Selesai melaksanakan tugas ngepuasin pelanggan itu, paginya Tanka bangun sudah sendirian. Di atas nakas ada setumpuk uang tip beserta selembar kertas berisi tulisan pesan
(Pastikan on time, saat saya memanggilmu kembali)
Cara bicara keliatan kaku, gelagat, cara berjalan dan juga tampang mr. Gerson memang keliatan kayak Big Boss berkarisma banget.
"Haih dasar! ngancam pula lo" Omel Tanka didalem hati. Berlanjut mandi karena risih badan terasa lengket.
Setelah mandi Tanka ngambil uang Tip itu lanjut pergi keluar. Di luar Villa gak seperti sebelumnya, para orang-orang berpakaian serba hitam itu sudah tidak ada.
"Ni mobil markir di mari tapi orangnya pada kemana dah" Gumamnya, entah kemana tiga orang pesuruh Bobby yang menjaganya semalam, gak keliatan batang idungnya sekarang.
Nunggu sampai 30 menit barulah ada satu orang nongol makek ojek.
"Sorry bang, saya abis nyari sarapan"
"Hilih mana konci mobilnya sini"
"Mari masuk bang"
"Enggak, gua nanya mana konci mobilnya?"
"Emm .." dia ngeluarin konci mobil lalu Tanka rebut
"Tap-tapi bang"
"Lu naik ojek aja sonoh"
Tanka tancap gas ngemudi sendiri mengandalkan Google maps buat balik ke markas SPL. Soal nyetir mobil tipe matic begini gak usah di tanya bisa apa enggaknya, nyetir truk teronton ataupun truk kontainer geh Tanka bisa.
Ke markas SPL langsung menemui Bobby buat menagih janji. Tanka ngakal saat meeting dengan Bobby disalahsatu ruang dia minta supaya hanya empat mata saja.
"No problem" Bobby lalu nyuruh para Bodyguard berjaga diluar pintu.
Tanka duduk di kursi sofa dengan suguhan aneka botol minuman keras di meja.
"Sesuai janji saya, semua barang ini sekarang milikmu" Bobby menyodorkan konci mobil lengkap dengan STNK dan BPKP, kartu Atm beserta nomor paswordnya, Handphone lengkap dengan kartu GSM, kunci rumah beserta sertifikat rumah.
"Tuan Gerson sangat puas dengan pelayananmu. Dia sudah menstransfer lunas bahkan berlipat ganda"
Gila sih ini, siapa sih orang yang gak tergoda dengan semua itu? Tapi, Tanka sudah tidak mau dibodohi seperti sebelumnya.
"Tidak, saya ingin mentahnya saja" Nego Tanka.
Mentah; artinya berbentuk uang.
"Mentahan? Hahaha itu sudah di luar kesepakatan. Ambillah ini dan silahkan kau tanda tangani surat yang ini" Bobby menyodorkan lembaran kertas yang entah isinya apa beserta pena.
Pentingnya membaca secara baik-baik selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan adalah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Tanka kebetulan membaca terlebih dulu isi surat itu sebelum menanda tangani.
"Apa-apaan ini! Biadab!" Selesai membaca Tanka langsung berdiri dan melototin si Bobby.
"Duduklah tidak perlu emosi." Kata Bobby dengan santainya.
"Haissh betapa tololnya saya mempercayai bajingan macam kau!" Tanka Frustasi sambil ngusuk-ngusuk rambut sendiri serasa pengen langsung ngegaplok si Bobby.
"Hahaha apanya yang salah? Saya sudah menepati janji saya, jika kau berhasil menaklukan pelanggan ini, kau akan bebas dari SPL tetapi kau sukses menjadi milik dia."
"Kau tidak bilang apa-apa tentang ini sama saya, brengsek!" Umpat Tanka.
"Tak usah marah, biar saya jelaskan sekali lagi untukmu. Di keluarga SPL sebelumnya tidak ada anggota yang membangkang sepertimu. Mereka Semua menjalaninya dengan senang, karena disini adalah keluarga dan surga. Kami melegalkan untuk siapapun pelanggan yang tertarik ingin memiliki anggota kami secara pribadi dengan cara membayar-nya kepada SPL. Mayoritas Pelanggan dan anggota saling sepakat bahkan mereka-mereka ada banyak yang berhasil menjalani hubungan sampai menikah di Eropa. Kami tidak ada paksaan apapun untuk mengekang keinginan mereka"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tanka
General FictionTanka Yazitra G. Hidup di daerah pedesaan, lingkungan asri nan damai tetapi penduduknya mayoritas Toxic! Karena sering membela sang bunda yang sudah berstatus janda dari cacian dan cemo'ohan orang-orang Tanka terpaksa memakai kekerasan, bermula dar...