lagi sama Bobby ke suatu tempat setelah sampek, Tanka turun dari mobil celingukan kesana-kemari.

"Ini dimana ya om?"

Dia ngeliatin rumah-rumah berjejer rapih dan juga bagus-bagus.

"Mari masuk dulu" Bobby ngajakin masuk kedalam hunian modern dengan arsitektur yang Epic nan unik.

"Di rumah ini sudah disediakan pekerja yang datang setiap pagi, semua fasilitas pribadi yang ada didalam rumah ini silahkan kau gunakan. Dan ini smartphonemu, sudah terpasang kartu sekaligus lengkap dengan beberapa akun E-money untuk mempermudah semua jalannya transaksi. Dan, ini kartu Atm kusus anggota. Jadi, nantinya kalau bertransaksi tidak akan memakai Cash lagi seperti tadi"

"Oh ..." Tanka nerima semua benda itu.

"Didalam garasi itu ada dua mobil. Satu bisa kau gunakan untuk keperluan pribadimu dan satunya lagi kusus untuk keperluan dinas."

Njir, dinas? emangnya PNS?

"Ada sopir kusus nanti yang akan mengantarkanmu ke lokasi pelanggan agar kau bisa selalu On time tidak mengecewakan dan juga ada beberapa orang nanti yang memantaumu. Karena Ratingmu sedang berada di atas kau usahakan untuk mempertahankan posisimu, karena kalau tidak akan berpengaruh pada pendapatanmu sendiri, anggota yang tergeser olehmu selalu bisa merebut posisi kembali"

"Tunggu sebentar om, maaf omongan om saya potong. Pelanggan? Maksudnya pelanggan ini apa ya om?"

"Saya tahu kau memang masih sangat polos tentang semua ini, selain dari umurmu yang memang masih sangat muda, pengalamanmu juga masih sangat sedikit. Bos Pai sendiri yang meminta saya untuk menjelaskan semua ini padamu."

"Iya, lalu maksudnya pelanggan itu apa yang saya tanya om????"

Si bobby mesem-mesem lalu bilang "Kau sudah melakukan sangat baik tadi dengan pelanggan utamamu, Baek Hyeon"

"Hah!" Tanka kaget keingetan abis ngentotin boti boiler itu.

Si bobby masih mesem-mesem sambil ngelus-ngelus jenggot cuma seiprit.

Tanka lalu ngebalikin hape, konci rumah, dan semua benda yang tadi dikasihkan padanya. Setelah itu Tanka mau langsung pergi, tapi di halang sama para bodyguard yang siaga di belakang Bobby.

"Minggir COK!!" Tanka yang emang notabene demen berantem ya gak kebanyakan cing-cong langsung ngehajar mereka.

"Hei, jangan di lawan!!" Bobby teriak nyetop para Bodyguard itu biar gak ngehajar balik Tanka, so ... kalo nyampe balik ngehajar Tanka ya pastinya Tanka K'O. Mereka kuat-kekar-berotot semua.

"Kau mau pergi? Yakin tidak mau menerima kemuliaan bos kami yang mau memberikan kesempatan emas padamu?" Kata Bobby saat Tanka udah keluar dari rumah itu.

Tanka sempet berhenti sebentar, ngedengerin Bobby ngomong.

"Kami akan berikan kau waktu 1 minggu untuk berpikir dan jika sudah kau pikirkan baik-baik, datanglah temui saya terlebih dahulu ke alamat ini" Bobby narok kartu nama di telapak tangan Tanka.

Tanka ngeliatin kartu nama itu.

"Semua pilihan ada padamu, ingat kau masih memiliki hutang kepada bos kami yang belum kau bayar sedikitpun. 30% potongan dari uang yng kamu dapatkan pertamakali ini bukan termasuk pembayaran hutang. Dan, kau sekarang sudah resmi menjadi bagian dari keluarga SPL kami. Meski di keluarga kami tidak memakai paksaan, tetapi tidak berlaku pada anggota yang membangkang. Jika dalam satu minggu kau tidak menemui saya, jangan pikir saya tidak memperingatkanmu secara baik-baik Tanka, kau akan mendapatkan resikonya."

"Oh ... duit?" Tanka ngambil duit dari yang sebelumnya dia ngira makan di bayar lalu dia balikin duit itu ke Bobby.

"Hutang-hutang tai kucing! Nih saya balikin lagi duitnya, makasih!"

____

Berjalan sendirian tanpa arah dan tujuan. Kadang dongak ke atas langit ngeliatin rembulan bersinar terang meskipun gak keliatan bulet kayak kue bulan, di dalem pikirannya kebanyang-bayang masa kecilnya yang selalu mendengar kata-kata olokan (anak Ampang, Anak haram, anak-nya jablay, anaknya Lonte) yang bikin dia gak habis kira, sekarang dia sendiri malah yang ngelonte.

"Mimpi ape gua yak. Emak gua yang dihina jablay mulu, eh malah gua sendiri yang ngejablay. Versi laki begini namanya apaan yak? Aaargggh!!! ngapain pula gua pikiriiin?? tapi kalo dipikir-pikir  namanya apaan kalo laki ngejablay begini? AARGGGGGHHH DANCOOKKK!"

Tanka masih terus berjalan sambil terus-terusan ngedumel sendiri, "Tanka Yazitra G. G? GAY? Apa itu nama kepanjangan gua yang selama ini gua gak tau huh? AARGHHH ASU!"

Saat lagi teriak-teriak manggilin asu tapi asu-nya gak dateng-dateng, malahan dia denger suara teriakan cowok dari arah jembatan.

"Aaargghh!"

Tanka ngeliat ke arah jembatan sana lalu lanjut ngedumel-dumel sendiri "Haih, ni orang ngapain pula ikut-ikutan segala"

Tanka sebodo amat sama cowok itu lalu teriak lagi buat nge-Plongin pikiran, meski gak tau kalo teriak buat ngeplongin pikiran tuh teori dari mana?

"AAARGGGHHH!!"

Udah teriak-teriak kenceng bukannya pikiran Plong Eh Cowok kecil yang berdiri di atas jembatan itu malah teriak juga, bebarengan pula.

"AARRGGHH!!"

"Aih bener-bener lu ye" Tanka lalu samperin cowok mungil itu.

Dan ...

TankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang