Tanka Yazitra G. Hidup di daerah pedesaan, lingkungan asri nan damai tetapi penduduknya mayoritas Toxic!
Karena sering membela sang bunda yang sudah berstatus janda dari cacian dan cemo'ohan orang-orang Tanka terpaksa memakai kekerasan, bermula dar...
Informasi yang Tanka dapatkan seputar keberadaan Maria dari Driver Travel dan para penyalur kerja hasilnya mentah. Mereka bilang Maria pergi merantau memang memakai jasa Travel mereka, tetapi Maria meminta diantarkan bukan di alamat tujuan, melainkan di terminal.
"Oke lah makasih banyak infonya ya bro" - Tanka.
Meskipun tak luput dari drama obrolan seputar topik terakhir sebelum Tanka menghilang dari kampung sana alias pembunuhan si Wisnu, untunglah obrolan tidak sampai merembet-merembet parah, yang membuat Tanka bisa langsung bergerak pergi menuju kembali ke Ibu kota mencari keberadaan Ibundanya.
Sebelum tancap gas ke Ibu kota Tanka ngakal lagi menemui kenalan yang menjual-beli/barter mobil ilegal. Prosesnya berjalan sangat mulus Tanka bisa langsung nge-barterin mobil Bobby dan sekarang sudah Otw lagi dengan bukan mobil milik Bobby.
"Huff gila capek bener" dalam waktu 24 jam lebih, dia mengemudi sendiri bolik-balik antar pulau pastilah capek gak karuan, setelah sampai kembali di ibu kota di wilayah SELATAN Tanka berhenti sebentar di suatu rumah makan buat ngademin mesin mobil, istirahatin badan dan juga makan. Merasa cukup aman dan nyaman karena SPL berada di wilayah TIMUR. Setelah selesai makan dia berdiri di atas jembatan sambil melamun dan merokok.
"Mengeluh sesekali boleh kan?" keingetan perjalanan hidup sedari kecil selalu belibet sampai sekarang malah tambah ruwet.
"Huff!" Menyemburkan kepulan-kepulan asap karbondioksida ke atas langit sambil satu tangan memegang dada yang mana dia sekarang ini berada di atas jembatan teringat momen saat pertama bertemu Tizian. Sejujurnya hati dan jiwanya sekarang rasanya sangat hampa dan kosong dan juga dadanya terasa cenut-cenut kalo keingetan Tizian.
"Pantaskah orang kotor sepertiku mendapatkan kasih sayang dan cinta yang tulus dari orang yang aku cintai?" Dari lubuk hatinya berkata begini.
Sedangkan dari pikirannya berkata lain lagi "Akh, apa pula yang gua pikirin, cinta huh? apa itu cinta, gak penting!"
Jangan lupa kalau Tanka memiliki jiwa yang sangat kesulitan terhubung antara hati dan pikiranya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan mudah dia beralih pikiran dalam satu menit. "Mengapa bunda pergi disaat aku sedang pergi? Apakah engkau sedang menemui ayahku tanpa sepengetahuanku? Kenapa Bunda tidak pernah memberitahu siapa ayahku dan dimana ayahku. Sekarang harus kemanakah aku pergi mencarimu Bun?"
___
Batang rokok yang dihisapnya sejak tadi sudah habis, saat mau menyalakan satu batang rokok lagi dia sibuk meraba-raba kantong mencari-cari keberadaan korek.
"Haih kemana dah korek. Ketinggalan di warung makan tadi kali ya"
Tiba-tiba ada cowok yang menyalakan api didepan ujung rokok dimulutnya itu. Entah dari mana dan sejak kapan ada cowok itu di sebelahnya, mungkin efek sejak tadi pikirannya muter-muter ke planet tetangga sampek gak sadar ada orang lain didekatnya.
"Thanks" Tanka nyodorin bungkus rokok pada cowok itu "Rokok bang"
"Makasih" tolak halus cowok itu, tampilannya memakai celana jeans hitam, atasannya dilapisi jaket, pakai topi dan juga masker wajah. Tinggi dan bentuk postur tubuhnya sama dengan Tanka.
Karena nolak, Tanka diem lagi menghadap ke arah sungai, cowok itu juga sama saja masih berdiri disebelahnya menghadap sungai.
"Sedang memikirkan dia ya?" Kata cowok itu secara tiba-tiba.
"Lo ngobrol sama gua?" Tanka noleh kesana-kemari, ternyata sepi banget karena tengah malam menjelang pagi begini di jalan pun cuma satu atau dua kendaraan yang lewat.
"Ya, gua lagi ngobrol sama lo" Cowok itu lalu ngebuka masker wajah.
"Elo?" Tanka terpaku beberapa saat ngeliatin cowok itu mukanya sama dengan dirinya sendiri alias pacarnya Tizian.
"Gua Makisigh Laurente, panggil Sigh" Cowok itu nyodorin tangan ngajakin kenalan, membuat Tanka bingung dengan tingkah dia tiba-tiba datang plus ngajakin kenalan begini.
"Gua Tanka Yazitra, panggil terserah" Tanka nerima jabat tangan dia.
"Lo suka ya sama Tizian pacar gua?" Makisigh lagi-lagi berkata secara to the point.
Tanka ditanyai begini pastinya gak bisa ngejawab, melengosin wajah ke arah sungai lagi.
"Lo udah bikin kacau hatinya, lo abis apain dia hm?"
"Ngomong apa'an sih lu" - Tanka.
"Sejak terakhir ketemu lo, dia nyebut nama lo terus tepatnya saat gua lagi ngewein dia"
"Haruskah lo nyeritain hal begituan ke gua?" Tanka mengerutkan kening.
"Kenapa memangnya? lo panas ya? Dia pacar gua wajar dong kalo gua ewein dia. Yang gak wajar tuh dia nyebut nama lo terus saat sedang gua ewein. Lo abis apain dia hm?"
"Kalo gua abis ngapa-ngapain dia kenapa memangnya? dan kalau enggak ngapa-ngapain dia juga kenapa hm?" Balas Tanka.
"Tolong jaga dia" - Makisigh.
"Apa lo bilang?" - Tanka
"Gua gak mau basa-basi lagi. Jujur beberapa hari ini gua nyari-nyariin lo mau minta tolong sama lo" - Makisigh.
"Kenal aja enggak ngapain nyari-nyariin gua buat minta tolong segala, lagi mabok lo ye?" - Tanka.
"Terserah lo anggapnya gimana. Intinya gua gak lagi mabok. Gua butuh bantuan lo, tolong lo menjadi gua buat sementara ya. Jaga Tizian, gua beneran gak sanggup menjalani misi ini."
"Gaje banget sih lu" Tanka gak ngerti maksud omongan cowok ini.
"Lo bisa temuin gua di jembatan ini di lain waktu, usahakan jangan ada yang mengintai, lo jadi peran gua buat sementara waktu ya, tolong banget gua bingung banget soalnya" Cowok itu makek maskernya lagi lalu buru-buru pergi ke arah motornya.
"Wei! Weih! Lu gila apa emang gak waras sih? Woi!!!" Teriak Tanka.
"Jaga dia yang mencintai lo. Gua bukan gak cinta sama dia, tapi keberadaan gua didalam hidupnya sangat bahaya buat dia, ntar lo bakal ngerti kok" Kata cowok itu sambil melajukan motor.
"Haih kampret! lagi makek narkoba kali lo, ngomong gak jelas!" Tanka ngedumel-dumel terus.
Selepas cowok itu pergi pakek motor, Tanka pun balik ke arah mobilnya buat nerusin perjalanan menuju terminal Sesuai sedikit Info yang ia dapatkan prihal Ibundanya.
Lalu dari arah utara ada dua mobil yang datang dan berhenti gak jauh dari mobil Tanka yang posisinya terparkir di tempat parkir warung makan.
Dari dua mobil itu keluar laki-laki berjumlah 6 orang berjalan mendekatinya.
"Bandit kah? Atau ... orang SPL?" Dalem hati Tanka.
"Tuan muda Sigh, kami diutuskan oleh Master menjemput anda untuk segera menemui master" kata salahsatu dari mereka.
"Ha-hah?" Tanka melongo.
"Mari Tuan muda" mereka-mereka memegang tangan Tanka.
"Oit, oit, woi! gua bukan Makisigh, tolol!" Tanka ngibasin tangan-tangan mereka.
"Tolong Tuan, jangan membebani pekerjaan kami. Kami hanya menjalankan perintah dari Master untuk segera membawa Tuan Sigh menemui Master" kata mereka.
"MASTER-MASTER APA'AN SIH! MASTER CHEF?KALIAN SALAH ORANG GOBLOK! GUA BUKAN SIGH!" - Tanka.